Crispy Sunday Rilis Debut EP yang Diberi Judul Together Is Better

Muncul dari Pulau Bangka, Crispy Sunday adalah kuintet berisi Rendi Felani “Konyekx” (vokal), Jefry Wijaya (gitar), Angga Susanto “Ambex” (bass), Rizdo Alfinsar (gitar), dan Sandy Ikhsan “Anyai” (drum) yang terbentuk sejak 2009 di Kota Sungailiat.

Dalam perjalanannya, mereka telah mengalami fase transisi berupa pergantian nama dari D’gembels saat dimulai di tahun 2009 dan pada tahun 2016 memutuskan untuk mengganti nama baru dengan Crispy Sunday.

Seperti anak muda pada umumnya yang menyukai berbagai tantangan dalam kesehariannya, mereka dipertemukan berkat sebuah komunitas Vespa, kesamaan hobi pada skateboard, Bmx, dan kegiatan surfing. Sungailiat sebagai tanah kelahiran CS (Crispy Sunday) sendiri memiliki garis pantai yang elok sebagai salah satu spot selancar terbaik di Pulau Bangka, melalui kegiatan surfing dan aneka kegemaran lainnya, mereka percaya bahwa lahirnya album ini tak lepas dari apa yang selama ini mereka lakukan melalui pertemanan sehari-hari.

Mengusung aliran musik Jamaican Sound sebagai genre utama dengan perpaduan nuansa Dub Reggae. Terdengar nuansa Slightly Stoopid, Tribal Seeds, Alton Ellis, Stand High Patrol, Sister Nancy, dan Matisyahu sebagai band/penyanyi yang mempengaruhi warna musik Crispy Sunday hari ini. Dibawah label Dub House Records asal Bandung, Crispy Sunday resmi merilis debut EP/Mini Album pertamanya bertajuk “Together Is Better”.

Ada 5 lagu terkini merupakan hasil eksperimentasi yang dibuat pasca pertemuan dengan Danil Usman dan teman-teman Dub House Records di Belitung, hingga kemudian terlaksanalah proses kreatif penggarapan mini album yang direkam langsung di Goldsteps Studio, Sungailiat. Dengan lirik menggunakan perpaduan 4 bahasa (Inggris, Jamaican Patois, Indonesia, dan Melayu Bangka) di masing-masing lagunya, Crispy Sunday mencoba mengejawantahkan bagaimana sebuah perasaan dan kegelisahan diadopsi dengan pendekatan yang lebih lentur dan bebas untuk menangkap sebuah momen yang telah mereka lalui.

Nomor “Dub War” dijajakan dengan perpaduan dua bahasa yakni Jamaican Patois dan Melayu Bangka sebagai gerbang pembuka dalam mini album ini dan di nomor penutup “AOK” yang mengisahkan petuah-petuah kehidupan dari leluhur orang Melayu yang biasanya dibalut dengan tradisi pantun oleh masyarakat adat Melayu Bangka, kini Crispy Sunday membawanya dengan nuansa mereka sendiri.