BAP. dan Album Keduanya, MOMO'S MYSTERIOUS SKIN

MOMO'S MYSTERIOUS SKIN merupakan album kedua dari musisi Indonesia, BAP. atau Kareem Soenharjo. Album keduanya ini dirilis pada 12 November 2021 lalu via LaMunai Records. Album MOMO'S MYSTERIOUS SKIN menandai rilisan penuh pertama BAP. dengan label rekaman tersebut. Beberapa trek di antaranya menampilkan kolaborasi BAP. denan Tacbo dan Kink Yosev.

Album sophomore-nya ini dilepas setelah BAP. melepas single ketiganya, RICHTER / RICHTER, pada November 2021 lalu. BAP. jua melepas dua single lainnya seperti Painting Withhh Suwage pada Juli 2021 sebagai single pertama, diiringi single Same Shoes, No Company pada September 2021.

MOMO'S MYSTERIOUS SKIN adalah album bermuatan 12 trek dengan durasi sekitar 33 menit. Materi-materinya ditulis, diproduksi, dan direkam sendiri oleh Kareem Soenharjo. Semua proses itu ia lakukan di masa pandemi. Menurutnya, album ini bicara soal pride, love, life, dan aspek-aspek lain yang dia lewatkan dan berada di sekitarnya, terutama sepanjang tahun 2020.

Sehari sebelum album ini dirilis, Kareem Soenharjo membocorkan bahwa pendekatan yang ia lakukan ketika menggarap MOMO'S MYSTERIOUS SKIN ini lumayan jauh berbeda dari pengerjaan album debutnya, Monkshood. Album perdananya itu bisa dibilang fenomenal dan menciptakan standar baru di skena musik tanah air. 

BAP. selalu punya cara tersendiri untuk menjelaskan. Dia mengatakan jika album keduanya itu semacam langsung pergi ke tujuan yang sudah ia rencanakan. Ia tak ingin kembali ke pola sebelumnya “mampir-mampir ke sana kemari” seperti di album debutnya.

MOMO'S MYSTERIOUS SKIN sendiri dirilis dengan mengambil jarak tiga tahun setelah album Monkshood. Album MOMO’S MYSTERIOUS SKIN juga menjadi tawaran terbaru dari musisi experimental hiphop untuk menunjukkan kelihaiannya dalam meramu beragam musik jadi satu kesatuan album bernuansa eklektik. Simak tracklist-nya dan nikmatin langsung lagu-lagunya, Superfriends!

1. Big Hate
2. Painting with Suwage
3. Devon
4. Weiwei (feat. Tacbo dan Kink Yosev)
5. Richter / Richter
6. Dorian
7. Almost Gandaria Blue
8. Rothko
9. Same Shoes, No Company
10. Satrapi
11. Homme
12. Small Love

Dari awal hingga akhir album, BAP. memberikan banyak sentuhan baru di lagu-lagunya. BAP. menunjukkan produktivitasnya secara total dibandingkan album sebelumnya. BAP. membuat sampling sejumlah musik dari Shark Move, Maliq & D’Essentials, The SIGIT, White Shoes & The Couples Company, bahkan Bin Idris. Ia pun mengajak beberapa rekan-rekannya untuk berkolaborasi dan terlibat dalam pengerjaannya. 

Nama-namanya antara lain Isiah dari grup ENVY*, Kink Yosev, Tacbo, Greybox, RMP, dan Alfath Arya, gitaris di project BAPAK.

Album MOMO'S MYSTERIOUS SKIN juga mendapatkan respons positif dari kritik dan publikasi, yang ditandai dengan kehadiran dalam daftar album terbaik akhir tahun. Dalam review-nya, NME menggambarkan album tersebut sebagai "percaya diri, mengesankan dan membangkitkan semangat." Album ini menandai penggunaan inspirasi artistik dan produksi hiphop yang dipenuhi sampel. 

Sementara dalam review-nya, Pop Hari Ini memuji cara berbeda yang diambil Kareem Soenharjo dalam mengambil sudut pandang dari musisi hiphop lain dan kepiawaiannya dalam menerjemahkan pusparagam lagu Indonesia pada karya yang spektakuler. The Jakarta Post berpendapat bahwa album ini merupakan "selebrasi kehidupan dan keberlangsungan hidup, meskipun terdapat kehilangan dan kerinduan". Kemudian Hai turut memuji pencampuran jenis musik dalam materi-materi di album ini dan menyebutkan pula album MOMO'S MYSTERIOUS SKIN ini memiliki potensi sebagai "rilisan klasik di masa depan."

Album pertama BAP., Monkshood, dirilis pada 24 Agustus 2018 lalu. Album debutnya itu dimulai sejak “pagi” lewat lagu berjudul Pagi, dan ditutup dengan lagu berjudul Malam. Inilah yang coba ditawarkan BAP. dalam album perdana tersebut lewat kolaborasi bersama Joe Million, Shotgundre, dan Bedchamber. 

Lewat hasil kolaborasinya yang berwarna dan membuahkan album tersebut, Kareem Soenharjo pun ingin menunjukkan bahwa kolaborasi antar-musisi tidak mesti berdiam pada satu genre saja. Yang patut dicatat, lewat LP ini terdapat keinginan BAP. untuk membuktikan orisinalitasnya sebagai seorang musisi yang masih membangun identitasnya. 

BAP. pun memiliki ambisi tersendiri untuk menghadirkan karya yang ‘sempurna’. Maka, tak heran jika pendengar bisa menemukan musikalitas yang kental dengan sebuah perjalanan ataupun transformasi, mulai dari aransemen hingga liriknya.

Elemen-elemen lagu tersebut dibuat sebagai ode untuk Jakarta. Album Monkshood yang dibuka dengan lagu Pagi itu menyajikan sebuah instrumental chaotic yang menggambarkan kesibukan orang-orang di Jakarta pada pagi hari. Sebagai pembuka, album ini jelas tidak main-main lewat tawaran pembuka album yang menjanjikan standar tinggi untuk lagu-lagu selanjutnya.

Album Monkshood pun menawarkan deretan lagu dengan transisi yang mulus, yang seolah-olah mengajak pendengar merasakan alur cerita yang didesain oleh BAP. dan agagr dinikmati secara utuh.

Sementara lagu penutupnya, Malam, menggambarkan bagian hari yang lebih tenang serta identik dengan waktu untuk refleksi diri. Malam dihhadirkan secara kontras dengan Pagi, terdengar dari instrumentasi lagu yang lebih melodis. Kontras yang dihadirkan antara Pagi dan Malam ini sudah cukup untuk menjelaskan bahwa Monkshood memperlihatkan transformasi yang dilalui BAP. dalam pembuatan album ini.

Oke, Superfriends, kita nantikan penampilan BAP. dan setlist-nya di Head In The Clouds Jakarta pada 3-4 Desember 2022 nanti. Saksikan keseruannya bersama deretan artis dalam negeri dan internasional lainnya.

Image source: https://www.instagram.com/bapaksugi/