Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

“Suvenir”, Penghormatan Sundancer Kepada Seorang Kawan

Masih ingat dengan Sundancer yang pada penghujung tahun 2018 lalu berhasil merilis EP perdananya berjudul Musim Bercinta. Setelah 3 tahun dari rilisnya album perdana tersebut, band garage rock asal Lombok ini kembali muncul ke permukaan dengan merilis sebuah mini album baru penuh makna yang cukup mendalam. Berjudul Suvenir, Sundancer mencoba untuk memberikan penghormatan terakhir melalui EP terbarunya ini untuk Bagus ‘Jalang’ Wiratomo, seorang teman bagi Sundancer sekaligus sosok penting di skena musik Yogyakarta sebagai vokalis band punk rock bernama Mortal Combat dan salah satu pendiri Yes No Wave Music.

Sundancer resmi melepas EP Suvenir pada bulan April lalu. Mini album ini akan menjadi lanjutan kisah perjalanan bermusik dari Sundancer. Kali ini, EP Suvenir milik Sundancer dirilis di bawah naungan La Munai Records, sebuah label rekaman independen asal Jakarta. Sundancer merilis EP Suvenir dengan 7 membawa kerangka musik yang ditinggalkan oleh Bagus Wiratomo saat beliau bertandang ke Lombok. Kerangka tersebut diolah dan disempurnakan oleh OmRobo dan Decky Jaguar, duo motor di dalam Sundancer, yang membawa semangat bermusik dari Bagus Wiratomo untuk dapat dikenang dan diabadikan oleh para penikmat musik lainnya.

Dalam siaran pers, OmRobo juga menjelaskan tentang kedatangan Bagus Wiratomo ke Lombok. “Bagus sempat beberapa kali piknik ke Lombok dan punya rencana untuk membuat musik bersama kami, jauh sebelum Sundancer terbentuk. Yang diwariskan adalah kerangka lagu yang dia tulis. Dari situ, kami mencoba mengolahnya dengan warna musik yang berbeda. Hanya benang merahnya saja yang sama, musik tahun 60-an.”

Setelah resmi mengumumkan merilis EP Suvenir, Sundancer juga langsung melepas single berjudul Gadis Bermata Biru. Single tersebut juga dirilis dalam format video klip demi melengkapi konsep yang diinginkan oleh Sundancer. Video klip Gadis Bermata Biru tersebut sudah bisa dinikmati di kanal Youtube milik Sundancer sejak pertengahan April lalu. Decky Jaguar juga berperan sebagai sutradara untuk video klip Gadis Bermata Biru. Selain Gadis Bermata Biru, Sundancer juga sebelumnya sempat merilis beberapa single. Di tahun 2019, Sundancer pernah merilis lagu berjudul Pusaka Abadi. Selanjutnya, kurang lebih satu tahun yang lalu, Sundancer merilis single berjudul Firasat dengan nuansa yang lebih sendu.

Kedua single tersebut akhirnya dipilih oleh Sundancer untuk dirangkum ke dalam 7 nomor yang tersemat pada EP Suvenir yang kini sudah bisa dinikmati di berbagai layanan musik streaming. Sedikit tentang Sundancer, band asal Lombok ini secara umum dikategorikan sebagai band garage rock. Namun, secara pribadi Sundancer kurang begitu peduli dengan label yang disematkan di dalam tubuh mereka oleh para penikmat musik. 

Jika dibandingkan dengan garage rock yang dipopulerkan oleh nama-nama seperti The Strokes maupun The White Stripes memang tidak identik dengan karakteristik dari musik Sundancer. Tumbuh dan berkembang di kawasan yang dekat pantai, musik yang dibawakan Sundancer memiliki pengaruh yang cukup besar juga dari elemen musik surf rock. Maka, musik yang dibawakan oleh Sundancer ini cukup memiliki identitas yang unik. Keunikan tersebut juga yang menambah sisi menarik dari karya-karya Sundancer. Selain itu, Sundancer juga lebih terinspirasi oleh musik garage rock keluaran BOMP records, In The Red, atau Norton Records yang memiliki karakteristik suara raw dan rock yang kasar. Sayangnya, perkembangan garage rock yang berkiblat pada ketiga pusaran tersebut tidak terlalu berkembang secara baik di kancah musik Tanah Air.

Image courtesy of Sundancer

ARTICLE TERKINI

Author :

Article Date : 13/05/2021

Article Category : Super Buzz

Tags:

#sundancer # ep # suvenir # garage rock # surf rock # yes no wave music

6 Comments

Comment
Riani El

Riani El

17/10/2024 at 11:34 AM

souvenir penghormatan
Maman

Maman

21/01/2025 at 14:36 PM

bagus sekali
Tiurnatalia Manalu

Tiurnatalia Manalu

30/01/2025 at 05:28 AM

Yes
RAHARDJO TEONOVI

RAHARDJO TEONOVI

03/02/2025 at 18:38 PM

“Suvenir”, Penghormatan Sundancer Kepada Seorang Kawan
Nurfadilla

Nurfadilla

27/02/2025 at 09:59 AM

mantap
Agung Sutrisno

Agung Sutrisno

03/03/2025 at 22:49 PM

garage rock yang dipopulerkan oleh nama-nama seperti The Strokes maupun The White Stripes
Other Related Article
1 / 10

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive