Bagi sebagian orang mungkin Pussy Riot dikenal hanya sebagai unit punk rock asal Rusia. Namun bagi mereka yang mendukung pergerakan Pussy Riot sejak awal pasti tahu kalau unit punk rock tersebut lebih dari sekadar band. Melalui musik sebagai outlet kreatif, unit asal Rusia ini menjadikan medium seni tersebut sebagai sarana ekspresi sejak tahun 2011.
Kini di tahun 2023, Pussy Riot kembali dengan kolaborasi bersama Boys Noize. Kedua kolektif ini bekerja sama untuk merilis sebuah karya dengan pendekatan musik elektronik berjudul Chastity. Pussy Riot dan Boys Noize juga mengundang Alice Glass sebagai featuring untuk single baru ini, Superfriends.
Senada dengan apa yang dirilis oleh Pussy Riot lewat karya mereka yang terdahulu, lagu Chastity ini juga mengangkat isu sosial yang penting untuk mereka kritisi. Lagu ini membicarakan tentang ketimpangan relasi kuasa antara perempuan dan laki-laki dalam ruang lingkup sosial.
Lewat lagu Chastity ini, Pussy Riot dan Boys Noize sepakat bahwa ketimpangan relasi kuasa tersebut bisa memberikan dampak yang sangat buruk. Terutama bagi kelompok yang rentan. Dampak seperti kekerasan umum terjadi akibat adanya perbedaan yang signifikan di dalam relasi kuasa tersebut, Superfriends.
Kritik tersebut secara gamblang diungkapkan oleh ketiga kolektif ini lewat lirik yang ada dalam lagu Chastity, Superfriends. Pussy Riot memang terkenal cukup keras dan kritis lewat karyanya. Unit punk rock asal Rusia ini selalu memastikan agar para pendengarnya bisa memahami isu apa yang tengah diperjuangkan oleh Pussy Riot kali ini.
Hubungan antara Pussy Riot dan Boys Noize juga bukan jadi hal yang baru. Meskipun hadir dalam spektrum musik yang berbeda, Boys Noize sempat melakukan remix untuk salah satu lagu milik Pussy Riot, berjudul Rage. Lagu tersebut merupakan salah satu upaya Pussy Riot dalam menyarakan keadilan sosial di Rusia, Superfriends.
Bagi yang belum kenal Boys Noize, moniker tersebut merupakan nama panggung dari seorang produser musik dan DJ asal Jerman bernama Alexander Ridha. Boys Noize cukup dikenal berkat gaya musiknya yang khas, khususnya di genre seperti electro house dan techno.
Gaya bermusik dari Boyz Noise berhasil mendapatkan pengakuan di industri musik dunia. Boys Noize berhasil mendapatkan penghargaa di industri musik elektronik, seperti DJ Awards dan Electronic Music Awards & Foundation.
Kembali dengan Rage, lagu tersebut rilis pada bulan Februari 2021, namun proses penggarapannya dilakukan satu tahun sebelumnya. Akibat pandemi Covid-19, Pussy Riot harus rela menunda perilisan karya-karya mereka, Superfriends. Setelah kondisi sudah kondusif, baru Pussy Riot mulai kembali ke permukaan.
Selama bertahun-tahun, Pussy Riot telah mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan atas perjuangan mereka. Mereka telah menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan pelanggaran hak asasi manusia. Meskipun menghadapi intimidasi dan ancaman, anggota Pussy Riot terus berjuang untuk mengubah masyarakat dan membela nilai-nilai demokrasi, kebebasan, dan kesetaraan.
Pussy Riot mendapatkan perhatian internasional yang signifikan atas aksi-aksi mereka, baik dukungan maupun kontroversi. Kelompok ini dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap otoritarianisme dan pembatasan kebebasan berbicara di.
Nggak bisa disanggah kalau Pussy Riot telah mempengaruhi banyak aktivis dan seniman di seluruh dunia dan terus menjadi ikon gerakan protes dan hak asasi manusia. Sebagai bagian dari keamanan dan juga ciri khas, anggota-anggota yang tergabung di dalam Pussy Riot ini biasanya mengenakan topeng penutup wajah dan menggunakan nama samaran untuk melindungi identitas mereka.
Image courtesy of Pussy Riot
PERSONAL ARTICLE





Please choose one of our links :