The Milo Rilis Single Flow untuk Refleksikan Perjalanannya

Dua dekade terlihat sebagai waktu yang cukup panjang untuk terus melangkah bersama dalam sebuah band. Nah, salah satu band yang sudah menjajaki usia dua dekade ini adalah The Milo yang terus bertahan untuk berkarya. Tampaknya band ini masih belum kehabisan ide untuk terus mengerjakan karya-karyanya, dan kali ini, mereka kembali muncul dengan sebuah materi terbaru.

Materi teranyar mereka kali ini adalah sebuah single berjudul Flow. Lagu ini merupakan single instrumental yang resmi dirilis pada penghujung Juli lalu. Masih bergandengan degan Anoa Records sebagai label rekaman, The Milo pun membuat single ini khusus sebagai sebuah refleksi dari perjalanan mereka selama dua dekade terakhir.

Lewat single Flow, The Milo mengemas hasil refleksi atas perjalanan panjang mereka yang telah melewati banyak dinamika. Di antaranya adalah bongkar pasang personel. Seperti diketahui, The Milo kini menyisakan tiga personel saja: Upik (gitar), Budi Krucil (drum) serta Ajie Gergaji (vokal, gitar). Meski begitu, mereka masih berusaha untuk mempertahankan kesenangan dalam band ini.

Mengapa kesenangan? Pentolan The Milo, Ajie Gergaji, mengatakan, “Lagu ini menjadi sebuah refleksi bagi kami yang tetap mengalir meski banyak riak dalam perjalanan kami sebagai sebuah band. The Milo sendiri memang berdiri dari satu hal, kesenangan. Flow bercerita tentang perjalanan The Milo sampai hari ini. Pergantian personel, suka duka yang terjadi mengiringi perjalanannya.”

“Hey, ‘Shit Happens but Life Goes On, dude’. Tinggalkan yang sudah berlalu mari kita tatap masa depan dengan positif,” sambung Ajie Gergaji.

Seperti sebuah hobi, mereka bertiga pun tidak pernah berpikir untuk lebih serius dalam industri musik. Upik menambahkan, The Milo berusaha untuk tetap konsisten berkarya meski pekerjaan dan keluarga dari tiap personil seringkali menjadi tantangan tersendiri. 

“Pencapaian terbesar sebenarnya dengan semua lika likunya. antusiasme kami dalam bermusik masih tetap seperti dahulu kala,” kata Upik. Simak lagu Flow dari The Milo berikut ini.

Flow merupakan bentuk apresiasi The Milo untuk energi mereka serta penggemar setia mereka dalam dua dekade terakhir. Di samping itu, The Milo juga menjanjikan segera melepas materi-materi baru yang akan dirilis secara bergantian. The Milo juga nantinya akan berkolaborasi untuk sebuah split EP bersama veteran shoegaze asal Amerika Serikat yang patut ditunggu-tunggu, nih, Superfriends.

Setelah dibuka dengan panggung-panggung di masa-masa setelah pandemi ini, The Milo masih terus berkeliling di Jakarta dan Bandung. Mereka juga masih terus mendata dan menghidupkan kembali basis-basis pendengar setia kami untuk melakukan tur musik.

Beberapa waktu ke depan, The Milo pun sudah mengonfirmasi akan tampil di panggung-panggung antar kota. Panggung pertama yang mereka sambangi adalah sebuah tempat di bilangan Senayan, Jakarta, pada awal Agustus ini. Aksi panggung The Milo itu menjadi ajang “comeback” mereka setelah sekian lama. Tidak sendirian, The Milo tampil juga bersama The Sastro dan White Shoes and The Couples Company.

Sebagai pengingat, The Milo terakhir melepas karya terbaru di tahun ini pada April lalu. Saat itu, The Milo menghadirkan Romantic Purple, salah satu single hit dari Side-B album Let Me Begin—yang pertama kali dirilis tahun 2002 silam. Lagu Romantic Purple yang banyak digemari ini “dihidupkan” lagi dalam berbagai versi, bersama Anoa Records.

Variasi dari lagu ini dirangkum dalam sebuah EP berjudul sama yang berisi empat versi dari Romantic Purple. Di antaranya adalah versi demo, versi album, versi remix yang digarap oleh Homogenic, dan sebuah versi live. EP ini jadi lebih spesial karena selain dirilis dalam format digital, juga dihadirkan sebuah kaset pitanya.

Romantic Purple punya sejarahnya sendiri. Ajie Gergaji menyampaikan bahwa lagu ini menjadi salah satu tonggak awal bagi The Milo di perjalanan bermusik mereka. Awalnya, versi demo Romantic Purple ini direkam di kamar pribadinya di Geger Kalong, Bandung. Soal cerita di balik lagu tersebut, Ajie Gergaji bercerita, “Yah, masa pencarian jati diri dan juga sedang dalam fase cinta-cintaan. Ngecengin cewek yang jauh dari kota tempat tinggal”, sambut Ajie mengenai cerita di balik nomor tersebut.

Tidak lama setelah dirilis di tahun tersebut, The Milo juga mendapatkan tawaran dari Joza Bayu dan Ibadallah Bajumi, dua sahabat mereka dari Universitas Indonesia untuk menggarap video musiknya.

Suki, bassist The Milo, masih ingat beberapa momen yang hadir seputar penggarapan video musik Romantic Purple. Salah satunya adalah ketika mereka mesti menunggu lumayan lama saat proses shooting yang pada akhirnya berujung manis karena setelahnya video musik dari Romantic Purple mendapatkan frekuensi tayang yang cukup tinggi di MTV Indonesia.

Image source: https://www.instagram.com/themiloband/