The Panturas kembali menelurkan karya baru. Grup surf rock asal Jatinangor tersebut baru saja merilis single bertajuk 'Balada Semburan Naga' yang menghadirkan musikalitas unik, nyeleneh, dan jenaka dari The Panturas.
Secara tema cerita, lagu The Panturas ini bercerita tentang balada cinta seorang seniman bernama Topan. Ia menjalin hubungan dengan gadis berlatar belakang Tionghoa, namun terhambat karena bapak sang kekasih yang galak dan tidak merestui hubungan mereka.
Bapak tersebut menilai Topan tidak layak menjalin hubungan dengan anaknya karena dia hanya seorang seniman urakan yang tak memiliki cukup harta. Ia pun melarang Topan bertemu dengan anaknya.
Secara musikalitas, lagu The Panturas kali ini berbeda dengan lagu The Panturas sebelumnya, gaya bernyanyi dalam Balada Semburan Naga seperti dua orang yang sedang berdebat. Vokalis Abyan Zaki Nabilio alias Acin menyanyikan suara Topan, sementara sang bapak dilantunkan Adipati dari The Kuda.
Ya, di lagu ini vokalis eksentrik dari komplotan punk rock asal Bogor tersebut, TheKuda diplot sebagai penyanyi tamu yang memerankan sosok ayah galak dari seorang gadis yang hendak diajak berkencan oleh Topan. Liriknya diseloroh saling menyahut, mengisahkan konflik klasisk soal perbedaan kasta dalam kehidupan masyarakat.
"Kami lebih mengeksplorasi corak suara yang aneh di sini. Tidak lagi hanya empat orang yang memainkan gitar,bas, dan drum. Tapi mulai berani menggunakan instrumen lain seperti kibor, tehyan atau biola Betawi, dan synthesizer. Semuanya bisa terlaksana dengan matang berkat produser Lafa Pratomo," ujar pemain bas Bagus 'Gogon' Patria dalam keterangan resminya.
Lirik Lagu Balada Semburan Naga The Panturas
Ding-ding-ding, bel rumahmu berdering
Kulihat ayahmu di teras tapi tak bergeming
Niat ajak dirimu untuk berwisata
Nonton Hong Kong Cinema di Megaria
"Pagi, Pak. Apa kabarnya? Apa putrinya ada?
Kami janji kencan ke pusat kota"
Hmm, tidak berbahas
Jadi canggung, dia tak acuh, harapan runtuh
"Oh, jadi Anda yang namanya Topan?
Saya dengar Anda seniman, pantas tak karuan
Tolong beri jarak yang jauh dengan putri
Ia terlalu cemerlang buat makhluk berantakan"
"Penampilan boleh saja berantakan
Tetapi di masa depan bisa saya buktikan
Kelak saya tumbuh seperti Tan Peng Liang
Yang bawa Tinung bahagia hingga melayang-layang"
Sinar terang lampu hijaumu selalu kutunggu
Bagai naga kusembur hangus niat busukmu
Huss, pergi, pergi, pergi!
Ih, ini anak muda
Gaji mepet UMR aja banyak gaya
Mendingan anak Pak Wijaya
Rumah ada, mobil punya
Orang tua jelas bibit bebеt bobotnya
Jelas! Jelas!
Sinar terang lampu hijaumu sеlalu kutunggu
Punya apa sampai berani bilang begitu
Saya punya cinta tapi pasti tak cukup
Kenapa masih coba kalau tahu tak sanggup
Bukan masalah tak sanggup, namanya juga usaha
Kalau bicara usaha, Anda tak usah berlaga (kenapa?!)
Butuh dua atau tiga puluh tahun lagi
Sampai Anda paham hidup sebenar-benarnya
Jangan mentang-mentang tua seenak saja berkata
Heh! Namanya juga orang tua, yang terbaik buat anaknya
Wahai Bapak, saya ini apa kurangnya?
Kurang mapan, kurang kaya, kurang, kurang, semuanya kurang woi!
Sinar terang lampu hijaumu selalu kutunggu
Punya apa sampai berani bilang begitu (kagak bisa!)
Tolong lah, Pak (kagak bisa)
Tega amat, sih (heh, emangnya kenapa?)
(Pergi, pergi, pergi sana! hih!)
Lebih lanjut, The Panturan menyebut bahwa lagu ini akan menjadi bagian dari album baru The Panturas. Penabuh drum The Panturas, Surya Fikri Asshidiq alias Kuya, menjelaskan bahwa konsep album kedua akan berisikan lagu dengan berbagai macam budaya. Ia mengibartkan album itu sebagai kapal yang berisi orang dari berbagai budaya.
"Ada China, Jepang, Arab, Eropa, Amerika dengan segala cerita dan permasalahan yang dimiliki. Kami merangkul mereka lalu coba menafsirkannya ke dalam bentuk musik yang beragam. Fusion dari surf rock, garage, rockabilly, Arabian, waltz sampai irama Melayu," kata Kuya.
Sekilas The Panturas dan Teribute untuk Mocca
The Panturas yang dibentuk pada pengujung tahun 2015 digawangi oleh Abyan Zaki Nabilio (Vokal/Gitar), Rizal Taufik (Gitar), Bagus 'Gogon' Patria (Bas), dan Surya Fikri Asshidiq (Drum). The Panturas mulai banyak dikenal setelah merilis album 'Mabuk Laut' pada 2018 silam.
Mereka juga nampak aktif menjajaki acara-acara musik beken seperti We The Fest, Synchronize Festival, dan Soundrenaline. Belakangan, grup musik yang dikenal lewat lagu 'Sunshine' ini juga nampak membawakan ulang lagu lawas dari Mocca, bertajuk 'You and Me Against The World'.
Kesempatan The Panturas bisa menyanyikan lagu Mocca terjadi dalam rangka tribute yang dilakukan oleh para pegiat musik independen atas dasar hari jadi ke-20 Mocca pada 2019 silam. Maka lahirlah album kompilasi berisi musisi muda yang membawakan ulang lagu Mocca dengan tajuk You and Me Against The World: A Tribute To Mocca.
Single perdana dari album ini adalah "You and Me Against The World" yang dibawakan The Panturas. Lagu ini dianggap mewakili keseluruhan isi album, termasuk pesan 'muda, beda, dan berbahaya' yang ingin disampaikan album ini.
“Mocca adalah band yang menemani (The Panturas) tumbuh. Mulai dari nonton video klip ‘Me & My Boyfriend’ di MTV saat sekolah dasar, sampai sekarang mendengarkan album Lima. Rasa senang melihat dan mendengarkan Mocca tak pernah luntur.
Kami merasa terhormat, karena diajak membuat tribute, menyanyikan 'You and Me Against The World untuk band yang influential ini," ungkap Abyan (vokal) The Panturas.
ARTICLE TERKINI
1
For A While X Elienmen Resmi Rilis Lyric Video “Frekuensi Dari Langit”
2
Peringatan Toni Kroos untuk Barcelona: Kalian Bisa Tersingkir dari Liga Champions!
3
UFC 320: Pereira Comeback, Dvalishvili Masih Tanpa Lawan! Siapa yang Bakal Naik Ring Selanjutnya?
4
Setelah 15 Tahun, The Smashing Pumpkins Bikin Penonton Puas Maksimal!
5
Booth Supermusic Sukses Memukau Pengunjung Art Jakarta 2025!
Article Category : Super Buzz
Article Date : 23/12/2020
6 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Ericka Adelia
01/06/2025 at 21:46 PM
pujanadi
08/07/2025 at 11:04 AM
Ricko Pratama Putra
23/07/2025 at 14:28 PM
Garindratama Harashta
10/08/2025 at 17:30 PM
AyuRL Ningtyas
11/08/2025 at 11:26 AM
Agus Sungkawa
12/08/2025 at 16:40 PM