Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Kuro!

Musik dengan genre punk serta mengambil jalur independen (indie) nyatanya sudah muncul dan eksis di belantika musik Indonesia sejak lama. Hal ini dibuktikan dengan adanya band yang menganut aliran musik ini sejak 1998 yaitu Kuro!.

Pada awal kemunculannya, band ini justru lebih dulu bernama Pandoraz yang dibentuk oleh Teddy, Bisma, dan Galih pada akhir 1997. Mereka memainkan musik punk rock yang dipengaruhi oleh musik-musik dari Strung Out, Kulit of Tears, dan Sakit Perubahan.

Mereka lantas kedatangan anggota baru bernama Isan yang saat itu merupakan bagian dari band bernama Inhaler--yang kini dikenal dengan nama No Label. Isan bergabung dengan alasan kesamaan visi dan misi dalam bermusik.

Dengan bergabungnya Isan, Teddy dan Galih kemudian mengganti band mereka dengan nama Kuro! pada awal tahun 1998. Di awal kemunculannya, band punk ini beranggotakan Teddy (gitar/vokal), Bisma (vokal/gitar), Galih (bassist), dan Isan (drummer).

Namun, dalam perjalanannya Kuro! sempat mengalami pasang surut sebuah band seperti berganti-ganti personil. Dalam vlog salah satu mantan personil mereka, Boni Eko, pada Oktober 2019 dikisahkan bagaimana sejarah terbentuknya Kuro!.

Saat itu, Kuro! tengah berlatih dan mempersiapkan diri untuk melakukan reuni di pentas Synchronize Festival 2019. Di momen itu hanya Teddy, Boni Eko, dan Arief Permata Hati yang mengisi formasi reuni Kuro!.

Boni sendiri merupakan drummer Kuro! yang bergabung pada 2004, ia mengikuti audisi drummer yang diadakan Kuro! setelah Isan memutuskan keluar. Sementara itu Arif merupakan bassist yang bergabung pada 2001.

Boni mengishkan awal bergabung dengan Kuro! ketika itu ia baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA). Boni menyebut pada medio 2004 tersebut Kuro! tengah berada di masa kejayaannya.

"Waktu itu di era-era edannya Kuro!, sampai ditulis raja Pensi (pentas seni). Kita juga sempat tur Jawa-Bali," kata Boni.

Namun, Teddy yang merupakan pendiri Kuro! dan saat ini menjadi satu-satunya personil Kuro! yang tersisa serta masih aktif menghidupkan musik Kuro! menyebut tak bisa menentukan formasi personil mana yang menjadi favoritnya.

"Masalah formasi emas gue serahin ke para pendengar saja, karena yang berefek pada emas atau silver itu kan dari pandangan mereka," kata Teddy.

"Gue melihatnya Isan sebagai founding partner gue karena awal-awal Kuro! itu gue bareng sama dia. Gue juga sering nongkrong sama Bisma, tapi agak-agak beda frekuensi (tempat pergaulan)," lanjutnya.

Boni kemudian menceritakan tentang masa lalunya yang sempat keluar sementara waktu dari Kuro! karena harus mengurusi skripsi pada akhir 2007.

"Waktu itu gue ngomong sama Bisma. Bisma bilang jangan ngomong lewat begini (SMS), ngobrol sama anak-anak. Tapi waktu itu gue nggak bales dia dan menghilang," kisah Boni.

"Di 2007 gue sempat keluar sebentar sekitar 2-3 bulan terus balik lagi. Terus Arief keluar dan gue sama Teddy dan Bisma garap album ketiga," ujarnya.

Perjalanan Kuro! berlanjut di 2008 dengan Bisma, Teddy, dan Boni sebagai personil yang tersisa dari band asal Jakarta ini. Mereka terus menggarap album ketiga bertajuk Find Your Way. Namun, sebelum album ketiga ini dirilis, Boni memutuskan untuk keluar lagi.

"Sampai akhirnya album beres, belum sempat dirilis gue pergi lagi. Waktu itu gue datang ke tempatnya Teddy. Terus dia ngasih baju-baju Kuro! dan CD Kuro!," ujar Boni.

Teddy tetap melanjutkan bermusik dan proses pembuatan album Find Your Way bersama Bisma. Namun, Kuro! kembali diterpa badai ketika Bisma memutuskan keluar pada 2014.

Teddy bercerita bahwa keputusan Bisma keluar dari Kuro! bukan disebabkan karena konflik dengannya. Teddy menyebut Bisma lebih memilih untuk fokus pada keluarganya.

"Saat itu gue tetap jalan sama Bisma. Cuma intensitas untuk Kuro! dan mau dibawa ke mana band ini mulai berkurang. Istilahnya jalannya pasif karena adalah ada masalah promosi dan pangsa pendengarnya mulai berkurang."

"Nggak ada beda paham, waktu itu gue sama Bisma kan emang sudah lama bareng. Saat itu Bisma sudah menikah sedangkan gue masih pacaran. Dia bilang harus menemukan hal baru, namanya musisi mungkin menemui titik jenuh dan saat itu dia merasa harus lebih prioritas ke keluarga."

"Gue kayaknya nggak bisa nge-band lagi. Gue bilang gue ngerti, kok. Gue merasa semua orang akan sampai di fase itu karena tujuan utama seseorang mungikin bukan selalu bermusik."

Teddy lantas terus melanjutkan kariernya di Kuro! seorang diri. Di dalam fase itu, Teddy mengaku sempat berada pada fase di mana ia mempertanyakan langkah ke depan Kuro!.

"Sebetulnya gue juga sempat berada pada titik di mana merasa bermusik itu stuck. Karena gue merasa apa,sih, yang bisa gue dapatkan dari Kuro! entah itu materi atau lainnya."

"Tapi ketika gue merenung, gue berpikir lagi dasar awal gue membentuk Kuro! karena hobi gue. Santai, gue nggak pernah konsep apa-apa," jelas Teddy.

Meski pada akhirnya para personil yang sempat bekerja bersama-sama dengan satu per satu meninggalkan band punk asal jakarta ini, Teddy mengaku tidak memiliki penyesalan. Ia maklum betul bahwa setiap orang memiliki jalan hidup yang ingin mereka pilih.

"Pokoknya setiap personil dari Kuro! yang mau keluar itu gue nggak pernah menahan karena buat gue bermusik itu perlu keikhlasan," tegas Teddy.

Akhirnya Kuro! mendapat kesempatan untuk melakukan reuni di Synchronize Festival 2019. Saat itu Teddy menghubungi Bino dan Arief untuk ikut ambil bagian dalam pentas ini.

"Beberapa bulan sebelumnya gue dihubungi soal tawaran main di Synchronize Festival tapi dengan konsep reuni. Jadi gue hubungi Teddy, terus Teddy mengiyakan tawaran itu," ujar Arief.

Selama berkarier sejak 1998, Kuro! telah mengeluarkan tiga album yaitu Forever Friends, Ever Before, dan Find Your Way. Beberapa lagu kenamaan Kuro! antara lain Punk Rock Girl, It's My 1st Love And Broken Heart, Pick My Destiny, Masih Ada Waktu, hingga Ever Before.

ARTICLE TERKINI

Author :

Article Date : 08/10/2020

Article Category : Super Buzz

Tags:

#kuro! # punk rock # indie # lokal #Indonesia # jakarta #Metal

0 Comments

Comment
Other Related Article
1 / 10

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive