Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Mendengar kata ‘band’, yang pertama kali terlintas di pikiran kita pasti komposisi personel yang membawakan musik sesuai genre mereka. Dengan masing-masing pos instrumen yang diisi dengan sosok nyata yang bisa dilihat, didengar langsung dan menjadi idola para fans setia mereka. Namun sejatinya, yang paling menonjol dari suatu band adalah musik yang mereka bawa. Tidak jarang kita mengenal satu band baru untuk pertama kalinya lewat musik yang mereka usung, bisa lewat sistem audio di mobil kerabat kita, file mp3 atau bahkan situs jejaring sosial media. Mungkin kita malah terkejut jika menyadari, ternyata band yang kita gemari tidak berwujud nyata – atau ternyata memiliki wujud virtual (terlepas dari sosok musisi di belakangnya).

Entah karena malu, atau eksplorasi musik menjadi lebih nyata dengan eksplorasi visual, berikut beberapa band nyata (maupun yang diambil dari karya fiksi) yang memutuskan mengambil wujud animasi.

 

Mystik Spiral

Yang gemar menonton serial animasi MTV berjudul Daria, pasti pernah melihat karakter Trent Lane Cs (yang ditaksir si tokoh utama Daria) beserta personel band post-grunge miliknya - Mystik Spiral. Walau musik yang mereka bawa sering kali terdengar kocak dengan lirik yang absurd, nama Mystik Spiral saja sudah lumayan mudah diingat. Walau pada akhirnya mereka sering kali berusaha keras untuk segera mengganti nama band mereka. Beranggotakan karakter animasi Trent Lane di vokal dan gitar, Jesse Moreno di rhythm guitar, Max Tyler pada drum dan Nicholas Campbell di bass, tak tanggung-tanggung mereka mengambil Jane's Addiction, Morrissey, The Doors, Zappa, NIN dan Nirvana sebagai inspirasi. Nyaris dibuat spin-off, nasib band fiktif ini hilang terbawa arus waktu bersamaan dengan berakhirnya serial Daria di tahun 2001.

 

Beck

Bukan, kita tidak membicarakan personel band Loser dan musisi yang mempopulerkan track “Where’s It at.” Beck di sini merupakan band fiksi yang diangkat dari manga (komik jepang) berjudul sama yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1999. Sempat juga diterjemahkan menjadi serial animasi BECK: Mongolian Chop Squad serta film real-action tahun 2010 lalu, band fiksi Beck bermula dari perjalanan sang karakter utama Yukio "Koyuki" Tanaka. Mulai dari kesehariannya yang membosankan hingga menjadi seorang vokalis dan gitaris besar bersama band-nya. Buat yang penasaran bagaimana perjuangan sebuah band menjadi besar dan dapat diakui para penikmat musik, mungkin Beck bisa menjadi inspirasi kamu untuk terus maju dan berjuang!

 

Eskimo

Singkat kata, band dengan personel menggemaskan yang terdiri dari penguin yang mejadi gitaris dan jerapah yang jadi drummer adalah alter ego dari band indie rock asal Inggris One eskimO. Beranggotakan Kristian Leontiou pada vokal, Craigie Dodds pada sound design, Adam Falkner pada drum, serta Jamie Sefton di bass dan alat tiup, setiap personel menciptakan versi virtual diri mereka (bocah eskimo, penguin, jerapah dan monyet).  Nyaris semua penampilan mereka di dunia maya, artwork album, aksi panggung dan video digantikan posisinya dengan karakter virtual masing-masing personel. Bahkan setiap track yang ada di album One Eskimo (2009) juga diterjemahkan menjadi kisah episode animasi The Adventure of One Eskimo.

 

Dethklok

Penggemar death-metal pasti kenal band animasi quintet Dethklok yang muncul di serial hyper-violence Metalocalypse. Terdiri dari tokoh fiksi Nathan Explosion, Skwisgaar Skwigelf, Toki Wartooth, William Murderface dan Pickles, karakter yang digagas sang pencipta Brendon Small ini telah merilis 4 album. Walau suara setiap personel hanya diisi oleh Small (Nathan, Skwisgaar, Pickles) dan Tommy Blancha (Toki dan William), aksi panggung Dethklok diisi oleh sosok manusia sungguhan. Di balik petualangan dunia purba hingga setan antariksa, Small ditemani Mike Keneally, Bryan Beller, Gene Hoglan mengisi pos instrumen saat Dethklok tampil di atas panggung. Bahkan mereka sempat tampil satu panggung bersama Mastodon di tur tahun 2009.

 

Gorillaz

Kalau yang satu ini pasti dikenal oleh banyak orang. Band animasi proyekan Damon Albarn dari Blur yang pertama kali tampil pada tahun 1998 benar menunjukkan sisi eksperimental dalam bermusik. Kolaborasi antara Albarn dan animator di belakang Tank Girl membuat band virtual ini mampu bertahan jauh selepas single pertama mereka “Clint Eastwood” di tahun 2001. Kolaborasi yang juga berlanjut dengan berbagai musisi ternama, dari Loe Reed, Snoop Dogg hingga aktor Dennis Hopper. Berisikan empat personel fiksi, 2D, Murdoc Niccals, Noodle dan Russel Hobbs, hanya vokal Albarn yang permanen mengisi suara sang frontman 2D. Sementara personel lain dapat digantikan posisinya oleh musisi kolaborator lainnya. Dengan karakter yang juga berevolusi mengikuti bertambahnya tahun (Noodle jelas terlihat semakin dewasa), aksi panggung Gorillaz boleh disebut sebagai salah satu dari sekian banyak penampilan yang paling inovatif. Walau untuk aksi panggung kecil, Albarn Cs selalu muncul langsung, beberapa penampilan Gorillaz menunjukkan kehebatan teknologi hologram 3D, yang salah satunya bisa dilihat saat mereka tampil bersama Madonna di panggung Grammys 2006.

 

PusherJones

Jika Gorillaz dikenal konsisten dalam berkarya (bahkan mereka tengah mempersiapkan materi musik baru yang akan rilis tahun depan), PusherJones yang digawangi personel Velvet Revolver Dave Kushner seperti terlalu lama menunggu momentum. Terbentuk pertama kali di tahun 2012, kolaborasi Kushner dengan salah satu otak di balik serial The Simpsons – Dave Warren – juga mengajak Frankie Perez dari Scars on Broadway, Scott Shriner dari Weezer, serta sosok Joey Castillo band Queens of the Stone Age. Berbeda dengan Gorillaz dan Dethklok, avatar masing-masing personel direncanakan akan menjadi tokoh di serial animasi yang bercerita tentang perjalanan band rock fiksi asal Hollywood. Siapa yang akan mengira kalau personel dari Weezer, Queens of the Stone Age dan Velvet Revolver bisa bersatu padu dan menciptakan karya bersama. Sementara menunggu serial PusherJones menjadi nyata, kita bisa mendengarkan salah satu track single kuintet ini lewat “Count Me Out” yang muncul di album kompilasi soundtrack film Marvel Avengers Assembled

 

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Super Features #Gorillaz #PusherJones #Dethklok

Article Category : Super Buzz

Article Date : 20/11/2016

Supermusic
Supermusic
Admin Music
Penulis artikel dan penggila musik rock/metal yang setiap hari ngulik rilisan baru, liputan gig, dan cerita di balik panggung band legendaris. Gue percaya musik keras itu bukan cuma suara, tapi energi dan gaya hidup. Konten gue disajikan dengan detail dan semangat yang sama garangnya sama musik yang gue bahas. Superfriends yang hidupnya nggak bisa lepas dari riff gitar dan gebukan drum pasti betah nongkrong di sini. Tiap artikel gue bikin biar lo ngerasa kayak lagi ada di depan panggung.

0 Comments

Comment
Other Related Article
1 / 10

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive