Menuju penghujung akhir tahun 2022, ternyata masih ada kolaborasi antar musisi. Yaitu Mantra Vutura dan Raissa Anggiani untuk sebuah single yang berjudul aMakna.
Lagu ini dirilis pada 28 Oktober yang lalu. Faktanya, di balik aMakna tidak hanya ada Mantra Vutura dan Raissa, tapi juga ada Enrico Octaviano dari Lomba Sihir sebagai produser dan Yosua Gian yang mengisi instrumen gitar akustik.
Judul aMakna ini berangkat dari arti "tidak bermakna". Tristan Juliano menuturkan lebih lanjut; jika ingin membandingkan dunia dengan akhirat, dunia seakan debu 'tidak bermakna'. Sehingga selama masih punya waktu, ada baiknya mempersiapkan diri untuk terus berbuat baik bagi keabadian kelak. Mantra Vutura juga melihat setiap ajaran agama; sekecil-kecilnya kita berbuat baik tentu akan dibalas berkali lipat. Juga sebaliknya akan terjadi saat kita berbuat buruk.
Bagi duo Mantra Vutura; Zakari dan Tristan, ada banyak hal baru yang mereka lakukan untuk aMakna. Bagi mereka ini menjadi momen perdana melibatkan instrumen gitar akustik dalam karya musik mereka.
Bagi mereka pula, suara Raissa Anggiani dalam aAmakna juga menambah warna paduan instrumen elektronik khas MAntra Vutura dengan iringan gitar akustik. Perpaduan ini jadi satu eksplorasi yang terbaru bagi Mantra Vutura.
Menurut Zakari, pertama kali mendengar materi aMakna ini membuatnya sekejap merinding. Apalagi setelah saran dari produser, Enrico, untuk menambahkan vokal wanita. Karakter suara dari Raissa yang manis dan 'sopan' membuat lagu aMakna jadi terdengar lebih khusyuk.
aMakna ini jadi single kedua dari Mantra Vutura di tahun 2022. Sebelumnya mereka merilis single juga yang berjudul Tabir.
Lagu ini disebut terinspirasi dari ayat Al-Baqarah: 30 yang mengisahkan soal pertanyaan malaikat kepada Sang Kuasa saat hendak menciptakan manusia untuk berkuasa di atas bumi.
Tristan yang menjadi penulis lagu Tabir menceritakan pengalaman saat membaca ayat tersebut mengenai pertanyaan malaikat kepada Sang Pencipta mengapa harus menciptakan manusia dan menjadi pemimpin di bumi sedangkan manusia memiliki sifat merusak dan menumpahkan darah.
Menurut Tristan, pertanyaan Malaikat ini berdasarkan hikmah yang diambil dari pengamatan dan pengetahuan, bukan sebatas karena iri dan kedengkian kepada Adam dan keturunannya.
Lagu Tabir jadi karya pertama yang dirilis oleh Mantra Vutura pada tahun 2022. Meski mereka memang dekat dengan tema-tema keilahian dalam karya-karyanya terdahulu, lagu Tabir disebut Tristan punya tantangan tersendiri yang belum pernah dihadapi Mantra Vutura sebelumnya.
Mantra Vutura adalah grup musik elektronik yang beranggotakan Tristan Juliano dan Zakari Danubrata. Grup musik ini dibentuk pada tahun 2017 di bawah naungan label rekaman Double Deer Records.
Awal mula terbentuknya Mantra Vutura berawal persahabatan Tristan dengan Zakari yang sudah bersahabat lama sejak duduk dibangku kanak - kanak. Persahabatan hingga berlanjut, pada tahun 2017 mereka sepakat membentuk grup musik duo karena memiliki kesamaan visi dan misi mereka.
Mantra Vutura sudah pernah merilis satu album studio bertajuk Human pada 2019 dan satu mini album bertajuk Solar Labyrinth pada 2017.
Pada penghujung tahun 2021 yang lalu, Mantra Vutura sempat merilis ulang EP Solar Labyrinth, dengan aransemen dan tracklist baru, mengubah tajuknya jadi Rediscovering: Solar Labyrinth.
Mantra Vutura terinspirasi dari penampilan mereka sendiri di gelaran We The Fest 2018 lalu, di mana saat itu mereka menciptakan aransemen choir khusus karena berkolaborasi dengan UI Paragita Choir sehingga memberikan interpretasi ulang ke Solar Labyrinth.
Rediscovering: Solar Labyrinth memuat 3 buah lagu yang diaransemen ulang dan disempurnakan kembali yaitu Creation Pt.1, Creation Pt.2, dan juga Un Deux Trois, yang secara keseluruhan menceritakan tentang manusia dan perannya di dalam labirin alam semesta.
Image source: https://www.instagram.com/mantravutura/
Please choose one of our links :