Terbentuk di tahun 2001, Pop Evil merupakan salah satu band yang ikut serta dalam mempopulerkan genre alternative metal di Amerika Serikat. Kini, lebih dari 2 dekade, Pop Evil tetap konsisten dalam berkarya di ranah turunan musik cadas tersebut. Konsistensi Pop Evil pun kembali dibuktikan dengan hadirnya Skeletons, sebuah album yang akan rilis pada tahun 2023 ini.
Skeletons adalah album ketujuh yang melengkapi perjalanan karier mereka sebagai unit alternative metal mancanegara. Kabar tentang hadirnya album baru Pop Evil ini datang pada awal Desember lalu. Rencana album baru ini juga datang sebagai upaya Pop Evil untuk menjaga momentum mereka sepanjang tahun 2022.
Pasalnya, salah satu single mereka di awal tahun lalu berhasil mendapatkan pencapaian sebagai salah satu lagu yang populer sepanjang tahun 2022, yaitu Eye Of The Storm. Merayakan pencapaian tersebut, Pop Evil pun langsung menutup tahun lalu dengan meriah. Selain kabar mengenai Skeletons, band alternative metal ini merilis single lainnya, berjudul Paranoid.
Paranoid dan Eye Of The Storm akan melengkapi 11 nomor yang telah Pop Evil persiapkan untuk album ketujuh mereka. Hal menarik lainnya dari single Paranoid adalah konsep video klipnya yang cukup dramatis. Band asal Amerika Serikat ini menghadirkan konsep futuristis pada video musiknya kali ini.
Tentang lagunya sendiri, Pop Evil menjelaskan bahwa Paranoid adalah sebuah ode tentang suara yang ada di dalam kepala manusia, Superfriends. Tentu nggak jarang bagi banyak orang merasa ada suara yang berasal dari dalam kepala dan mengatur segala keputusan yang mereka buat.
Pop Evil nggak mau untuk membantah kondisi tersebut. Namun, lagu Paranoid ini mengajak para pendengar setia musik mereka untuk kembali mengambil kendali penuh terhadap diri sendiri. Untuk bisa membuat suara di dalam kepala mereka menjadi sebuah solusi yang positif dalam hidup mereka.
Dalam konsep tersebut, Pop Evil juga menggambarkan sebuah situasi yang kerap kali terjadi kepada siapa saja dalam kehidupan sehari-hari. Situasi tersebut berbicara tentang sebuah harapan romantis yang nggak pernah jadi nyata. Untuk merealisasikan konsep tersebut dengan matang, Pop Evil mengundang Jensen Noen sebagai sutradara.
Sang sutradara mengambil sudut pandang yang datang dari isi kepala dan juga hati seseorang. Menurut Jensen Noen, ketika situasi tersebut terjadi dan ekspektasi terbantahkan, orang-orang cenderung untuk masuk ke dalam pikiran mereka yang sangat dalam. Nggak jarang juga timbul motif menyeramkan dari menyelam terlalu dalam, Superfriends.
Jensen Noen menambahkan, dalam kondisi tersebut orang-orang mulai panik, takut, bahkan terasa paranoid dengan apa yang mereka pikirkan dan rasakan. Namun, sang sutradara juga tetap ingin memberikan kesan positif untuk salah satu karya terbaru dari Pop Evil ini, Superfriends. Menurutnya, harapan yang baik merupakan hal penting untuk bisa bebas dari perasaan paranoid tersebut.
Harapan tersebut bisa datang dari mana saja. Namun, ketika datang bisa jadi hal tersebut adalah sebuah kunci untuk terbebas dari isi kepala yang sulit untuk mendapatkan kebahagiaan.
Album Skeletons mengundang Drew Fulk sebagai produser. Nggak hanya itu, Pop Evil juga memberikan ruang kolaborasi untuk beberapa musisi lain dalam menyempurnakan album ketujuh mereka, Superfriends. Salah satunya adalah Ryan Kirby dari FIt For A King yang menyumbangkan suaranya untuk lagu Dead Reckoning.
Leigh Kakaty selaku vokalis dari Pop Evil menjelaskan bahwa Skeletons merupakan sebuah album yang cukup personal dan emosional bagi band alternative metal ini. Sesuai dengan judul albumnya, materi yang Pop Evil siapkan merupakan sebuah upaya bagi mereka untuk lepas dari citra Pop Evil terdahulu.
Untuk itu, band asal Amerika Serikat ini melakukan eksperimen yang berbeda. Kehadiran riff gitar yang lebih menggema, tempo yang lebih cepat, hingga mencoba untuk merekonstruksi energi musik live ke dalam album Skeleton. Namun di luar upaya tersebut, ada pesan lain yang ingin Pop Evil tawarkan melalui album terbarunya.
Skeletons yang punya terjemahan sebagai kerangka dalam bahasa Indonesia, memiliki makna mendalam bagi Pop Evil. Band alternative metal ini ingin agar setiap orang tidak lupa dengan inti dari tubuh masing-masing penggemarnya. Baik itu perasaan, impian, hingga sudut pandang unik yang hanya bisa ditemui di dalam dengan pendekatan personal yang baik pula.
Image courtesy of MRNK Heavy
PERSONAL ARTICLE





Please choose one of our links :