The Chisel Rilis Single dan Video Musik Baru: Cry Your Eyes Out

Para pengacau yang tergabung dalam unit punk The Chisel telah kembali! Mereka muncul dengan single dan video musik baru berjudul Cry Your Eyes Out yang meluncur via Pure Noise Records.

Skena punk London ini meluncur hingga mendapat pengakuan dunia sebagai salah satu band baru paling menarik dalam genre tersebut saat ini, The Chisel baru-baru ini menandatangani kontrak dengan Pure Noise dan merilis ulang album debut mereka, Retaliation. Kini, single Cry Your Eyes Out merupakan cita rasa pertama dari musik baru yang berasal dari kolaborasi tersebut.

Cry Your Eyes Out direkam oleh John Atkinson dan diproduksi oleh Jonah Falco (Chubby & The Gang, High Vis, Fucked Up). Single baru ini merupakan perpaduan energi tinggi dari Oi! Hook dan stomp hardcore yang mereka suguhkan pasti akan menyenangkan para pendengar kepada segala hal yang nyaring dan menarik.

Single Cry Your Eyes Out dibangun dari bait-bait ganas menjadi salah satu paduan suara paling antemik yang pernah dibuat oleh The Chisel. Ini adalah pengantar yang sempurna untuk band dan petunjuk tentang apa yang mereka miliki untuk tahun 2023.

Sound dari The Chisel ini berakar pada punk yang agresif. Tetapi kemampuan mereka untuk mengemas pukulan melodi telah membuat mereka menonjol dari kelompok itu. 

Vokalis The Chisel, Callum Graham, memiliki penyampaian yang menggigit namun merdu yang mencengkeram kepala pendengar dan tidak pernah melepaskannya, tanpa meninggalkan keraguan bahwa ini adalah dunia The Chisel dan kami hanya hidup di dalamnya.

Graham membahas lagu baru tersebut, dengan mengatakan: “Cry Your Eyes Out ditulis bersama di ruang latihan lama kami dan itu adalah lagu pertama yang kami tulis setelah [album] Retaliation dirilis. Secara musikal kami ingin mencoba dan mengembangkan momen Retaliation yang lebih ekspansif.” 

“Syair-syairnya digerakkan oleh riff gaya rock'n'roll jadul yang sederhana yang kemudian digantikan oleh lead ganda dan gitar berlapis-lapis di bagian chorus, menciptakan suara melodi yang kental. Beberapa referensi yang kami berikan pada saat penulisan adalah The Replacements, Ramones, dan Leatherface,” lanjut Callum Graham. 

Secara lirik, lagu ini adalah tentang memperlakukan orang yang lo cintai dengan hormat dan tidak pernah menerima begitu saja karena semuanya bisa jatuh seperti satu pak kartu setiap saat. Superfriends, lo kudu siap menghentak bersama The Chisel lewat lagu barunya, Cry Your Eyes Out berikut ini:

Di balik itu, band ini juga akan mengadakan pertunjukan live mereka yang riuh di jalan musim semi ini, tampil bersama The Chats di Inggris, Agnostic Front dan GBH di AS dan beberapa penampilan festival di musim panas.

The Chisel berkumpul di London pada awal tahun 2020. Semua anggota band berasal dari berbagai kota di Inggris Raya, dan banyak dari mereka telah tampil serius di band lain. Gitaris Charlie Manning Walker, misalnya, adalah Chubby Charles yang memimpin Chubby And The Gang. Bersama dengan beberapa rekan band The Chisel-nya, Walker juga bermain di band-band grassroot hardcore di Inggris yang berpengaruh seperti Violent Reaction dan Arms Race. 

Sound The Chisel terinspirasi dari pengaruh pub-rock yang sama dengan Chubby And The Gang, dan memiliki banyak DNA hardcore jadul yang belum sempurna dari Violent Reaction dan Arms Race. Tapi tulang punggung The Chisel adalah musik petarung dari oi dan band punk jalanan yang keluar dari Inggris pada akhir dekade 1970-an dan awal dekade 1980-an. 

Musik itu selalu secara eksplisit menampilkan dirinya sebagai ongkos hooligan, dan Pahat tertanam kuat di dalamnya. Dalam rilisan EP yang stabil yang telah mereka hasilkan sejak tahun 2020 alu, The Chisel telah meng-cover lagu kebangsaan dari Criminal Crew dan The Business. Mereka tentang kehidupan itu.

The Chisel adalah band pandemi, dan mereka sudah mengeluarkan rekaman sebelum memainkan pertunjukan live pertama mereka. Meski tanpa pertunjukkan, rekaman itu menyentuh hati kalangan punk internasional. The Chisel memanfaatkan kasih sayang yang mendalam untuk kekuatan bernyanyi yang lugas dan lugas dari aliran punk rock yang menantang dan bersahaja ini. 

Musik itu selalu politis, tetapi The Chisel membuatnya lebih eksplisit tentang konflik kelas. Pentolan Callum Graham adalah seorang sayap kiri yang setia, dan lagu-lagu terbaik The Chisel adalah tentang perasaan terjebak dalam panoptikon kapitalis, yang mengamuk melawan eksploitasi. Di tangan Pahat, kemarahan itu menjadi alat katarsis dan solidaritas—hal yang dapat membuat detak jantung lo meningkat.

Setelah tiga EP, The Chisel merekam Retaliation, album debut penuh mereka bersama drummer Fucked Up, Jonah Falco. Sang drummer menjadi figur penting di dunia punk Inggris dan juga memproduseri EP sebelumnya. Suara album Retaliation ini mentah dan trebly, dan itu sesuai dengan urgensi band. 

Beberapa lagu di album muncul di EP tersebut, yang memberikan album semacam perasaan hit terbesar, bahkan jika band itu sendiri bahkan belum ada selama dua tahun. Tapi lagu-lagu itu bagus, jadi tidak pernah terasa mubazir. Retaliation memiliki tujuan yang mendesak dan 14 lagu berlalu dalam waktu 28 menit. 

The Chisel bermain sangat cepat sehingga selalu terdengar seperti akan hancur, tetapi suaranya cukup keras sehingga strukturnya selalu menjaga integritas. Lo bisa dengerin lagu-lagu The Chisel yang nendang banget di album Retaliation berikut ini:

Image source: https://www.instagram.com/thechiseluk/