Author :
Article Date : 17/04/2017
Article Category : Super Buzz
Sejak kembali aktif di tahun 2012, trio Prong konsisten merilis album hingga tahun ini. Setelah Carved In Stone (2012), Ruining Lives (2014), Songs From the Black Hole (2015), dan X – No Absolutes (2015), veteran industrial/thrash asal New York ini akan merilis album Zero Days di tahun 2017. Dilansir dari laman SchechterGuitars.com, Tommy Victor, gitaris sekaligus pendiri Prong, mengatakan bahwa album baru tersebut memuat beberapa materi terbaik mereka.
[bacajuga]
“Ada variasi jika dibandingkan dengan album Prong lainnya, tapi di album (baru) ini juga ada semacam kekhasan konsistensi yang saya sukai,” ujarnya.
“Kami sudah mengadakan beberapa kali sesi uji coba album, dan mereka berjoget, berdansa, juga menyanyikan beberapa bagian setelahnya. Album ini catchy, groovy, dan heavy. Di album ini kami banyak mencoba hal baru, tapi kami juga memastikan kalau album ini masih memiliki ciri khas Prong. Elemen itu bukanlah hal unik, tapi saya menggarapnya dengan sangat serius,” jelas Victor.
Mantan sound engineer klub legendaris CBGB ini juga mengatakan dirinya tak terpengaruh sound band-band lain yang ia tukangi. Victor memang pernah bermain untuk unit industrial Ministry. ia pun masih menjabat sebagai gitaris Danzig dari tahun 2004.
Menurut Victor, ia kini hanya memfokuskan diri untuk lebih efisien bila tengah bersama Prong. Gitaris yang mengaku tak suka membuang waktu ini bahkan ‘menghapus’ sesi pesta dan makan malam ketika rekaman. Victor juga meminimalisasi diskusi soal arahan musik, juga mengarahkan keberatan personil lain pada manajemen. Sikap ini memudahkan Victor untuk berkreasi lebih jauh ketika mengerjakan materi album.
“Penampilan panggung Prong, aransemen lagu, solo gitar, dll, semuanya sudah beres. Di sisi lain, saya juga tidak terlalu berpatokan pada ide awal ketika menggarap materi, tidak seperti dulu. Saya sudah mengira banyak materi yang saya kerjakan tidak akan terpakai, jadi saya akan menulis ratusan riff, sekitar 40 judul lagu dan konsep lirik,” papar musisi 50 tahun itu.
‘Cara kerjanya seperti puzzle, yakni mengeliminasi materi satu per satu. Semuanya akan terdengar dan tampak jelas, materi yang terpakai pun akan muncul. Kadangkala kita juga harus mengisi bagian-bagian yang kurang. Setelahnya, kita juga bisa mengeksekusi ide yang muncul begitu saja dan membawanya ke sesi rekaman. Pada proses pengerjaan sebagian besar materi tersebut, saya sudah belajar untuk melibatkan ‘keyakinan’. Saya menyebutnya ‘mempercayai para Dewa Seni”, tandas Victor.
Please choose one of our links :