Iksan Skuter menjadi salah satu musisi yang menyuarakan keresahan dan kepeduliannya akan kelestarian alam semesta lewat karya-karya lagunya.
Pria kelahiran Blora, Jawa Tengah, 30 Agustus 1984 ini bernama asli Mohammad Iksan. Sekarang Iksan berdomisili di Malang, Jawa Timur, dengan banyak menyuarakan persoalan politik, korupsi, kehidupan sosial, dan kelestarian alam.
Iksan Skuter mengambil jalur independen atau indie dalam berkarya di kancah permusikan Indonesia. Akan tetapi, musisi yang punya ciri khas tampil dengan mengenakan topi atau peci ini tak memedulikan genre musiknya.
Lagu-lagu Iksan Skuter Tentang Kelestarian Alam
Lagu Petani
Lagu Petani dari Iksan Skuter berasal dari album Benderang Terang pada 2016. Lewat lagu ini Iksan Skuter bermaksud menyuarakan nasib petani di era kiwari yang terus tergerus oleh pembangunan pabrik dan bangunan lain.
Lewat lagu ini pula Iksan Skuter mengkritik pemerintah yang sangat minim memberikan perhatiannya kepada petani dan lahan-lahan pertanian. Saat Folk Musc Festival 2017 di Malang, Iksan berbicara tujuannya membuat lagu ini.
“Lagu ini saya dedikasikan kepada para petani. Melawan korporasi raksasa yang serakah. Indonesia membawa keberuntungan. Seluas Eropa. Dikelilingi gunung yang teduh dan anggun”, kata Iksan Skuter.
Salahkah 'ku menjadi petani?
Bertahan 'tuk menjadi petani
Meski selebar dahi, sepanjang bahuku
Tanah ini untuk anak cucuku
Hingga pabrik datang
Sawah perlahan menghilang
Hingga pabrik tiba
Petani dipenjara
Shankara
Lagu selanjutnya dari Iksan Skuter adalah Shankara yang berasal dari album dengan nama yang dirilis pada 2015. Dari lirik-lirik yang disampaikan, Iksan menggambarkan keindahan alam Indonesia.
Nama Shankara sendiri diambil dari bahasa Sansakerta yang memiliki arti pembawa keberuntungan. Dalam album keempat ini, Iksan Skuter masih dengan seputar isu sosial dengan keberpihakan kepada rakyat yang tertindas.
Kisah tanah indah
Yang bertabur cahaya surya
Biru luas samudera
Berderet gunung teduh dan anggun
Bangunlah jiwanya
Bangunlah raganya
Kesedihan sirna
Semua bahagia
Papua Ku Cinta
Kepedulian akan kelestarian alam ditunjukan Iksan Skuter dengan membuat lagu yang menggambarkan fenomena alam Indonesia hingga ke ujung timur, Papua. Iksan mengangkatnya dalam lagu berjudul Papua Ku Cinta dari album Lvmintv (2019).
Iksan Skuter sudah menulis lagu ini sejak 2012 dan menganggap isu-isu di Papua adalah isu yang sensitif. Ikan mengaku lagu ini diciptakan karena ia memiliki teman asal Papua dan sempat berkunjung ke Papua untuk melihat kondisi alam dan kehidupannya.
Dalam liriknya, Iksan Skuter juga menyinggung ketimpangan pembangunan antara Papua dengan provinsi lain. Bagi Iksan, orang-orang Papua dan alamnya juga membutuhkan kesetaraan, rasa aman, dan kebebasan.
Lihatlah kami Indonesia bukan hanya Jawa
Indonesia bukan hanya Jakarta
Papua, Papua pun ada
Kami juga anakmu kami juga darah dagingmu
Uranium dan emas ku sumbangkan pada Ibu Pertiwi
Lalu kau tembakan peluru pada kami
Nyanyian Pagi
Iksan Skuter yang memiliki ciri khas musik akustik kembali menyuarakan keresahannya akan kerusakan alam lewat lagu Nyanyian Pagi dari album Gulali yang rilis pada 2017.
Iksan menggambarkan kicauan burung yang kian hari semakin redup hingga akhirnya tidak terdengar lagi sebagai imbas dari kerusakan alam dan habitat hewan yang telah rusak.
Kicau burung nyanyikan lagu sedih
Senandungkan luka yang dalam
Hibur diri dalam kesendirian
Ditemani embun yang tercemar
Menangis burung dalam nyanyiannya
Ke manakah kawan-kawanku
Yang dulu selalu setia menemani
Menyambut indah fajar pagi
Rumput Berburu Tanah
Dengan lirik-lirik lagu yang nyeleneh dan nada-nada yang renyah, Iksan Skuter membawa isu lingkungan hidup dalam lagu Rumput Berburu Tanah dari album 'Matahari' yang rilis pada 2018.
Seekor cicak berburu nyamuk
Seekor cicak diburu kucing
Seekor kucing diburu anjing
Anjing-anjing diburu tetanggaku
Orang desa berhijrah ke kota
Orang kota mengungsi ke desa
Desa kota tak ada bedanya
Tumpang tindih 'tuk rebutan mimpinya
Iksan Skuter dan Kelestarian Alam
Keresahan Iksan Skuter akan rusaknya alam di Indonesia muncul ketika Malang semakin rusak karena Hutan Kota Malabar ditanami beton dengan alasan keindahan kota.
Lantas, Iksan mengatakan bahwa suara perlawanan yang ia pilih adalah bermusik. Bagi Iksan, karya musik dan lagu adalah media penyampai pesan untuk merespons kondisi yang terjadi.
Kepada Mongabay pada 2015, Iksan Skuter menyebut sudah banyak menciptakan lagu-lagu bertemakan sosial lingkungan. Inspirasi yang ia dapatkan dalam membuat lagu-lagu ini berasal dari pengamatan langsung.
"Seingat saya banyak. Seperti, Lagu kita, Uang tak bisa dimakan, Nyanyian pagi, Rumput berburu tanah, Tumbuh dan tergesa, Papua papua kucinta dan masih banyak lagi. Saya terinspirasi dari apa yang saya lihat. Saya dengar. Saya rasakan langsung. Atau dari berbagai persoalan panas tentang lingkungan. Semisal kematian Salim Kancil di Lumajang. Saya tergerak untuk mendokumentasikan kejadian tersebut lewat karya," jelas Iksan Skuter.
Sudah banyak lagu-lagu Iksan Skuter yang dikumpulkan dalam formasi album seperti 'Musik Anti Korupsi Frekuensi Perangkap Tikus', 'Kecil Itu Indah', hingga "Gulali'.
Tak cuma tentang sosial kehidupan dan alam, Iksan Skuter juga kerap menciptakan lagu yang bertema lebih umum dan personal. Beberapa di antaranya 'Rindu Sahabat' dan 'Cinta Itu Adalah'.
Di dalam lagu Rindu Sahabat, Iksan Skuter dengan begitu ciamik menyampaikan lirik-lirik yang menggabarkan kerinduan seseorang kepada sahabat-sahabatnya.
Nah, kekuatan dari lagu-lagu yang diciptakan Iksan Skuter bukan hanya pada musikalitas, tetapi juga pada penyampaian makna yang jujur. Kepekaan Iksan Skuter tercermin di hampir seluruh karya-karyanya adalah nilai tambah bagi karyanya.
ARTICLE TERKINI
1
10 Rekomendasi Outdoor Activity Unik di Indonesia Wajib Dicoba
2
Demi Real Madrid, Dean Huijsen Siapkan Strategi Buat Cabut dari Bournemouth
3
Kata Gavi, Wasit Tak Mau Barcelona Lolos Ke Final Liga Champions
4
Mengenal Macam-Macam Tanda Jejak di Alam Bebas yang Bisa Digunakan
5
5 Aktivitas Wisata Seru yang Bisa Lo Lakuin di Gili Ketapang Probolinggo
Author :
Article Date : 04/10/2020
Article Category : Super Buzz
25 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Smard man
18/02/2025 at 21:08 PM
Aziki
20/02/2025 at 13:26 PM
Ryan D
20/02/2025 at 13:31 PM
Nurfadilla
20/02/2025 at 13:41 PM
Maman
20/02/2025 at 13:57 PM
Firman
20/02/2025 at 14:07 PM
MArsin
20/02/2025 at 14:13 PM
Abdul
20/02/2025 at 14:19 PM
Rusdin
20/02/2025 at 14:30 PM
Mursalim m
20/02/2025 at 14:41 PM
Siti
20/02/2025 at 14:48 PM
Julia Margaret
20/02/2025 at 19:56 PM
Panji Nugraha
20/02/2025 at 22:42 PM
O Heni
21/02/2025 at 13:35 PM
SEPTIAN DWI NUGROHO
23/02/2025 at 22:48 PM
AGUSTIN DWI CHRISTANTI
23/02/2025 at 23:42 PM
AGUSTIN DWI CHRISTANTI
23/02/2025 at 23:42 PM
Ald /
24/02/2025 at 18:05 PM
Garindratama Harashta
12/03/2025 at 13:54 PM
AKHMAT KHUDDORI
12/03/2025 at 17:40 PM
Indra Desanri
12/03/2025 at 17:59 PM
Radhitya Rustam
12/03/2025 at 20:00 PM
John TSH
12/03/2025 at 21:50 PM
Angga Rino
12/03/2025 at 23:14 PM
vika hermawan
02/05/2025 at 16:33 PM