Siapa sih yang gak kenal Timnas Indonesia? Pasti udah pada hafal banget dong sama para pemainnya yang jago ngegolin. Nah, tapi pernah gak sih lo mikir, siapa aja sih pelatih-pelatih yang udah pernah ngasah kemampuan para pemain ini?
Dari zaman dulu sampai sekarang, banyak banget pelatih hebat yang pernah membimbing skuad Garuda. Biar makin paham, yuk kita bahas bareng-bareng siapa aja pelatih-pelatih legendaris yang pernah melatih timnas Indonesia.
Pelatih Lokal Pertama Timnas Indonesia
Rusdy Bahalwan, sosok yang namanya tak asing dalam kancah sepak bola Indonesia, menjadi pelatih lokal timnas Indonesia pertama yang berasal dari tanah air pada awal era reformasi 1998.
Sayangnya, kiprahnya bersama skuad Garuda di Piala Tiger 1998 justru meninggalkan noda hitam dalam sejarah sepak bola Indonesia. Dalam upaya menghindari pertemuan dengan tuan rumah Vietnam, Indonesia dan Thailand sepakat untuk bermain imbang.
Puncaknya adalah ketika bek timnas, Mursyid Effendi, dengan sengaja membiarkan gol datang ke gawang Hendro Kartiko. Insiden yang kemudian dikenal sebagai "sepak bola gajah" ini menjadi bukti nyata dari pengaturan skor yang mencoreng nama baik sepak bola Indonesia di mata dunia.
Pelatih Asing Pertama Timnas Indonesia
Bernard Schumm, seorang pelatih sepak bola asal Jerman, menjadi sosok asing pertama yang dipercaya untuk menukangi timnas Indonesia pada era reformasi. Tepatnya pada tahun 1999, Schumm ditugaskan untuk memimpin skuad Garuda dalam ajang SEA Games dan Kualifikasi Olimpiade 2000.
Kedatangannya membawa angin segar bagi sepak bola Indonesia yang tengah mencari sosok pelatih profesional kelas internasional untuk meningkatkan prestasi timnas. Meski demikian, perjalanan Schumm bersama timnas Indonesia tidak berlangsung lama.
Pelatih Timnas Indonesia Saat Ini
Sejak akhir tahun 2019, sepak bola Indonesia disinari oleh kehadiran pelatih timnas Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae-yong. Nama Shin Tae-yong tentu sudah sangat familiar di telinga para pecinta sepak bola tanah air.
Pengalamannya yang luas sebagai pemain dan pelatih, termasuk pernah membawa timnas Korea Selatan ke Piala Dunia 2018, menjadi salah satu alasan utama PSSI memilihnya untuk menukangi skuad Garuda. Tak hanya menangani timnas senior, Shin Tae-yong juga dipercaya untuk membesut timnas Indonesia U-19 dan U-23.
Kehadiran Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala timnas Indonesia menunjukkan komitmen PSSI dalam membangun tim yang solid dan berprestasi secara jangka panjang.
Daftar Pelatih Timnas Indonesia
Berikut adalah daftar beberapa nama pelatih timnas Indonesia dari jaman dulu hingga sekarang:
1. Rusdy Bahalwan (1998)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Rusdy Bahalwan, mantan pelatih timnas Indonesia, ditunjuk jadi pelatih kepala tahun 1998. Sebelomnya, dia udah terkenal banget di kancah lokal, apalagi abis sukses bikin Persebaya Surabaya juara Liga Indonesia 1996/1997.
Pas pegang timnas, dia dikenal religius dan sering banget ngasih motivasi plus dorongan spiritual ke para pemain biar semangat mainnya makin nendang.
Prestasi
Di tahun 1998, Rusdy Bahalwan bawa timnas Indonesia nangkring di posisi tiga Piala Tiger sekarang namanya Piala AFF dan juga bikin rekor buat peringkat FIFA Indonesia naik sampe posisi 86, yang waktu itu jadi yang tertinggi banget. Pokoknya dia jadi pelatih pertama yang bisa nge-boost ranking Indonesia sampe 44 tingkat.
Akhir Masa Jabatan
Soal alasan Rusdy Bahalwan dicopot dari kursi pelatih timnas Indonesia setelah Piala Tiger 1998 sebenernya nggak jelas. Berita waktu itu sih lebih rame ngomongin soal kontroversi “sepak bola gajah” pas pertandingan grup lawan Thailand, di mana kedua tim keliatan sengaja nahan kemenangan supaya nggak ketemu Vietnam di semifinal.
2. Bernard Schumm (1999)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Bernard Schumm, pelatih asal Jerman, pegang timnas Indonesia tahun 1999, gantiin Rusdy Bahalwan yang sempet menangani tim pas awal era reformasi 1998. Tapi masa jabatannya sebenernya cepet banget, cuma setahun doang sebelom digantikan Nandar Iskandar tahun 1999 sampe 2000.
Prestasi
Meski singkat, di bawah Schumm timnas sempet ikut beberapa turnamen, kayak SEA Games 1999 sama Kualifikasi Olimpiade 2000. Tapi, catatan soal prestasi spesifiknya nggak terlalu keliatan.
Akhir Masa Jabatan
Soal kenapa dia dicopot, nggak ada info resmi yang jelas. Waktu itu ganti-ganti pelatih di timnas tuh emang udah biasa bisa karena hasil nggak memuaskan, nggak nyampe target, atau beda visi sama PSSI jadi kontraknya kadang nggak diperpanjang atau diberhentiin lebih awal aja.
3. Nandar Iskandar (1999-2000)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Nandar Iskandar, lahir di Bandung tanggal 3 Juni 1950, salah satu pelatih lokal top di Indonesia. Kariernya di level nasional naik puncak pas ditunjuk jadi pelatih Timnas Indonesia senior. Walaupun masa jabatannya nggak panjang, dia tetep ninggalin jejak penting dengan beberapa pencapaian keren waktu itu.
Prestasi
Pas pegang Timnas tahun 1999 sampe 2000, Nandar sukses bikin tim lolos ke Putaran Final Piala Asia AFC 2000 di Lebanon. Memang sih nggak jadi juara, tapi bisa sampe putaran final turnamen kontinental itu udah prestasi yang lumayan oke buat timnas waktu itu.
Akhir Masa Jabatan
Soal dipecat atau nggak, nggak ada catatan yang bilang gitu. Waktu itu ganti pelatih emang hal biasa, biasanya karena hasil pertandingan, kebijakan PSSI yang suka berubah-ubah, atau habis kontrak aja, bukan karena ada kontroversi besar.
4. Benny Dolo (2001)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Benny Dollo, pelatih yang terkenal tegas dan punya karakter kuat, mulai kariernya sebagai pelatih dari tahun 1983. Selain sukses bareng klub-klub kayak Persija sama Arema, dia juga sempet pegang Timnas Indonesia dua kali pertama 2000 sampe 2001 untuk tim senior dan U-23, kedua 2008 sampe 2010.
Prestasi
Di periode pertamanya, Benny Dollo sukses bikin Timnas Indonesia jadi runner-up Piala Tiger 2000 setelah kalah di final lawan Thailand. Memang nggak juara, tapi prestasi ini tetep dihargai banget waktu itu.
Akhir Masa Jabatan
Soal kenapa dia diganti, nggak ada catatan resmi yang jelas. Biasanya PSSI ganti pelatih karena evaluasi performa tim atau perubahan kebijakan aja. Emang sih, ganti-ganti pelatih di timnas udah hal biasa selama sejarah timnas udah lebih dari 52 kali pergantian.
5. Ivan Venkov Kolev (2002-2004)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Ivan Kolev, mantan pelatih timnas Indonesia, ditunjuk pada 2002 setelah sebelumnya punya pengalaman ngelatih beberapa klub lokal, termasuk Persipura Jayapura. Periode pertamanya berlangsung sampe 2004 sebelom diganti Peter White.
Prestasi
Di periode 2002 sampe 2004, prestasi paling oke Kolev adalah bikin Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2004 di Tiongkok. Memang nggak bisa lanjut dari fase grup, tapi Indonesia sempet bikin sejarah dengan menang pertama kalinya di Piala Asia, ngalahin Qatar 2-1.
Akhir Masa Jabatan
Kolev ninggalin posisi setelah Piala Asia 2004 karena timnas gagal maju ke semifinal. Indonesia cuma selesai di peringkat tiga Grup A dan dapet satu kemenangan dan dua kekalahan, hasil yang dianggep belom nyampe target sama PSSI waktu itu.
6. Peter White (2004-2007)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Peter Withe, mantan pemain Aston Villa dan timnas Inggris, ditunjuk jadi pelatih Timnas Indonesia tahun 2004. Sebelumnya dia sukses banget bareng timnas Thailand dengan dua gelar Piala AFF (2000 & 2002), jadi wajar deh PSSI dan fans ngerasa harapannya tinggi banget.
Prestasi
Prestasi pentingnya bareng Timnas Indonesia antara lain jadi runner-up Piala Tiger 2004 setelah kalah di final lawan Singapura, plus dapet medali perunggu di SEA Games 2005 di Filipina.
Akhir Masa Jabatan
Peter Withe dicopot PSSI Januari 2007 karena timnas gagal tampil maksimal di Piala AFF 2007, jadinya kontraknya nggak diterusin lagi.
7. Ivan Venkov Kolev (2007)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Ivan Kolev, pelatih asal Bulgaria, pertama kali pegang Timnas Indonesia tahun 2002 sampe 2004. Pencapaian paling oke waktu itu adalah bawa tim lolos ke putaran final Piala Asia 2004 dan bikin sejarah menang pertama kalinya di turnamen itu lawan Qatar. Periode keduanya dimulai Januari 2007, dia nangani timnas senior dan U-23 gantiin Peter White.
Prestasi
Di periode kedua, Kolev nggak terlalu beruntung. Pas Piala Asia 2007, meski Indonesia jadi tuan rumah, tim cuma dapet satu kemenangan dan dua kekalahan di babak grup, gagal lanjut ke fase gugur. Di SEA Games 2007 di Thailand, timnas U-23 juga nggak bisa tembus semifinal.
Akhir Masa Jabatan
Gagal nyampe target PSSI, khususnya di SEA Games 2007, jadi alasan utama kontraknya nggak diperpanjang. Masa kerjanya di Timnas Indonesia berakhir Desember 2007, dan secara keseluruhan kariernya di Indonesia sering dibilang kurang beruntung karena jarang bawa tim juara, baik di timnas maupun klub.
8. Benny Dollo (2008-2010)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Benny Dollo, yang akrab disapa Bendol, dikenal sebagai pelatih tegas dan jago bikin strategi. Dia balik lagi jadi pelatih kepala timnas senior Indonesia Januari 2008, gantikan Ivan Kolev. Ini jadi periode keduanya pegang skuad Garuda, setelah sebelumnya pernah megang tim tahun 2000 sampe 2001.
Prestasi
Selama 2008 sampe 2010, prestasi paling oke Benny Dollo adalah juarain Piala Kemerdekaan 2008, menang lawan Libya U-23 di final ini jadi trofi internasional resmi terakhir yang diraih timnas senior. Selain itu, dia juga nyiapin tim buat berbagai agenda internasional, kayak Kualifikasi Piala Asia dan turnamen regional lain.
Akhir Masa Jabatan
Benny Dollo pegang tim sampe 2010, terus wajar aja diganti karena kontraknya habis. PSSI tunjuk Alfred Riedl buat persiapan Piala AFF 2010, yang waktu itu Indonesia berhasil sampe final. Bendol sempet balik lagi jadi pelatih sementara timnas tahun 2015.
9. Alfred Riedl (2010-2011)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Alfred Riedl, pelatih Austria, ditunjuk jadi pelatih kepala timnas senior dan U-23 Mei 2010. Dia disiplin, berani ngerombak gaya lama, termasuk kasih kesempatan pemain naturalisasi. Mantan pelatih timnas Indonesia ini bawa pendekatan baru yang beda banget dari sebelumnya.
Prestasi
Prestasi paling oke Riedl di periode ini adalah bikin Timnas Indonesia jadi runner-up Piala AFF 2010. Tim tampil impresif dan bikin euforia sepak bola di tanah air meledak, walaupun akhirnya kalah di final lawan Malaysia.
Akhir Masa Jabatan
Riedl dicopot Juli 2011 sama PSSI baru di bawah Djohar Arifin, bukan karena prestasi tapi lebih karena masalah internal dan konflik di kepengurusan PSSI. Waktu itu mereka lagi “pembersihan” dan mutusin kontrak Riedl sepihak. Riedl sendiri ngerasa dicopot nggak hormat dan sempet mikir mau bawa kasusnya ke FIFA.
10. Wim Rijsbergen (2011-2012)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Wim Rijsbergen, mantan bek timnas Belanda yang pernah main di Piala Dunia, ditunjuk jadi pelatih timnas senior Indonesia Juli 2011. Sebelomnya dia sempet melatih PSM Makassar. Waktu itu harapannya dia bisa ningkatin performa tim, terutama buat Kualifikasi Piala Dunia 2014.
Prestasi
Selama pegang tim, prestasinya bisa dibilang minim dan nggak nyampe ekspektasi. Dia cuma berhasil bikin tim lolos ke Putaran III Kualifikasi Piala Dunia 2014, tapi di putaran itu tim malah tampil kursng bagus, kalah telak lawan Iran dan Arab Saudi.
Yang lumayan cuma imbang 0-0 lawan Arab Saudi di uji coba. Secara keseluruhan, kepemimpinannya dinilai gagal ngangkat prestasi Indonesia, apalagi dibanding pencapaian final Piala AFF 2010 di bawah Alfred Riedl.
Akhir Masa Jabatan
Wim dicopot Januari 2012 sama Exco PSSI karena kegagalan di Putaran III Kualifikasi Piala Dunia 2014, posisi Indonesia ada di dasar klasemen, dan juga banyak pengurus PSSI daerah yang nggak puas sama performa plus pernyataannya. PSSI mutusin butuh penyegaran di posisi pelatih buat perbaiki timnas.
11. Aji Santoso (2012)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Aji Santoso ditunjuk PSSI Januari 2012 buat nge-handle timnas senior sekaligus U-23, gantikan Wim Rijsbergen. Masa jabatannya pas lagi ribet banget karena dualisme PSSI dan liga, jadi susah banget buat mantau dan manggil pemain karena klub dan kompetisi lagi pecah-pecah.
Prestasi
Di periode singkatnya, Aji nggak sempet bikin prestasi berarti. Timnas udah pasti gagal lolos Kualifikasi Piala Dunia 2014, jadi fokusnya cuma nyelesain sisa pertandingan dan nyiapin tim U-23. Salah satu legenda pemain Indonesia yang diakui FIFA yaitu Bambang Pamungkas sempet jadi andalan di tim saat itu.
Akhir Masa Jabatan
Aji mundur Maret 2012 abis kekalahan telak lawan Bahrain. Faktor utamanya karena rentetan hasil buruk timnas senior, kondisi internal PSSI yang penuh konflik, plus sanksi FIFA yang bikin dia nggak boleh mendampingi tim di empat pertandingan.
12. Nil Maizar (2012-2013)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Nil Maizar, mantan pemain Semen Padang FC, ditunjuk jadi pelatih kepala timnas senior sama PSSI di era Djohar Arifin Husin tahun 2012. Waktu itu lagi ribet karena dualisme sepak bola Indonesia KPSI nggak setuju sama keputusan PSSI dan sempet pengen Alfred Riedl balik.
Akibatnya, Nil susah banget manggil pemain top dari Liga Super Indonesia (ISL), jadi mayoritas timnya diisi pemain Liga Prima Indonesia (LPI) plus beberapa pemain ISL yang mau gabung.
Prestasi
Prestasi Nil Maizar bisa dibilang kurang memuaskan karena kondisi internal yang kacau. Di Piala AFF 2012, Indonesia gagal lolos grup, cuma menang lawan Singapura, imbang lawan Laos, dan kalah lawan Malaysia. Laga uji coba juga banyak yang berakhir buruk, termasuk kalah telak 0-5 lawan Jordania.
Akhir Masa Jabatan
Nil dicopot Februari/Maret 2013 karena gagal di Piala AFF 2012 dan PSSI lagi usaha normalisasi setelah dualisme. PSSI tunjuk pelatih baru, Luis Manuel Blanco dari Argentina, buat gantiin dia. Selain itu, Nil sempet menuntut tunggakan gaji yang belum dibayar beberapa bulan.
13. Luis Manuel Blanco (2013)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Blanco ditunjuk jadi pelatih timnas senior Indonesia Februari 2013, tapi lagi ribet banget gara-gara dualisme PSSI sama konflik liga. Dia juga nge-coret 14 pemain karena dianggap indisipliner. Abis La Nyalla jadi Ketua BTN, dia diganti sama Jackson F. Tiago, ditawarin timnas U-19, tapi dia nolak.
Prestasi
Blanco nggak sempet bikin prestasi apa-apa karena masa jabatannya super singkat. Dia bahkan belom sempet dampingi tim di laga resmi, termasuk pertandingan lawan Arab Saudi yang seharusnya jadi debutnya. Jadilah dia tercatat sebagai pelatih tersingkat dalam sejarah timnas Indonesia.
Akhir Masa Jabatan
Pemecatan Blanco lebih karena faktor politik dan restrukturisasi PSSI akibat perubahan kepemimpinan BTN, konflik internal, dan sebagian pemain nolak. Mantan pelatih timnas Indonesia ini akhirnya ninggalin jabatan dan sempat ancam somasi karena kontraknya diputus sepihak.
14. Rahmad Darmawan (2013)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Rahmad sempet nge-handle timnas senior tahun 2011, tapi mundur Desember 2011 karena kondisi sepak bola nasional lagi nggak stabil akibat dualisme liga. Rahmad Darmawan, mantan Mayor Marinir TNI AL, mulai karier kepelatihannya setelah sebelomnya main buat klub-klub kayak Persija dan Persikota,.
Prestasi
Tahun 2013, dia balik lagi pegang Timnas U-23 dan sukses bawa tim dapet medali perak di SEA Games 2013 di Myanmar. Itu jadi pencapaian terbaiknya di periode itu.
Akhir Masa Jabatan
Rahmad nggak pernah dipecat, baik tahun 2011 maupun 2013. Tahun 2011 dia mundur sendiri karena kondisi internal PSSI yang rumit. Abis SEA Games 2013, masa tugasnya selesai karena pergantian kebijakan dan kepengurusan PSSI, jadi kontraknya nggak diperpanjang.
15. Jacksen F Tiago (2013)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Jacksen F. Tiago, yang sebelomnya sukses gede bareng Persipura Jayapura punya beberapa gelar Liga Indonesia, ditunjuk PSSI jadi pelatih timnas senior 19 Maret 2013. Pengalaman dan prestasinya di level klub bikin dia dianggep cocok banget buat pegang timnas.
Prestasi
Prestasi Jacksen di timnas bisa dibilang minim, terutama di Kualifikasi Piala Asia 2015 yang berat banget. Ada beberapa momen yang oke, kayak pas menang 4-0 lawan Kirgistan di Stadion GBK November 2013. Sebelomnya, dia juga sempet nolak tawaran melatih timnas untuk Piala AFF 2012 karena alasan keluarga.
Akhir Masa Jabatan
Jacksen nggak dipecat sama PSSI. Dia mundur abus laga terakhir Kualifikasi Piala Asia 2015 lawan Irak November 2013. Alasannya karena kontraknya udah selesai, ditambah faktor pribadi yang nggak diungkap detailnya. Keputusan mundur ini kayak kesepakatan bareng setelah tim gagal lolos ke putaran final.
16. Alfred Riedl (2013-2014)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Alfred Riedl balik lagi jadi pelatih kepala Timnas Indonesia akhir 2013 buat persiapan Piala AFF 2014. Tapi masa jabatannya nggak lama, cuma sekitar setahun.
Prestasi
Di Piala AFF 2014, Timnas Indonesia gagal lolos dari fase grup, cuma nangkring di posisi ketiga Grup A bareng Vietnam, Filipina, dan Laos. Kegagalan ini salah satunya karena persiapan yang mepet dan situasi internal PSSI yang ribet penuh konflik.
Akhir Masa Jabatan
Riedl dicopot PSSI resmi 3 Desember 2014 karena tim nggak nyampe target di Piala AFF 2014. Pestasi terbaik Riedl bareng Timnas justru ada di periode pertamanya dan ketiganya tahun 2016, pas itu dia berhasil bawa Indonesia jadi runner-up Piala AFF di kedua kesempatan.
17. Benny Dollo (2015)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Benny Dollo, atau Bendol, punya karier panjang di dunia kepelatihan dan sempat pegang Timnas tiga kali 2000/2001, 2008/2010, dan 2015 jadi pelatih sementara. Mantan pelatih timnas Indonesia ini meraih prestasi terbaik di periode 2008/2010.
Prestasi
Selama pegang Timnas senior, trofi satu-satunya yang dibawa pulang Bendol adalah Piala Kemerdekaan 2008, yang sampe sekarang masih jadi gelar terakhir timnas senior. Di level klub, prestasinya bagus, kayak bawa Arema Malang juara Divisi 1 2004, terus juara Copa Indonesia dua kali berturut-turut 2005 dan 2006.
Akhir Masa Jabatan
Masa jabatan Bendol di 2015 nggak berhenti karena performa tim, tapi lebih karena kondisi eksternal sepak bola Indonesia. Saat itu lagi ribut antara PSSI dan Kemenpora, sampe FIFA ngasih sanksi dan semua kegiatan resmi Timnas dihentikan.
Akibatnya, Bendol nggak bisa jalanin tugasnya di pertandingan nyata. Setelah situasi membaik, posisi pelatih Timnas diisi Pieter Huistra sementara, terus digantikan Alfred Riedl di 2016.
18. Pieter Huistra (2015)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Sebelom jadi pelatih, Pieter Huistra udah pegang posisi Direktur Teknik PSSI sejak 2014. Terus, 7 Mei 2015, dia ditunjuk sebagai pelatih sementara Timnas senior buat Kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Piala Asia 2019, gantikan Jacksen F. Tiago.
Prestasi
Huistra nggak sempet bikin prestasi apa-apa di Timnas karena semua kejadian ini di luar kendalinya. Timnas nggak bisa main di ajang internasional karena sanksi FIFA yang ngehentiin semua kegiatan resmi PSSI.
Akhir Masa Jabatan
Huistra nggak “dipecat” karena performa, tapi lebih karena kondisi eksternal yang nggak bisa dia kendaliin. Saat itu, Kemenpora nge-bekuin aktivitas PSSI gara-gara konflik internal dan intervensi pemerintah, sampe FIFA nge-jatuhin sanksi 30 Mei 2015.
Akibatnya, semua kegiatan sepak bola berafiliasi FIFA dihentikan, termasuk pertandingan Timnas, dan otomatis kontraknya sama PSSI ikut berhenti.
19. Alfred Riedl (2016)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Alfred Riedl balik lagi jadi pelatih Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2016. Tantangannya nggak gampang tim baru aja lepas dari sanksi FIFA, terus ada aturan pembatasan jumlah pemain per klub. Tapi dia tetap berhasil ngeracik tim dan bawa Indonesia ke final, walaupun akhirnya kalah tipis dari Thailand.
Prestasi
Yang paling kerasa dari periode ini ya bawa Timnas ke final Piala AFF. Persiapan mepet, pemain terbatas, tapi taktiknya mantep dan bikin semangat sepak bola nasional kebangkit lagi. Nggak juara, tapi tetep keren banget buat kondisi waktu itu, apalagi pencentak gol terbanyak timnas Indonesia salah satunya Bepe ikut bikin serangan makin tajem.
Akhir Masa Jabatan
Setelah Piala AFF 2016, kontraknya nggak diperpanjang karena PSSI pengen evaluasi tim dan nyari pelatih baru. Jadi, endingnya bukan karena Riedl jelek, tapi lebih ke urusan manajemen dan strategi baru.
20. Luis Milla Spanyol (2017-2018)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Luis Milla mulai pegang Timnas Indonesia Januari 2017 dengan misi ngebangun tim muda yang solid, khususnya buat Asian Games 2018. Selama di Indonesia, Milla fokus banget ngembangin pemain muda dan mainin gaya ala Spanyol, penguasaan bola jadi kunci.
Prestasi
Di tangan Milla, Timnas Indonesia keliatan banget peningkatannya. Prestasi paling oke antara lain medali perunggu SEA Games 2017 sama Timnas U-22, terus lolos sampe babak 16 besar Asian Games 2018 bareng Timnas U-23, kalah dari Uni Emirat Arab di adu penalti.
Akhir Masa Jabatan
Masa jabatan Milla berakhir bukan karena dipecat, tapi lebih karena kontraknya nggak diperpanjang. Faktor utamanya sih kegagalan tim lolos lebih jauh di Asian Games 2018. Selain itu ada urusan kontrak, gaji yang tertunda, dan komunikasi PSSI yang nggak jelas bikin dia mutusin balik ke Spanyol.
21. Bima Sakti Tukiman (2018)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Bima Sakti awalnya asisten pelatih Timnas U-22 dan senior bareng Luis Milla tahun 2017. Nah, dua minggu sebelom Piala AFF 2018, dia ditunjuk jadi pelatih kepala Timnas senior karena perpanjangan kontrak Milla sama PSSI gagal kesepakatan.
Prestasi
Di AFF 2018, Timnas asuhan Bima Sakti nggak lolos semifinal catetannya cuma menang sekali dan kalah dua kali dari empat laga grup. Tapi jangan salah, di level junior dia jauh lebih oke. Bima berhasil bawa Timnas U-16 juara Piala AFF U-16 2022 dan lolos ke Kualifikasi Piala Asia U-17 2023.
Akhir Masa Jabatan
Bima Sakti, mantan pelatih timnas Indonesia, nggak lanjut di level senior karena hasil AFF 2018 kurang oke dan tim gagal capai target semifinal. Dia nerima keputusan PSSI dan dialihin fokus ke timnas usia muda, di mana prestasinya malah makin bersinar.
22. Simon McMenemy (2018-2019)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Simon McMenemy, pelatih asal Skotlandia, ditunjuk PSSI jadi pelatih Timnas Indonesia Januari 2019 buat gantiin Luis Milla. Alasannya sih karena dia pernah bawa Bhayangkara FC juara Liga 1 2017 dan sukses latih Timnas Filipina.
Tapi penunjukannya sempet bikin heboh karena lisensi AFC A-nya dianggap lebih rendah dibanding beberapa asistennya yang punya lisensi AFC Pro. Selama pegang Timnas, dia pimpin tim delapan kali, termasuk enam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Prestasi
Kalau ngomongin prestasi, Timnas di bawah McMenemy kurang kinclong. Dari delapan pertandingan cuma menang dua kali, itu juga lawan Myanmar sama Vanuatu di uji coba. Sisanya kebanyakan kalah, apalagi di Kualifikasi Piala Dunia. Akibatnya, ranking FIFA Indonesia juga turun dari 159 jadi 173.
Akhir Masa Jabatan
PSSI akhirnya copot McMenemy November 2019 karena hasil tim yang jeblok di Kualifikasi Piala Dunia. Empat laga awal beruntun kalah lawan Malaysia, Thailand, Uni Emirat Arab, sama Vietnam bikin kinerja tim dinilai mengecewakan. Tekanan dari fans dan media juga bikin PSSI nggak punya pilihan selain ganti pelatih.
23. Shin Tae-yong (2019-2025)
Sejarah sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan, ditunjuk PSSI Desember 2019 buat gantiin Simon McMenemy. Sebelomnya, dia dikenal banget karena pernah bawa Korea Selatan ngejutkin dunia, kayak menang 2-0 lawan Jerman di Piala Dunia 2018.
Di Indonesia, Shin nggak ngurus timnas senior doang , tapi juga U-23 dan U-20. Fokusnya sih bikin mental pemain lebih kuat, disiplin, dan ngebangun fondasi permainan tim dari nol.
Prestasi
Selama pegang Timnas, Shin bikin beberapa hal keren. Ranking FIFA Indonesia naik dari 174 ke sekitar 127. Tim senior lolos ke putaran final Piala Asia 2023 dan sampe babak 16 besar, sesuatu yang nggak terjadi selama 16 tahun.
Tim U-23 juga bikin sejarah dengan masuk semifinal Piala Asia U-23 2024. Selain itu, dia bawa tim senior ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dan bikin Indonesia jadi runner-up Piala AFF 2020.
Akhir Masa Jabatan
Shin akhirnya dicopot resmi sama Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, 6 Januari 2025. Alasannya karena evaluasi performa tim, terutama setelah hasil mengecewakan di Piala AFF 2024 yang bikin Indonesia gugur di fase grup.
PSSI ngerasa tim butuh pemimpin yang strategi dan komunikasinya lebih mantap, plus bisa ngejalanin program pengembangan tim lebih konsisten buat target jangka panjang, kayak lolos ke Piala Dunia 2026.
Pelatih dengan Prestasi Terbaik
1. Toni Pogacnik (1954 - 1963)
Antun Toni Pogacnik, mantan pelatih Timnas Indonesia, ini legend banget buat sepak bola kita. Dari 1954 sampai 1962, dia pegang Timnas mulai dari pemain muda sampe senior, dan prestasinya nggak main-main.
Dia bikin Timnas masuk semifinal Asian Games 1954, lolos ke perempat final Olimpiade 1956 di Melbourne, terus di Kualifikasi Piala Dunia 1958 sampe babak kedua.
Nggak itu doang, dia juga bawa Timnas dapet medali perunggu di Asian Games 1958 dan juara Piala Asia U-20 1960. Pokoknya, karena dia, sepak bola Indonesia naik kelas dan orang-orang sampe manggil dia “bapak sepak bola modern Indonesia.”
2. Sinyo Alindoe (1983 - 1985)
Sinyo Alindoe, nama lengkapnya Sebastian Sinyo Aliandoe, lahir 1 Juli 1940 di Larantuka, Flores Timur. Dulu dia emang pemain, tapi orang lebih inget dia sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Di era 80-an, dia legend banget latihannya teknis, pinter nyusun strategi, sampai dianggap juru taktik paling oke yang Timnas punya waktu itu. Momen paling epicnya pas Kualifikasi Piala Dunia 1986. Indonesia masuk Grup 3B bareng India, Thailand, sama Bangladesh, dan thanks to Sinyo, Indonesia lolos dari fase grup.
Sayangnya, mimpi ke Piala Dunia harus kandas abis kalah dari Korea Selatan, agregat 1-6. Langkah Timnas berhenti di situ, tapi Sinyo tetep diinget jadi pelatih top yang bikin sepak bola Indonesia makin keren di masanya.
3. Shin Tae-yong (2019 - 2025)
Shin Tae-yong, yang orang Indonesia biasanya manggil coach STY, lahir 11 Oktober 1970 di Yeongdeok, Korea Selatan. Pas 28 Desember 2019, PSSI resmi tunjuk dia buat nangani Timnas Indonesia.
Memang awal-awal sempet berat, apalagi pas babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022, tapi STY berhasil bikin timnya tampil oke. Dia bawa tim ke final Piala AFF 2020 walaupun akhirnya kalah dari Thailand, dan bikin skuad muda dengan rata-rata usia cuma 23,8 tahun.
Di bawah dia, prestasi Indonesia lumayan banyak runner-up Piala AFF 2020, medali perunggu SEA Games 2021, runner-up Piala AFF U-23 2023, lolos ke 16 besar Piala Asia 2023, sampe akhirnya bikin sejarah lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024. Nggak itu doang, Indonesia juga lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2027, plus peringkat FIFA timnas naik drastis.
4. Indra Sjafri (2011 - 2025)
Indra Sjafri, mantan pelatih Timnas Indonesia, lahir di Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tepatnya 2 Februari 1963. Abis pensiun dari lapangan, dia sempet juga melatih tim senior PSP Padang.
Lucunya, pas awal-awal jadi pelatih, dia juga kerja di PT Pos Indonesia Padang. Karier kepelatihannya makin cemerlang waktu PSSI ngasih kepercayaan buat nangani timnas usia muda, dari U-12 sampe sekarang U-20.
Prestasinya nggak main-main, dari juara Piala AFF U-19 2013 dan 2024, juara Piala AFF U-22 2019, medali perak SEA Games 2019, sampe akhirnya bawa Indonesia juara SEA Games 2023, yang bikin sepak bola putra kita menang lagi setelah 32 tahun nunggu.
Pokoknya, Indra Sjafri udah ngehasilin empat gelar juara ASEAN buat timnas muda, dan bisa dibilang dia salah satu pelatih yang paling berpengaruh buat perkembangan sepak bola muda di Indonesia.
5. Anatoli Polosin (1987 - 1991)
Anatoli Polosin, lahir 30 Agustus 1935 di Tashkent, Uni Soviet, dulu sempet jadi asisten pelatih di klub Kazakhstan sebelum akhirnya naik jadi pelatih kepala. Dia pegang Timnas Indonesia dari 1987 sampe 1991, dan gaya latihannya emang terkenal killer latihan fisiknya berat banget, naik turun bukit, gendong temen sambil lari, sampai berjemur di siang bolong.
Hasilnya manis banget, di SEA Games 1991 di Manila, Indonesia sukses dapetin medali emas abis ngalahin Thailand di final lewat adu penalti 4-3. Berkat dia juga, mental dan fisik pemain Timnas makin kuat, jadi Polosin dikenang jadi pelatih yang bener-bener bikin Timnas Indonesia juara dan kuat di masanya.
Nah, itu dia daftar pelatih timnas Indonesia dari zaman dulu sampai sekarang. Gimana? Banyak banget kan pelatih-pelatih hebat yang pernah melatih skuad Garuda. Dari daftar di atas, pasti lo punya pelatih favorit sendiri kan? Siapa nih pelatih yang menurut lo paling berkesan?
ARTICLE TERKINI
Article Category : News
Article Date : 31/07/2024
7 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Riani El
10/10/2024 at 15:11 PM
DIAH TITI SARI YANURWATI
07/06/2025 at 11:52 AM
ANGGIT SANTO PURNOMO
09/06/2025 at 15:45 PM
NIRWANTO BLUES
10/06/2025 at 11:10 AM
Cands
27/06/2025 at 23:14 PM
Alriz .
04/11/2025 at 08:46 AM
Yohanes Hariono
13/11/2025 at 01:28 AM