Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Gowes Jarak Jauh, Lo Tim Sepeda Lipat atau Tim Commuter Bike?

Buat ngebuktiinnya, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta sempat merilis data jumlah pesepeda naik drastis, mencapai 580 persen. Data itu diambil sejak akhir tahun 2019.

Kenaikan jumlah pengguna sepeda tersebut kemudian disambut Pemprov DKI yang mengupayakan penambahan rute jalur khusus pesepeda. Semoga Jakarta jadi kota yang bersahabat buat pesepeda ya, guys! Nah belakangan, ada dua jenis sepeda yang lagi digandrungi banget nih. Sepeda lipat dan commuter bike.

 

1. Tim Sepeda Lipat

Tim Sepeda Lipat

Setuju nggak setuju, sepeda lipat makin booming setelah muncul sepede berengsel garapan Andrew Ritchie. Ya, betul banget. Brompton!

Mundur ke tahun 1800-an. Penemu asli sepeda lipat menuai kontroversi. Pria Amerika Serikat (AS) bernama Michael B Ryan disebut-sebut sebagai penemu sepeda lipat pertama yang karyanya terdokumentasikan. Patennya dikeluarkan 17 April 1894.

[readalso url=21188]

Selain itu pria Inggris William Grout juga diyakini sebagai penemu sepeda lipat di tahun 1878. Namun, temuannya berupa roda depan lipat dan rangka yang bisa dibongkar, Grout lebih dikenal sebagai sepeda ‘portable’.

Nah masuk ke era 1900-an, Ritchie muncul dengan Bromptonnya tahun 1981. Kemudian disusul David Hon dengan produksinya DaHon di tahun 1982. Sejak itulah, sepeda lipat meledak di Eropa, Amerika, bahkan Asia.

Terlepas dari sejarahnya, sepeda lipat digandrungi karena kepraktisannya. Bisa dilipat dan ringan. Sepakat nggak?

[readalso url=21080]


Saking ringkasnya, sepeda lipat dapat disimpan di sela ruang kosong sempit seperti kolong meja dan kursi. Hal ini tentu jadi jawaban persoalan sobat urban terkait ketersediaan ruang yang semakin terbatas di perkotaan.

Infrastruktur di Jakarta juga menguntungkan banget buat pengguna seli alias sepeda lipat. Ditambah lagi transportasi umum sudah terintegrasi ke pusat kota. Sejumlah transportasi umum membolehkan penumpangnya menenteng sepeda lipat masuk ke dalam, seperti KRL, bus Transjakarta, dan MRT. Praktis banget.

[readalso url=21015]

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo bilang, seli mendominasi pasaran sepeda dengan porsi 60-70 persen.

 

2. Tim Commuter Bike

Tim Commuter Bike

image source: Instagram/@commuterbike

Commuter Bike apa sih? Umumnya sama saja seperti jenis sepeda yang ada. Cuma memang berkembangnya lifestyle bersepeda, si hobi sepeda ini lagi kepincut sama tampilannya commuter bike.

Awamnya, ini sepeda road bike yang ditambah aksesoris keranjang untuk memudahkan membawa 'tentengan'.

Kalau lo mau bangun sepeda commuter, lo harus perhatiin juga suspensinya. Karena lo bakal gowes jarak jauh, kondisi sepeda harus betul-betul dipastikan nyaman.

[readalso url=21005]

Yang pasti kalau dari segi kepraktisan commuter bike jauh di belakang sepeda lipat yang gampang banget dibawa ke mana-mana. Tapi kalau dari lifestyle-nya, commuter bike bisa selangkah di depan sobat seli.

Terlepas dari dua jenis sepeda di atas, terpenting juga buat lo yang hobi sepedaan harus banget paham yang namanya keselamatan. Ingat, saat lo bersepeda, lo berbagi jalan dengan pengendara lain.

So, pesepeda juga harus mengikuti serangkaian aturan yang ditentukan saat berada di jalan. Periksa juga helm sepeda. Jangan remehin soal keamanan dan keselamatan.

Perhatikan juga persimpangan jalan ya. Berdasarkan survei, kecelakaan sepeda terjadi di persimpangan dan titik persimpangan. Catatan penting juga buat pesepeda yakni tetap terlihat di kondisi malam hari.

Pastikan sepeda lo dilengkapi dengan sistem pencahayaan yang tepat. Lo bisa juga pasang reflektor buat fitur keselamatan tambahan.

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Beginner

Article Category : Urban Action

Article Date : 06/03/2020

Superadventure
Superadventure
Admin Adventure
Penulis artikel petualangan outdoor dan ekstrem yang bawain kisah mendaki tebing, arung jeram, sampai menjelajah jalur off-road. Buat gue, petualangan itu lebih dari sekadar jalan-jalan, ini soal uji mental dan fisik. Tiap cerita gue kemas biar Superfriends kebawa sensasinya. Gue pengen lo yang baca ngerasa termotivasi buat keluar dari zona nyaman. Kalau lo suka tantangan alam, artikel di sini bakal bikin lo pengen langsung berangkat.

0 Comments

Comment
Other Related Article
1 / 10

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive