Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Banyak faktor sampai sebuah band bisa dikenal baik melalui karyanya. Mulai dari relasi, kesempatan, bahkan keberuntungan, semua bisa terlibat. Berapa banyak band berkualitas di luar sana yang tidak kita ketahui keberadaannya? Mungkin saja mereka memilih jalur bawah tanah dan hanya menyebarkan karya di lingkaran pertemanan, atau mungkin beberapa di antaranya sedang berjuang untuk masuk industri, ingin karyanya didengar lebih banyak khalayak. Ke mana pun arah sebuah band menyetir musik mereka, gitaris Avenged Sevenfold Zacky Vengeance mengingatkan kembali, bahwa bermusik adalah soal kejujuran, soal bagaimana kita menikmatinya.

Dalam wawancara bersama The Kramer Show dari stasiun radio Toledo, Ohio, 104.7 WIOT (via Blabbermouth), ia mengemukakan kisahnya bersama Avenged Sevenfold. Sedari awal, mereka berkarya secara jujur dan senantiasa mencintai apa yang mereka lakukan. “Sejujurnya, kami memulai sebagai band punk rock, hardcore, dan metal screaming tanpa ada tujuan menjadi seperti sekarang ini. Kami tidak punya rencana khusus atau apapun; kami cuma mencintai apa yang kami lakukan dan yakini,” cetus Vengeance.

[bacajuga]

Avenged Sevenfold tidak serta merta menjadi band besar secara instan, begitu pula band-band besar lainnya. Mereka melalui masa ketika hanya bermain di hadapan lima penonton saja, bahkan mengalami pembatalan acara setelah menempuh perjalanan jauh menuju venue. “Dan waktu kami masih menggunakan van dan tiba di lokasi tapi acara dibatalkan, atau hanya ada lima orang, kami akan tetap bermain sepenuh hati di depan lima orang itu, dan kami tetap teguh dengan semua itu. Melihat lagi ke belakang, ini sudah tujuh belas tahun dan banyak yang telah terjadi,” cerita Vengeance.

Sudah tau medan dan seluk-beluk industri musik saat ini, Vengeance tidak menghilangkan harapannya untuk terus berada di sana. Ia masih mencoba berkarya secara jujur. Vengeance pun menekankan, ia tidak pernah mau menyerahkan keputusan kepada label. “Saya masih punya keyakinan besar dalam musik. Saya tidak pernah menyerahkan semua pada label rekaman. Saya tidak pernah mengacu pada penjualan CD. Jika kalian menyukainya, terus berjuang di situ, karena kalian tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi,” ujar Vengeance.

Foto: wratt.com, gettyimages.com, teamrock.com

ARTICLE TERKINI

Author :

Article Date : 26/08/2016

Article Category : Super Buzz

Tags:

0 Comments

Comment
Other Related Article
1 / 10

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive