Menjelang Head In The Clouds Jakarta, ada baiknya kita mengenal performer yang 88rising bawa di festival musik besutan mereka itu. Nama-nama seperti NIKI, Rich Brian, Jackson Wang, hingga Joji jelas tak perlu dikenalkan lagi. Namun, ada satu nama yang musiknya serta profilnya tak kalah menarik. Ia adalah Spence Lee.
Spence Lee merupakan seorang rapper yang tengah naik daun, terlebih setelah ia direkrut oleh 88rising. Besar di New Jersey, kota yang terbilang multikultural, Lee tumbuh mendengarkan musik dengan genre yang bervariasi. Mulai dari reggae, soul, rock, dance, dan pastinya hip-hop.
Oleh karena itu, tak mengherankan apabila musik yang digubah Lee terbilang kaya. Ia mampu mengombinasikan lirik yang mengalir tajam dengan musikalitas yang elektrik serta inspiratif.
“Arriba” bisa menjadi permulaan untuk menikmati lagu-lagu Spence Lee. Lagu yang dikeluarkan pada 2020 itu dimulai dengan petikan gitar yang mendayu. Kemudian, Lee mulai meluapkan bar demi bar yang menyentak.
Sebagai musisi, Spence Lee memang mencurahkan segalanya untuk lagu-lagu yang ia ciptakan. Pasalnya, pria berusia 26 tahun itu percaya bahwa musik memiliki kemampuan untuk memberikan energi positif bagi pendengarnya.
“Musik memiliki kemampuan untuk menghadirkan kebahagian, menyembuhkan, memberikan inspirasi, dan menyatukan semua orang terlepas dari warna kulit, etnis, kelas, dan latar belakangnya. Musik adalah bahasa yang dapat dimengerti semua orang,” ucap Lee, dikutip dari That Music Mag.
Tumbuh di lingkungan yang majemuk memang membentuk Spence Lee yang kita kenal sekarang. Terlebih, ia tergolong sebagai minoritas di Amerika Serikat.
Ya, seperti kebanyakan musisi yang bernaung di 88rising, Spence Lee memiliki darah Asia di tubuhnya. Ibunya merupakan imigran dari Vietnam, yang pindah ke Amerika Serikat ketika ia masih gadis.
Kata pindah sejatinya kurang tepat. Ibunya mesti mengungsi ke Amerika Serikat ketika masih kecil akibat Perang Vietnam yang terjadi di tahun 1960-1970an lalu.
Kisah tersebut Lee ceritakan sendiri di Instagram-nya ketika memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada ibunda tercintanya pada 2017 lalu. Di situ, Lee bilang bahwa ibunya beserta keluarga besarnya diungsikan oleh tentara Amerika Serikat setelah pihak komunis Vietnam mulai menguasai jalannya pertempuran.
“Pihak komunis Vietnam di utara mengambil semuanya dari keluarganya (ibunya, red.). Ketika perang, ia beserta ibu, bapak, dan saudaranya harus kabur ke selatan Vietnam dengan menggunakan tank. Saat itu, pihak Vietnam Selatan (non-komunis yang bersekutu dengan Amerika Serikat, red.) dan Amerika sedang kalah. Di masa yang mengerikan itulah ia terpisah dari keluarganya. Pihak Amerika Serikat akhirnya mengevakuasi dia di pesawat terahkir,” tulis Lee.
Kisah ibu Spence Lee belum berhenti sampai di situ. Lee menuturkan bahwa ibunya baru bertemu dengan keluarganya kembali setelah terpisah selama kurang lebih 10 tahun. Itu pun setelah Lee lahir.
Beruntung bagi Lee, ibunya tumbuh menjadi sosok yang kuat di Amerika Serikat. Terlebih, ibu Lee tak pernah berhenti untuk mendukung karier anaknya sebagai musisi.
Sudah pasti, ketangguhan ibu Lee turun ke anaknya. Perjuangan Lee untuk meniti karier sebagai musisi jelas tak mudah.
Awalnya, Lee menggunakan nama panggung “Shotta Spence”. “Shotta Spence” merilis EP perdananya, “Upfall” pada 2016 lalu. Beruntung bagi Lee, salah satu single-nya, “Dirty Jersey” viral di berbagai media sosial.
Lee, masih dengan nama “Shotta Spence”, merilis proyek kembali pada 2020 dengan tajuk “S.H.O.T.T.A”. Di proyek itulah “Arriba” dikeluarkan.
Meski demikian, nama Spence Lee baru melambung di 2022. Ia diundang untuk tampil di salah satu festival terbesar di dunia, Coachella. Sampai yang terkini, Lee mendapatkan kesempatan untuk bergabung Bersama 88rising.
Yang menarik, selain menciptakan musik yang ciamik, Spence Lee juga mampu melukis dan menggambar dengan oke. Berbekal kemampuan tersebut, Lee menggambar sendiri artwork yang ada di beberapa single-nya, seperti “Write My Name” dan “Young & Humble”.
Benar-benar multitalenta, bukan? Namun, bagi Lee, musik tetap menjadi yang utama. Bukan karena musik mengangkat Namanya, tetapi karena ia ingin menginspirasi dunia lewat musik yang ia ciptakan.
“Yang aku ingin pendengar musik-musikku bisa menjadi percaya diri dan hidup dengan lebih positif. Aku ingin mereka menjadi terinspirasi untuk terus mengejar mimpi,” ucap Lee.
Image source: https://www.instagram.com/p/CjoHJEXJjhB/?hl=en
ARTICLE TERKINI
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :