Oleh Rudolf Dethu
Selain mengecat wajah agar tampak seram macam Alice Cooper, menenggak darah kelelawar di atas panggung seperti Ozzy Osbourne, serta aksi mencekam melompat ke kerumunan penonton dari ketinggian belasan meter oleh Eddie Vedder; kiat mendongkrak imej rock 'n' roll agar terkesan lebih liar, makin sangar, dan tetap bingar bisa juga lewat cara akrobat aksara, Supefriends.
Jika menyebut diri sebagai anak skena—utamanya musik cadas—tentu lo familiar dengan biduan Kelelawar Malam Sayiba Von Mencekam, garda depan Seringai Arian13, pula band beringas Motörhead. Aksi sedemikian rupa, menggunakan nama alias (“Von Mencekam”), menambahkan angka keramat (13), serta menyelipkan umlaut di antara huruf (“ö”), merupakan bagian dari akrobat aksara; hal yang jamak dilakukan oleh pelaku di skena rock.
Bahwa, selain kiat yang dilakoni Cooper, Osbourne, dan Vedder, akrobat aksara juga jitu dalam menyeruakkan nuansa cool. Sayiba lebih mengerikan lagi ketika ditambahi “Von Mencekam”. Nama Arian bakal tersimak lebih brutal jika dicantolkan angka “13” di belakangnya. Jika “Motorhead” terasa semenjana, maka seyogianya salah satu karakter diperciki diakritik: Motörhead. Akrobat aksara tersebut, berturut-turut, adalah Pseudonim, Numeronim, dan Diakritik.
Kelelawar Malam
Foto: VOI
Supefriends, mari kita bahas satu demi satu.
Pseudonim
Sebutan lainnya adalah “nama samaran” serta “alias”. Nah, apa beda Frank C.S. Ferrana dengan Nikki Sixx? Orangnya dia-dia juga. Tapi kesan gaharnya berbeda. Lalu Brian Hugh Wagner dengan Marilyn Manson? Serupa tapi tak sama, Supefriends. Yang pertama semata regular joe/orang kebanyakan, yang kedua ikon utama goth rock.
Para hulubalang rock ‘n’ roll yang melakukan hal senada, di antaranya:
- Sayiba Von Mencekam (Kelelawar Malam) – Sayiba R. Bajumi
- Otong (Koil) – Julius Aryo Verdijantoro
- Ad-Rock (Beastie Boys) – Adam Horovitz
- MCA (Beastie Boys) – Adam Yauch
- Mike D (Beastie Boys) – Michael Diamond
- Adam Ant — Stuart Leslie Goddard
- Stiv Bators (Dead Boys) – Steven John Bator
- Black Francis (The Pixies) – Charles Michael Kitridge Thompson IV
- Bono – Paul David Hewson
- David Bowie – David Robert Jones
- 50 Cent – Curtis Jackson
- Captain Sensible (The Damned) – Ray Burns
- Elvis Costello – Declan Patrick McManus
- Chuck D (Public Enemy) – Carlton Ridenhour
- Flavor Flav (Public Enemy) – William Drayton
Glenn Danzig
Foto: Rolling Stone
- Glenn Danzig (Misfits) – Glenn Allen Anzalone
- Tre Cool (Green Day) – Frank Edwin Wright III
- Alice Cooper – Vincent Damon Furnier
- C. C. DeVille (Poison) – Bruce Anthony Johannesson
- Ronnie James Dio (Dio) – Ronald James Padavona
- Dr. Dre (N.W.A.) – Andre Romelle Young
- Eazy-E (N.W.A.) – Eric Lynn Wright
- Jello Biafra (Dead Kennedys) – Eric Boucher
- Eminem – Marshall Bruce Mathers III
- Flea – Michael Balzary
- Ghostface Killah (Wu-Tang Clan) – Dennis Coles
- Billy Idol – William Michael Albert Broad
- Lux Interior (The Cramps) – Erick Lee Purkhiser
- Kid Rock – Robert Ritchie
- Meat Loaf – Marvin Lee Aday
- Ozzy Osbourne – Jonathan Michael Osbourne
- Twiggy Ramirez (Marilyn Manson) – Jeordie Francis White
- Lee Rocker (Stray Cats) – Leon Drucker
- Axl Rose – William Bruce Rose Jr.
- Rob Zombie – Robert Cummings
Numeronim
Supefriends, ini adalah laku kebahasaan dengan maksud, dalam konteks rock ‘n’ roll, menjulangkan kesan pemberontak, dekat dengan prilaku non-konformis, akrab dengan setanisme, merupakan bagian dari kaum sesat. Di kancah bawah tanah Nusantara, yang mempraktikkan numeronim ini adalah Arian13 (Arian Arifin Wardiman) serta pembetot bass Superglad, Giox666 (Agus Purnomo).
Diakritik
Diakritik adalah tanda atau simbol yang ditambahkan ke huruf atau karakter untuk mengindikasikan perubahan dalam pengucapan, aksen, intonasi, atau makna suatu kata. Tanda diakritik dapat mengubah cara pengucapan suatu huruf atau memberikan penekanan khusus pada suatu kata atau frasa.
Supefriends, contoh diakritik yang umum adalah tanda aksen (misalnya: á, è, ï), tanda umlaut (¨) yang memberikan perubahan vokal seperti dalam bahasa Jerman (misalnya: ä, ö, ü), tanda sirkumfleks (misalnya: â, ê, î) yang sering digunakan dalam bahasa Prancis, dan tanda titik di atas huruf (misalnya: ṇ, ģ, ç) yang dapat mewakili fonetik atau suara khusus dalam bahasa tertentu.
Menariknya, manuver paling populer, dianggap tergahar, adalah penggunaan tanda umlaut. Sebut saja misalnya Motörhead, Mötley Crüe, Blue Öyster Cult, Queensrÿche, Spın̈al Tap, hingga Hüsker Dü.
Menilik pada sejarah, penyisipan umlaut sejatinya telah muncul di penghujung tahun 60an. Kontingen progressive rock asal Jerman mengusung nama berbau demikian: Amon Düül. Namun sebagian sejarawan bilang bahwa adanya umlaut pada titel band bukanlah demi impresi keji atau misterius. Sebab antara Amon dan Düül sebenarnya semata penggabungan dua karakter dari mitos jaman dulu saja. Sama sekali bukan bermaksud mengkatrol imej rock ‘n’ roll.
Yang sepakat diakui publik grup musik yang dengan sengaja menyelipkan umlaut demi kesan berangasan adalah Blue Öyster Cult pada 1970. Sementara, di saat hampir bersamaan, Black Sabbath tanpa sengaja bergelut juga dengan akrobat aksara saat merilis tembang “Paranoïd” di Prancis. Label rekaman setempat, entah telah terjadi miskomunikasi atau miskonsepsi, merilis lagu tersebut dengan sisipan umlaut: “Paranoïd”.
Black Sabbath “Paranoïd”
Foto: IMDb
Namun barangkali figur yang mempraktikkan diakritik paling ugal-ugalan adalah band space rock Hawkwind. Di sampul belakang album terbitan tahun 1971-nya, In Search of Space, terpampang tulisan nan campur aduk umlaut, sirkumfleks, aksen, dan fonetik: TECHNICIÄNS ÖF SPÅCE SHIP EÅRTH THIS IS YÖÜR CÄPTÅIN SPEÄKING YÖÜR ØÅPTÅIN IS DEÄD.
Sudah begitu, apakah di skena terdekat kalian ada yang mempraktikkan akrobat aksara, Superfriends? SÎLAKAN INFÖ SAYA KABÆR 13AHAYA 666 IÑI!
Image source: JPNN
ARTICLE TERKINI
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :