Beberapa hari selang kick off tur C’mon You Know di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, Liam Gallagher kembali naik panggung. Pada penampilan selanjutnya ini, Liam Gallagher memainkan dua malam yang bersejarah di Knebworth House di Stevenage. Tiket untuk pertunjukan Liam Gallagher selama dua malam itu total terjual sebanyak 160.000.
Dalam pertunjukan malam itu, Liam Gallagher tampaknya sedang mengorek-ngorek sejarah lamanya bersama Oasis. Pada 1996, Oasis—yang kala itu baru masuk ke era album (What’s the Story) Morning Glory?, mencatat sejarah di jagad musik Inggris dengan memainkan dua konser khusus di Knebworth House. Ratusan ribu orang dari seluruh penjuru Inggris pun datang meramaikan dan bernyanyi bersama.
Ketika kisah Oasis mangkrak seiring tidak juga berdamainya Liam dan saudaranya, Noel Gallagher, Liam memilih untuk menjalani kembali pengalaman itu sendiri.
Album C’mon You Know seolah-olah mengantarkan Liam kembali ke singgasananya di puncak musik rock dunia. Secara keseluruhan, jika ditambahkan dengan pekerja yang terlibat dalam penyelenggaraan konser super megah ini, mungkin ada 200.000 orang yang tumpah ruah di Knebworth House.
(Doc. Supermusic)
Orang berbondong-bondong datang dalam rombongan. Ada yang pergi dengan charter khusus, kendaraan pribadi, atau ikut paket perjalanan yang secara resmi yang ditawarkan oleh penyelenggara. Pergi ke venue konser ini memang super niat.
Supermusic berangkat dari Manchester menggunakan paket perjalanan resmi yang diatur oleh penyelenggara. Jadwal keberangkatan pukul 08.00 dan tiba di Knebworth House pukul 13.00 waktu setempat. Lalu, setelah konser, berangkat kembali pukul 24.00 dan tiba di Manchester pukul 06.00 pagi keesokan harinya. Nggak santai kan jadwalnya? Tapi, demi Liam Gallagher, semuanya bolehlah dibela.
Pada malam pertama, Liam Gallagher nggak tampil sendirian. Ada banyak supporting acts yang menemaninya. Musik dimulai pukul 14.00, sementara ia sendiri setiap malam tampil pukul 21.00. Yang menarik, rasa pertunjukan ini seperti mendatangi sebuah festival musim panas lantaran banyak orang datang dalam rombongan serta geng-geng yang menguasai teritori tertentu terpampang jelas. Kebanyakan sudah minum sejak siang hari dan memanfaatkan panas yang datang lumayan konsisten untuk berjemur.
Maklum, Inggris sedang dalam peralihan musim gugur yang masih penuh angin dan dingin ke musim panas yang cerah sehingga membuat semua orang menggunakan kembali celana pendek atau rok mereka. Penonton dari generasi yang lebih tua terpantau banyak yang datang mengenakan atribut merchandise dari gig Oasis dulu. Sementara, penonton dari generasi yang lebih muda bisa jadi statusnya anak-ponakan dari generasi yang lebih tua.
(Doc. Supermusic)
Liam Gallagher sendiri termasuk penyanyi yang berhasil mempertahankan kariernya melintasi banyak generasi. Jadi, pasarnya bukan sekadar mereka yang ingin bernostalgia, tapi mereka yang juga menyimak karya-karya barunya. Sepertinya, hal ini ditangkap dengan baik olehnya.
Liam Gallagher tidak memiliki setlist tur yang fleksibel. Bersama timnya, ia pun mulai mengikuti apa yang biasa dilakukan oleh Oasis dulu dengan memainkan set yang sama persis dari satu panggung ke panggung yang lain. Soal ini, Liam pun meramu lagu dengan sangat baik, terlihat dari setengah setlist diisi lagu-lagu Oasis dan setengahnya lagi lagu-lagu dari proyek solonya. Termasuk beberapa lagu dari album C’mon You Know.
Komposisi untuk lagu-lagu Oasis pun macam-macam. Ada lagu hits seperti Wonderwall, Live Forever, Champagne Supernova, lagu medioker macam (What’s the Story) Morning Glory?, Slide Away, dan Stand By Me. Liam pun membawa serta lagu yang belum pernah dibawakan live di tur-tur Oasis ketika masih eksis, Roll It Over.
Lagu-lagu hits dari album solonya pun ikutan beraksi. Di antaranya adalah Once, Wall of Glass, dan single terbaru Everything’s Electric. Ajaibnya, semua orang fasih menyanyikannya, seolah-olah tidak bosan dan justru selalu ada ruang bagi para penonton untuk berteriak sekencang-kencangnya.
Di balik itu, berdiri di tengah puluhan ribu orang adalah pengalaman yang luar biasa ekstrem. Sepanjang hari, selain minum dan dimanjakan oleh makanan enak, penonton dibiarkan menikmati keadaan. Pasalnya, menunggu kemunculan Liam Gallagher adalah sebuah ujian tersendiri. Apalagi jika berdiri di baris terdepan, aksesnya bisa jadi gampang, tetapi disitulah ketahanan seseorang untuk diam diuji.
(Doc. Supermusic)
Selepas pukul enam sore, posisi sudah tidak bisa bergerak. Kasabian, raja rock Inggris, membuat penampilan memukau di atas panggung, persis sebelum Liam naik. Pilihan hanya dua: bertahan di tengah atau meminta dievakuasi oleh para bouncer sigap yang siap membantu. Jika dievakuasi, ya berarti keluar dari pit terdepan dan hal ini jelas bukan hal yang diinginkan, bukan?
Sepajang pertunjukan, para bouncer juga menyediakan air minum. Setiap kali diminta, mereka pasti memberi. Tampaknya, inilah protokol penting yang diterapkan di industri pertunjukan berskala besar di Inggris. Mereka tahu betul bahwa dehidrasi di tengah crowd super besar adalah mimpi buruk. Apalagi untuk crowd yang berjoget dan berhimpitan dalam waktu yang lama.
Adu ketahanan fisik itu berbuah manis. Supermusic bisa menyaksikan pertunjukan dari awal sampai akhir di garis depan. Apalagi di panggung spesial seperti Knebworth House ini merupakan sebuah perjuangan yang menguras energi. Belum lagi bertemu dengan perjalanan panjang pulang ke kota asal.
(Doc. Supermusic)
Hanya orang hebat saja yang bisa memaksa orang lain melakukan itu untuknya. Liam adalah salah satunya. Bayangkan saja, sudah harus berjam-jam menunggu, disergap risiko kebanyakan minum, dan pulang pagi harus dilakoni. Sebanding, sih, mengingat penonton yang hadir hari itu, termasuk Supermusic, menjadi bagian dari sejarah baru yang sedang disusun oleh Liam Gallagher.
Semoga tur album ini bisa segera tiba ke Asia dan memasukkan Jakarta di dalam salah satu tanggalnya. Supaya ia lekas kembali ke tanah ini dan lebih banyak lagi orang bisa menyaksikannya bermain langsung.
Article Category : Super Buzz
Article Date : 08/07/2022
20 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
EDI SASONO
11/03/2025 at 09:21 AM
EDI SASONO
11/03/2025 at 09:29 AM
DENNY ADHY NUGROHO
11/03/2025 at 09:54 AM
SARI ASTUTI
11/03/2025 at 11:29 AM
SARI ASTUTI
11/03/2025 at 11:32 AM
Ericka Adelia
15/03/2025 at 16:38 PM
Yanti Arifin
25/03/2025 at 13:56 PM
MArsin
14/04/2025 at 13:15 PM
pujanadi
24/04/2025 at 07:34 AM
AKHMAT KHUDDORI
22/05/2025 at 18:55 PM
ANDI WITONO
23/05/2025 at 18:29 PM
Agus Samanto
03/06/2025 at 19:15 PM
Panji Nugraha
08/06/2025 at 20:16 PM
DIAH TITI SARI YANURWATI
10/06/2025 at 13:35 PM
RAJIN SILALAHI
07/08/2025 at 10:10 AM
Brawijaya Hutabarat
11/08/2025 at 06:22 AM
Muhamad Saifudin
13/08/2025 at 21:36 PM
Budi Nurcahyo
17/09/2025 at 09:17 AM
Andi Apriansyah
26/09/2025 at 09:34 AM
Lukman Hakim
14/10/2025 at 18:12 PM