Perkataan pandit yang bernada negatif rupanya tidak begitu berpengaruh terhadap mental seorang Erling Haaland. Striker Manchester City itu enggan mendengar segala macam komentar bernada kritik yang tidak membangun.
Haaland masih membuktikan diri sebagai salah satu pencetak gol tersubur di jagat sepak bola. Musim ini, pemain berdarah Norwegia itu memproduksi sebanyak 36 gol dari 41 penampilan di semua kompetisi.
Catatan seapik ini telah ia torehkan sejak pertama kali meledak pada tahun 2019 lalu, kala masih memperkuat RB Salzburg. Tapi tidak jarang juga kritikan yang berasal dari publik menghampiri dan mempertanyakan kualitasnya.
Kritik itu muncul karena Haaland kerap menghilang dalam laga-laga penting. Salah satu contohnya adalah ketika Manchester City bertemu Arsenal pada bulan Maret lalu. Ia tampil buruk, dan bahkan melewatkan satu peluang emas untuk mencetak gol.
Sudah jelas kalau mata tertuju kepadanya usai pertandingan. Salah satu kritikan datang dari mantan pemain Manchester United, Roy Keane. Ia tidak segan melemparkan perkataan pedas untuk sang penyerang.
“Level permainan dia secara umum sangat buruk. Dia harus memperbaiki itu. Dia hampir terlihat seperti pemain League Two. Dia striker yang brilian tapi harus memperbaiki permainannya secara keseluruhan,” kata Keane kepada Sky Sports.
Tidak lama setelah itu, Haaland menggila. Ia mengantongi empat gol sekaligus ketika Manchester City membantai Wolverhampton Wanderers dengan skor telak 5-1 dalam laga lanjutan Premier League hari Sabtu (4/5/2024).
Awak media kemudian mengingatkan Haaland terkait perkataan Keane yang menyebutnya seperti pemain League Two usai laga. Ia memberikan respon singkat dan lugas: “Saya tidak peduli soal orang itu,” ucapnya.
Keane memang memiliki sejarah dengan keluarga Haaland, lebih tepatnya sang ayah. Keduanya cukup sering bertatap muka saat masih aktif bermain dulu. Di mana Keane membela Manchester United, dan Alf-Inge Haaland memperkuat Manchester City.
Pria berdarah Irlandia itu melakukan tekel horor yang membuat Alf-Inge Haaland. Itu adalah tindakan balasan atas tekelnya terhadap Keane sewaktu masih membela Leeds United pada tahun 1997 silam.
(Metro Sports, Sky Sports)
Please choose one of our links :