Barasuara termasuk salah satu band lokal yang cukup peka dengan isu-isu terkini di Tanah Air. Dari kepekaan tersebut, Barasuara mengolah isu menjadi sebuah lirik puitis yang sangat apik. Begitu pula dengan lagu Fatalis yang dibuat saat Indonesia sedang menghadapi pandemi COVID-19.
“Banyak marahnya, banyak sedihnya, banyak nahannya, banyak lepasnya. Lagu ini termasuk yang paling berat ketika ditulis dan yang paling sedih ketika direkam. Karena yang mati tak akan kembali,” ungkap sang vokalis, Iga Massardi tentang Fatalis.
Setelah melewati jeda waktu yang lama tanpa kehadiran rilisan anyar, Barasuara akhirnya menjadikan Fatalis sebagai single pertama menuju album penuh ketiga Barasuara. Hal ini menjadi bukti bahwa Fatalis merupakan lagu yang layak dinanti dan didengarkan oleh para penggemar Barasuara hingga penikmat musik di Tanah Air.
Iga Massardi dan kawan-kawan berhasil meringkas pesan apa saja yang ingin Barasuara sampaikan untuk menanggapi situasi kita saat ini dalam satu karya yang solid. Fatalis memiliki hook pada bagian instrumen yang dijadikan transisi dari bait ke bait. Dibentuk dari dentuman drum yang repetitif, namun menggebu-gebu dari Marco Steffiano, dilengkapi dengan alunan melodi gitar yang apik dari Tj Kusuma.
Barasuara berhasil mengemas komposisi musik Fatalis menjadi begitu memukau dan penulisan lirik yang minimalis, namun cukup variatif sehingga membuat lagu ini terasa begitu maksimal.
Fatalis juga dilengkapi dengan suara bass Gerald Situmorang yang semakin membuatnya terasa cukup emosional.
Di bagian lirik, lagi-lagi Iga Massardi berhasil mengemas kata demi kata dengan sangat apik. Lahirnya lirik ini dibantu dengan arahan Mohammed Kamga sebagai vocals produced sehingga cukup berhasil dibawakan dengan gaya Barasuara.
Tak sampai di situ, tambahan suara vokal Asteriska dan Puti Chitara seperti menambah kesan sendu dalam lagu ini, yang memang mengisahkan tentang cerita pilu saat masa pandemi COVID-19 di berbagai negara, khususnya Indonesia.
Jika diartikan dalam bahasa, Fatalis merupakan orang yang percaya atau menyerah saja kepada nasib. Fatalis atau fatalisme adalah pandangan filsafat akan sikap pasrah kepada takdir. Fatalisme meyakini bahwa setiap orang telah dikuasai oleh takdir dan tidak bisa melakukan apa pun untuk mengubah takdir tersebut.
Barasuara sendiri mengemas Fatalis dengan aransemen musik rock yang keras. Superfriends mungkin bisa mendengarkan amarah, frustasi, hingga kesedihan yang bertahap seiring lagu dilantunkan. Fatalis semakin terasa lengkap karena diisi oleh lirik yang cukup realistis, pro kontra, hingga pesan sentimental. Semuanya ini dibalut dengan sangat apik dan terasa sangat berkaitan karena banyak orang mengalami kehilangan selama pandemi COVID-19.
Sambil merayakan kesuksesan perilisan Fatalis, Barasuara juga menggelar Fatalis Showcase yang telah digelar pada 31 Juli 2022 lalu. Showcase ini juga diramaikan oleh penampilan menarik dari Bilal Indrajaya, solois bertalenta dengan ciri khas musik sendu nan melankolis.
Meski sudah memberikan bocoran bahwa Fatalis menjadi single pertama di album penuh ketiganya, Barasuara tetap masih merahasiakan judul album tersebut. Terlepas dari persiapan album ketiga, Barasuara telah dikonfirmasi untuk tampil di deretan festival musik hingga beberapa bulan ke depan. Penampilan Barasuara tersebut sudah pasti menjadi momen yang dinanti-nanti oleh para penggemarnya setelah jeda akibat pandemi COVID-19.
Sepanjang perjalanan karirnya, Barasuara sudah merilis dua album penuh, yakni Taifun pada 2015 dan Pikiran dan Perjalanan pada 2019. Sebelum terbentuk Barasuara, awalnya Iga Massardi ingin membuat sebuah solo project untuk lagu-lagu ciptaannya sendiri. Namun, setelah itu ia justru lebih tertarik mengerjakan proyek ini bersama sebuah band.
Dari momen itulah, Ia mengajak TJ Kusuma, Marco Steffiano, dan Asteriska untuk membentuk Barasuara. Pada awalnya, Pandu Fuzztoni (gitaris grup Morfem) bermain sebagai bassist, tetapi karena jadwalnya yang padat, ia pun digantikan oleh Gerald Situmorang. Menariknya, Gerald sempat diajak oleh Pandu untuk proyek tersebut. Setelah tampil perdana di kafe milik Iga Massardi, Puti Chitara pun ikut masuk ke dalam line-up Barasuara hingga saat ini.
Barasuara juga terkenal sebagai band yang cukup menarik karena mengusung genre indie-rock, folk-rock, pop, dan blues. Sejak dibentuk pada 2012, Barasuara semakin menggelora di kancah musik Tanah Air untuk menghadirkan karya-karya yang unik dengan ciri khasnya sendiri.
Di samping keunikan musik Barasuara, ada pula keunikan lain yang cukup menarik perhatian, yaitu ciri khas berpakaian Iga Massardi saat tampil manggung. Iga selalu konsisten untuk mengenakan baju batik dengan potongan rambut yang rapi. Iga sempat mengaku bahwa cara itulah yang bisa Ia lakukan untuk melestarikan budaya Indonesia.
Kesuksesan Barasuara dibuktikan dengan beberapa penghargaan yang pernah mereka dapatkan, seperti penghargaan ‘Karya Produksi Alternatif Terbaik’ lagu Bahas Bahasa di Anugerah Musik Indonesia tahun 2016 dan penghargaan ‘Best Live Act’ di ajang Rolling Stone Editors’ Choice Awards pada 2016. Selain itu, Barasuara juga menjadi nominasi di beberapa ajang penghargaan lain.
Perilisan Fatalis menjadi bukti bahwa Barasuara akan terus melahirkan karya-karya apik untuk mewarnai kancah musik Tanah Air, tentunya dengan karya yang memiliki makna mendalam terkait isu-isu penting di Indonesia. Kalian bisa langsung mendengarkan Fatalis di platform musik digital dan akun resmi YouTube Barasuara.
ARTICLE TERKINI
1
Metal Tapi Ngepop ala Bongabonga: “Eksodus Menuju Venus”
2
SADIS! Prediksi Duel Submission Paling Brutal di UFC 2025. de Ridder vs Allen, Siapa yang Bakal Tap Out Duluan?
3
Main di Kandang Sendiri, Oliveira Punya Senjata Rahasia Lawan Gamrot. Ini Dia Bocoran Strateginya!
4
Masihkah Timnas Indonesia Punya Peluang untuk ke Piala Dunia 2026?
5
For A While X Elienmen Resmi Rilis Lyric Video “Frekuensi Dari Langit”
Article Category : Super Buzz
Article Date : 15/08/2022
9 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Mursalim m
29/01/2025 at 08:23 AM
SUSILO UTOMO
14/03/2025 at 22:33 PM
Lukman Hakim
20/04/2025 at 09:31 AM
Sofi .
22/04/2025 at 14:44 PM
DENNY ADHY NUGROHO
24/04/2025 at 23:40 PM
DENNY ADHY NUGROHO
24/04/2025 at 23:41 PM
Trisna O
20/06/2025 at 21:43 PM
Muhamad Saifudin
11/07/2025 at 19:38 PM
zakief Nazmudin
16/08/2025 at 07:17 AM