Milledenials kembali lagi di tahun 2023 ini. Mereka muncul dengan rilisan dua single sekaligus, masing-masing berjudul Precious Me dan Feel Any Pain. Kedua single ini resmi dilepas 29 April 2023 lalu.
Kedua single ini dikemas dengan mengusung musik shoegaze modern bertempo cepat yang berpadu dengan emo-core. Dua materi terbaru ini juga menjadi tindak lanjut Milledenials setelah merilis dua split single di seperempat tahun terakhir 2022 lalu.
Di balik itu, kedua lagu terbaru Milledenials ini mengangkat tema yang berbeda dalam liriknya. Single Precious Me bercerita tentang situasi terjebak dalam hubungan yang tidak menyenangkan. Sementara single Feel Any Pain bicara tentang rasa lelah Milledenials setelah mereka sibuk menjalani rangkaian tur. Meskipun memiliki tema yang berbeda, Milledenials merasa lirik kedua lagu itu
Meski begitu, Milledenials merasa lirik kedua lagunya bisa sangat berhubungan dengan persoalan anak muda di zaman sekarang. Dan, demi mendapatkan hasil yang memuaskan, para personel Milledenials menjalani proses rekaman dengan maksimal di studio Rock The Beat, Bali. Mereka juga mempercayakan prosedur mixing dan mastering kepada Kusuma Widhiana.
Selain itu, para personel unit emo-gaze asal Bali ini turut membocorkan bahwa single Precious Me dan Feel Any Pain bakal menjadi jembatan untuk album mini kedua mereka. Sebelumnya, Milledenials sudah memiliki album mini bertajuk 5 Stages of Doomed Romance yang dilepas tahun 2021 lalu di bawah naungan label rekaman Skullism Records. Biar lo nggak penasaran, simak dulu nih dua single baru dari Milledenials berikut, Superfriends:
Terkait EP 5 Stages of Doomed Romance, Raka Dewangkara dari Pop Hari Ini pernah membuat catatan tersendiri. EP Milledenials yang dirilis tahun 2021 itu memiliki relasi erat dengan lima bentuk emosi yang dikembangkan dari teori psikologi Kubler Ross, yaitu 5 Stages of Grief. Dalam teori itu, terdapa lima fase yang hulunya adalah sebuah kehilangan, seperti denial, anger, bargaining, depression, dan acceptance.
Dalam rilisan persnya waktu itu, Millledenials mengungkapan bahwa EP 5 Stages of Doomed Romance sendiri bermuatan lima buah trek, yang masing-masing treknya dikonsepkan untuk menarasikan sudut pandang personal dari kelima perasaan tersebut. Semuanya diaplikasikan dengan mantap ke dalam lirik dan musiknya.
Dalam review album tersebut, dicatat bahwa shoegaze sebagai koridor utama album mini tersebut—meskipun Milledenials menyatakan bahwa mereka adalah unit emo-gaze. Tetapi … cakupan dalam album itu dibuat melebar, bahkan pakem-pakemnya diperlebar hingga mndekati post-rock, math-rock, maupun hardcore-punk.
Trek pertama yang berjudul Kenneth misalnya, menjadi salah satu buktinya. Hentakan drum yang ngebut macam hardcore-punk begitu terasa sejak awal. Lo bakal disuguhkan dengan harmonisasi yang berasal dari distorsi gitar yang kental dengan nuansa shoegaze, serta dengan balutan lirik yang galak. Liriknya pun menggambarkan fase penyangkalan atau kemarahan.
Trek selanjutnya memiliki tempo yang sedikit menurun, yaitu pada Deny, Denial dan No Contest. Muncul kejutannya tersendiri di beberapa menit terakhir pada trek Deny, Denial dengan hadirnya elemen post-rock. Tampaknya Milledenials menginginkan lagu ini menjadi ajang untuk unjuk keahlian dengan instrumen masing-masing.
Kemudian pada trek keempat, False Surprise, menjadi trek yang kian menjelaskan betapa ngebutnya shoegaze yang dikemas Milledenials ini. Vokal Nadya sukses mencuri perhatian serta hentakan drum yang enerjik dan repetitif—dan tentu saja ngebut!
EP 5 Stages of Doomed Romance ini ditutup oleh trek berjudul Acceptance. Trek ini mewakili fase yang bernama sama dengan judulnya. Selaras dengan judulnya, lo bisa mencermati rasa-rasa penuh penerimaan dan optimisme, yang digambarkan pula dalam lirik lagunya. Coba lo dengerin lagi nih lagu-lagu Milledenials di EP 5 Stages of Doomed Romance yang ngebut banget:
Setelah setahun dari EP tadi, Milledenials juga beralih ke album mini selanjutnya yang bertajuk Split Feelings. EP yang meluncur pada November 2022 ini sebenarnya adalah split EP hasil kerja sama dua unit lintas kota, yaitu Milledenials asal Bali dan Sunlotus, unit shoegaze asal Blora-Yogyakarta.
Kehadiran split EP ini merupakan lanjutan cerita dari irisan-irisan yang mereka lewati dalam beberapa waktu ke belakang. Sunlotus sendiri sempat menjalani rangkaian tur berjudul Deafening This Old House yang menggandeng Milledenials di beberapa titik di Bali. Tak lama kemudian, Milledenials mengambil giliran untuk menjalani rangkaian tur mereka di Pulau Jawa.
Di dalam EP Split Feelings, kedua band tersebut masing-masing menyumbangkan dua nomor di dalamnya. Milledenials dengan nomor Wide Eyes dan Syndrome. Sementara Sunlotus muncul dengan Jar of Spells dan In Unison. Trek Jar of Spells sendiri sudah lebih dulu dirilis oleh Sunlotus dalam format video musik yang digarap bersama Gilang Rabbani selaku sutradara dari 7daysoff.
EP Split Feelings sendiri dirilis oleh La Munai Records dalam format kaset pita secara terbatas sebanyak 100 buah saja.
Image source: https://www.instagram.com/milledenials/
PERSONAL ARTICLE





Please choose one of our links :