Kabar mengejutkan datang dari band rock The Brandals. Baru saja merayakan hari jadi ke-19 tahun, The Brandals menghadirkan kabar kurang mengenakan bagi para penggemar mereka.
Adalah kabar hengkangnya sang gitaris, Tony Dwi Setiaji, dari The Brandals. Kabar ini jelas mengejutkan karena Tony adalah salah sosok penting yang menjadi fondasi awal terbentuknya The Brandals pada 2001.
Kabar hengkangnya Tony dari The Brandals disampaikan langsung olehnya melalui akun Twitter resminya. Dalam cuitannya itu, sang gitaris memberikan salam perpisahan kepada The Brandals dan para penggemar setia mereka selama berkarier belasan tahun di Industri musik Tanah Air.
Dari keterangan kepada para pewarta, Manajer The Brandals, Boris, menyebut alasan hengkangnya Tony dari band tersebut karena sedang fokus berkarier di bidang lain.
"Tony saat ini memang lagi fokus ke kariernya sebagai film scoring dan proyek-proyek kreatif yang dijalankan," kata manajer The Brandals, Boris, saat dihubungi wartawan.
Lewat akun Twitter resminya, The Brandals yang merupakan unit musik rock pelantun Lingkar Labirin ini menyebut Tony memilih fokus ke pekerjaan dan melanjutkan perjalanan musiknya.
"Hari ini kami keluarga besar The Brandals dengan berat hati memberitakan kalau saudara, sahabat, dan gitaris kami Tony Dwi Setiaji resmi pamit. Terima kasih banyak atas karya-karya cemerlang yang telah diciptakan. Semoga kesehatan dan kesuksesan selalu menyertai," sebut The Brandals.
"Kita nantikan karya terbaru dari Tony Dwi Setiaji selanjutnya," lanjut The Brandals.
Dengan kepergian Tony, kini The Brandals artinya akan diperkuat oleh Eka Annash (vokal), Radhit Syaharzam (bass), PM Mulyadi (gitar), dan Firman Zainuddin (drum). Meski ditinggal Tony, The Brandals menegaskan perjalanan mereka masih berlanjut dan akan segera menelurkan karya baru. Mereka disebut-sebut sudah menyiapkan single anyar yang dijadwalkan rilis akhir tahun ini, serta album dan berbagai proyek kreatif di 2021.
"The Brandals dengan format saat ini akan melanjutkan legacy perjalanan panjang band ini. Untuk para Brigade Rock N Roll, kita akan terus berkarya dan berada untuk kalian. Keep on Rock n Roll!" tutup The Brandals.
The Brandals Terus Aktif Berkarya
Sebelum kabar mengejutkan hengkangnya Tony, The Brandals sebetulnya terus berusaha tetap konsisten berkarya, khususnya di tahun 2020 ketika situasi menjadi sulit lantaran pandemi COVID-19.
Rencana The Brandals yang bisa direalisasikan adalah perilisan single baru pada 15 Oktober 2020 dengan judul The Truth Is Coming Out. Lagu ini disebut-sebut sebagai bagian repertoire dari album baru The Brandals yang akan dirilis secepatnya.
Secara musikal, struktur lagu anyar ini menawarkan unsur organik tanpa ada lapisan elemen elektronik yang membalut materi album DGNR8 atau single terakhir Retorika yang rilis di tahun 2018. The Brandals back to basic, mengandalkan intuisi dan kreativitas dari 5 personel mereka dengan instrumen masing-masing.
Single ini ditulis dan diproduksi oleh personel sendiri, dengan aransemen gubahan gitaris Tony Dwi Setiaji yang mengubah tempo lagu menjadi lebih cepat dari versi aslinya. Proses mixing dan mastering kembali dipegang oleh Harmoko Aguswan (Moko) yang menjadi pemain kunci dalam pemolesan tata suara materi The Brandals di album berikutnya.
Di lagu terbarunya, The Brandals juga mencoba memberi kritik berbau politik dengan menyoroti beberapa fakta sejarah yang dikubur. Intinya, mereka ingin mengungkapkan bahwa kebenaran akan selalu bisa terungkap.
"Walaupun lirik ditulis oleh vokalis Eka Annash dalam bahasa Inggris, tapi secara implisit menyoroti tema tentang fakta-fakta sejarah yang banyak dikubur oleh para elit politik Indonesia. Bagaimana banyak nyawa dikorbankan, sejarah dimanipulasi dan fakta dibelokkan. Tapi kami yakin pada akhirnya kebenaran akan terungkap bagaimanapun juga," tulis The Brandals dalam keterangan persnya.
"Untuk proses kreasi video klip single, kami mempercayakan sutradara muda berbakat Catherine Delay untuk menginterpretasi tema lagu melalui visinya. Walaupun tergolong muda, tapi Catherine sudah mencapai sukses kritikal lewat karya videonya diantaranya adalah Rich Brian, Gabber Modus Operandi, Ras Muhamad, sedangkan untuk Artwork kami bekerjasama dengan seniman muda asal Yogyakarta yang bernama Isnandito Henri Saputro."
Di single ini The Brandals juga bekerja sama dengan KONTRAS (Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) sebagai badan organisasi non-pemerintah yang bergerak menginvestigasi kasus-kasus penculikan aktivis politik dan kekerasan di Indonesia. KONTRAS memberikan data profil aktivis serta data kasus yang masih terbuka dan belum terselesaikan sampai sekarang.
"Profil tersebut kami tampilkan di video klip sebagai pengingat kepada publik bahwa masih banyak kebenaran yang belum terungkap di Indonesia," ujar The Brandals.
Selain merilis single baru, The Brandals juga merilis ulang salah satu album yang berperan dalam karier indie mereka di era 200-an ke dalam format piringan hitam. Buat kamu para penggemar The Brandals, jangan lewatkan benda wajib koleksi ini.
Piringan hitam ini dirilis pada 14 Oktober 2020. Album dengan tajuk yang sama seperti nama band, The Brandals, tersebut dipasarkan pertama kali pada 2003 dalam format kaset pita, kemudian ke dalam format cakram padat pada 2006. Akhirnya setelah 17 tahun sejak dirilis, album ini bisa dinikmati lewat piringan hitam.
Sejak perilisannya hampir dua dekade lau, album itu disambut baik oleh pasar musik Indonesia. Saat itu, album The Brandals mampu terjual hingga 7.500 kopi, jumlah yang dinilai cukup banyak untuk album dari musisi independen.
The Brandals yang berdiri di Jakarta sudah eksis berkarier sejak 2001. Awalnya band ini bernama The Motives yang beranggotakan Rully Annash (drummer), Mochammad Bayu Indrasoewarman (gitaris), Tony Dwi Setiaji (rhythm gitar), Dodi Widyono (bassist), dan Edo (vokal).
Pada 2003, Edo memutuskan mundur dan posisinya digantikan oleh Eka Annash yang sekaligus menandai pergantian nama band menjadi The Brandals. Musik The Brandals kebanyakan merupakan pengaruh dari band-band lawas seperti The Rolling Stones, The Clash, The Who.
Setelah merilis album selftitled perdana pada 2003, The Brandals merilis album kedua pada 2005 dengan tajuk Audio Imperialist. Album ketiga The Brandals dengan nama Brandalisme lantas muncul pada November 2007. Mereka sempat meredup selepas album ketiga rilis karena kesibukan masing-masing personel.
Namun, pada 2010 The Brandals kembali muncul dengan melahirkan album studio keempat bertajuk DGNR8. Perjalanan karier The Brandals sempat diterpa badai kembali saat Rully Annash meninggal dunia pada November 2015 karena serangan jantung.
ARTICLE TERKINI
1
The Jansen, Rimba, Hingga Redsix Bikin Syahdu Intimate Sessions Cipondoh
2
Wijaya80 Bawa Lagu-lagu Hits di Intimate Sessions Jakut
3
5 Pemain Timnas Indonesia yang Jadi Incaran Klub Eropa
4
Jadi Biang Kesuksesan Tottenham, Ange Postecoglou: Kawan, Saya Memang Pemenang!
5
Cara Membuat Bivak untuk Bertahan di Alam Bebas
Author :
Article Date : 30/12/2020
Article Category : Super Buzz
4 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Tiurnatalia Manalu
28/11/2024 at 16:24 PM
Agung Sutrisno
17/04/2025 at 15:38 PM
Garindratama Harashta
23/04/2025 at 10:19 AM
Smard man
25/04/2025 at 14:34 PM