Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Judul di atas saya baca dari status Facebook seorang teman, yang merespon kabar meninggalnya aktris Carrie Fisher, tak lama setelah meninggalnya penyanyi George Michael. Banyak orang mulai mengutuk tahun 2016 sebagai tahun perenggut legenda budaya.  Padahal kalau mau dipikir, setiap tahun pasti ada legenda yang meninggal. Lalu kenapa tahun 2016 ini berbeda? Tapi untuk saya, status itu ada benarnya, terutama dari gugurnya para legenda musik saya pribadi.

Gugurnya legenda musik untuk saya pribadi dimulai 3 hari sebelum pergantian tahun 2015 ke 2016. Tepatnya di tanggal 28 Desember 2015 saat meninggalnya Lemmy Kilmister. Frontman dari Motorhead ini selalu menjadi patokan bagi saya dan para personil Seringai lainnya tentang bagaimana menjadi musisi rock hingga hari tua. Goals masa tua. Kita selalu berseloroh bahwa kalau Lemmy aja masih bisa kick ass sampai umur sekian, masa kita ngga bisa? Kehilangan Lemmy rasanya seperti kehilangan role model. Kami kehilangan arah.

Kabar berpulangnya Lemmy ini pun seperti pertanda untuk gugurnya berbagai legenda budaya di tahun mendatangnya. Tidak lama berselang, tidak sampai satu bulan, David Bowie meninggal. Satu lagi legenda musik yang tidak akan tergantikan, yang mengilhami berbagai musisi dari berbagai genre dan jaman. Mbahnya hipster, bahkan ketika istilah hipster itu sendiri belum ada. Meninggalnya dua karakter ini sudah membuat saya tambah kehilangan pegangan. Dan satu persatu berguguranlah para legenda dari berbagai genre dan jaman. Prince, George Martin (personil kelima dari The Beatles), Maurice White (Earth Wind & Fire), Keith Emerson & Greg Lake (band progresif rock ELP), Nick Menza (ex-Megadeth), John Berry (personil original Beastie Boys), Leonard Cohen, George Michael, Debbie Reynolds dan masih banyak lagi. Belum lagi musisi dari Indonesia, saya kehilangan salah satu idola saya sepanjang masa, Januari Christie.

Gugurnya para legenda budaya ini tentu menyedihkan. Kita tidak akan bisa lagi mendengar karya baru mereka. Saya bahkan tidak sempat melihat Motorhead tampil live. Sekarang semua kesempatan itu hilang sudah. Namun saya tidak mau mengalah pada tahun 2016. Hei 2016, kamu boleh ambil para legenda saya, tapi kamu tidak bisa ambil musik mereka dari saya!

Maka dari itu, saya ingin merayakan berakhirnya tahun 2016 ini dengan membuat playlist dari para musisi yang gugur di tahun 2016. Mengenang mereka sambil merayakan musik mereka. Menjadikan mereka sebagai inspirasi, motivasi saya dan teman2 untuk bermusik di tahun tahun mendatang. Bahwa Lemmy masih memainkan rock kencang hingga ke nafas terakhirnya. Bahwa David Bowie hingga akhir hayatnya masih mengeluarkan album yang avant garde, sebuah album perpisahan yang terkonsep.

Mari berpesta dengan lagu dari mereka yang tiada!

 

Motorhead – The Chase is Better Than The Catch

Lagu Motorhead dengan beat simple seperti dance music. Remix-able.

 

David Bowie – Fashion

Eyang hipster dengan salah satu lagunya yang paling iconic. Di lagu ini dia dibantu oleh gitaris King Crimson, Robert Fripp. Kurang epic apa lagi coba?

 

Earth Wind & Fire – September

Lagu yang sering dibawakan band-band top 40 di acara pergantian tahun. Lemesin aja hai para anak metal, aku tahu kalian suka disko kok…

 

Beastie Boys – (You Gotta) Fight For Your Right (To Party)

The ultimate party soundtrack. Siap dimainkan di acara manapun untuk memulai kerusuhan

 

A Tribe Called Quest – Jazz (We’ve Got) Buggin Out

RIP Phife Dawg

 

Prince – 1999

Bukti Prince itu musisi yang progresif: di tahun 1982 dia membuat lagu tentang pesta tahun baru di tahun 1999. Sungguh beyond…

 

Wham! – Last Christmas

Versi Jimmy Eat World dari lagu ini membuktikan kalau lagu ini punya melodi yang kuat sebagai lagu. Dan George Michael adalah salah satu vokalis terbaik di dunia.

 

January Christie – Masa Masa

Salah satu penyanyi Indonesia paling berkarakter, dengan lagunya yang under rated.

 

Leonard Cohen – Halelujah

Mau berapa banyak versi rendisinya, kalau yang orisinil yang menyanyikannya rasanya beda…

 

ELP – Still You Turn Me On

Sedih sekali waktu mendengar kabar Greg Lake meninggal, di tahun yang sama dengan Keith Emerson juga meninggal. Semoga mereka jamming diatas sana dan membuat lagu album baru.

 

ARTICLE TERKINI

Author :

Article Date : 30/12/2016

Article Category : Noize

Tags:

#Seringai #EDY KHEMOD

0 Comments

Comment
Other Related Article
1 / 10

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive