Dunia sepakbola tengah berduka. Kemarin (26/8) mantan pelatih Timnas Inggris, Sven-Goran Eriksson meninggal dunia di usianya yang menginjak 76 tahun.
Kanker Pankreas menggerogoti Sven-Goran Eriksson beberapa waktu terakhir. Bahkan di awal 2024 Eriksson sempat menyebut waktunya hanya tersisa kurang dari satu tahun. Dan kemarin Eriksson benar-benar menghembuskan nafas terakhirnya. Dia meninggal dunia saat usianya memasuki 76 tahun.
Eriksson merupakan salah satu sosok yang dihormati di dunia sepakbola. Selama berkarir sebagai pelatih, sudah banyak trofi yang dia koleksi. Berikut beberapa fakta mengenai pelatih asal Swedia tersebut.
Pelatih Timnas Inggris
2001 lalu Federasi Sepakbola Inggris (FA) menunjuk Eriksson sebagai juru racik The Three Lions. Penunjukannya sempat menimbulkan kontroversi. Apalagi dia menjadi pelatih non inggris pertama yang menangani The Three Lions.
Namun Eriksson bisa menjawab keraguan. Dia langsung membuktikan dengan kemenangan yang diraih Timnas Inggris saat berhadapan kontra Jerman. Saat itu Inggris menang dengan skor 5-1.
Bersama Inggris Eriksson memang belum merasakan gelar juara. Namun dia berhasil mengantar The Three Lions mencapai perempat final Piala Dunia 2002, 2006, dan Euro 2004.
Bersinar Bersama Lazio
Awal karirnya sebagai pelatih di Italia tidak berjalan mulus. Namun saat dipercaya sebagai nahkoda Lazio, Eriksson justru banjir trofi. Dia berhasil membawa Lazio menjadi juara Serie A 2000, Copa Italia 1998 dan 2000, Piala Winners 1999, dan Piala Super 1999.
Hingga saat ini namanya tercatat sebagai pelatih Lazio tersukses sepanjang masa. Belum ada pelatih Lazio yang menyamai prestasinya.
Memboyong Pemain Indonesia
Eriksson juga pernah ditunjuk sebagai pelatih Sampdoria. Dan saat itu tercatat dua kali dirinya tertarik dengan pemain asal Indonesia.
Dia pernah memboyong Kurniawan Dwi Yulianto yang saat itu berada di Sampdoria Primavera untuk bergabung dengan Sampdoria senior. Kurniawan mengikuti agenda tur Asia pada 1994.
Selain Kurniawan, Eriksson juga memasukkan kiper Kurnia Sandy ke skuad Sampdoria untuk berlaga di Serie A. Namun karena permasalahan administrasi Sandy gagal merumput di Serie A.
Hadapi Timnas Indonesia
Eriksson pernah menjajal peruntungan dengan berkarir di Asia. Salah satunya saat menerima tawaran untuk menjadi pelatih Filipina. Eks pelatih Manchester City itu pernah mendampingi Filipina saat berhadapan dengan Indonesia di AFF Cup 2018.
Timnas Indonesia yang dipimpin Bima Sakti dibuat kerepotan oleh tim asuhan Eriksson. Di laga tersebut berakhir imbang tanpa gol. Indonesia gugur di babak grup. Sementara Filipina terhenti di semifinal setelah kalah dari Vietnam.
Please choose one of our links :