Berbicara mengenai moshing, tentu kalian tidak asing dengan istilah tersebut, Superfriends. Terutama bagi kalian yang memang mencintai musik cadas sepanjang hidup kalian. Moshing dinilai sebagai sebuah budaya yang cukup sering hadir di berbagai pagelaran musik keras. Bahkan akan dianggap kurang pas jika moshing tidak terjadi di tengah lautan penonton kala itu. Namun, bagaimana moshing ini jadi sebuah budaya yang identik dengan musik keras? Mari gali lebih dalam.
Sejarah moshing
Moshing umumnya dilakukan oleh para penggemar musik cadas seperti punk, heavy metal, dan hardcore dalam sebuah pagelaran musik. Istilah moshing ini diambil dari kata mosh. Pengenalan kata mosh yang kini lebih dikenal dengan istilah moshing tersebut datang dari penamaan sebuah fanzine yang mendukung gerakan hardcore punk di Amerika Serikat pada tahun 1980-an. Saat itu, mosh atau moshing dianggap sebagai sebuah tarian dengan cara mendorong atau membanting diri ke satu sama lain.
Untuk bisa melakukan moshing dalam sebuah acara musik, para penonton harus secara sukarela membuat mosh pit terlebih dahulu. Mosh pit merupakan sebuah lingkaran khusus yang memastikan para pelaku moshing tidak melukai orang lain yang kurang berkenan untuk menjajal tarian tersebut. Moshing bisa dilakukan secara diri sendiri maupun berkelompok.
Semakin banyak orang yang melakukan moshing, semakin besar adrenalin yang bisa tercipta untuk membantu para penonton event menikmati acara musik tersebut. Meskipun jadi salah satu bentuk ekspresi dalam menikmati musik keras. Tidak jarang juga banyak pihak yang memandang negatif moshing itu sendiri. Penilaian tersebut datang dari gaya tarian yang saling membanting badan ke satu dan orang lainnya.
Tarian tersebut tidak jarang membuat orang yang sukarela untuk melakukan moshing mendapatkan cidera. Selain itu, jika mosh pit tidak dijaga dengan baik, besar kemungkinan orang lain pun akan terkena imbasnya yang malah dapat memicu keributan yang tidak diinginkan. Meskipun punya risiko yang besar, moshing masih jadi salah satu tradisi yang bisa ditemukan di berbagai acara musik cadas di mana pun kalian berada, Superfriends.
Terpacu oleh adrenalin, sebetulnya orang yang melakukan moshing pun tetap menjaga kesadarannya secara penuh. Pasalnya, penikmat musik yang ingin melakukan moshing harus menyadari risiko apa yang akan terjadi nantinya. Setelah itu, mereka juga harus memiliki nyali dan fisik yang kuat. Untuk bisa masuk ke dalam lingkaran moshing bukanlah hal yang mudah. Lingkaran tersebut dibentuk dari barikade manusia yang bertugas untuk menjaga agar kondisi di luar tetap kondusif. Maka memaksa masuk adalah salah satu cara yang tidak kalah ekstrem untuk dilakukan.
Stamina jadi faktor pendukung lainnya untuk bisa melakukan moshing. Kondisi tubuh yang fit dan relatif tahan banting diperlukan untuk bisa memastikan tarian moshing aman dilakukan. Di luar negeri sana, tidak jarang tercatat cidera akibat benturan moshing menyebabkan tragedi yang cukup menyedihkan. Namun hal tersebut adalah risiko yang memang dipahami betul. Pasalnya, setiap orang yang melakukan moshing menyadari hal tersebut merupakan bentuk ekspresi diri dan bukan langkah untuk melukai orang lain.
The Smashing Pumpkins larang moshing
Meskipun dianggap sebagai salah satu bentuk ekspresi dan peningkat adrenalin dalam sebuah acara musik keras, tidak jarang band yang hendak main menginformasikan kepada para penikmat musiknya untuk tidak melakukan moshing ketika mereka tampil. Salah satu band yang kerap memberi informasi tersebut adalah The Smashing Pumpkins.
Keputusan The Smashing Pumpkins untuk melarang moshing saat mereka naik di atas panggung merupakan salah satu bentuk tanggung jawab mereka terhadap sebuah tragedi yang terjadi akibat tarian agresif tersebut. Tragedi moshing tersebut terjadi pada tahun 1995 di sebuah konser The Smashing Pumpkins yang berlokasi di Irlandia.
Dalam konser tersebut, tarian moshing memakan satu jiwa remaja. Agar kejadian tragis tersebut tidak terulang kembali, The Smashing Pumpkins selalu mencoba untuk berkomunikasi kepada para penggemarnya untuk bisa menikmati musik dengan bersenang-senang dan juga menjaga keamanan di sekitar mereka.
Image courtesy of Taya Ovod / Shutterstock
ARTICLE TERKINI
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :