Superfriends, solois denisa merilis album penuh keduanya pada 16 Juni 2023 lalu. Album terbaru tersebut diberi judul St. Bernadette yang merupakan bentuk persembahan visual dan bunyi. Album ini dikemas untuk memotret satu-kesatuan antara kehidupan dan kematian, yang tidak melulu berbicara tentang antikristus atau nilai-nilai agama, tetapi juga gelombang pahit penanda akhir dari proses pencarian sebuah makna.
Dalam keterangan persnya, denisa mengungkapkan bahwa rilisan ini seperti sebuah pengingat. Saat lahir ke dunia, kemudian menjadi anak yang terasing hingga tumbuh sebagai seorang remaja yang berantakan, merasakan jatuh cinta yang masih mentah, harus menjalani hari-hari yang memuakkan, menerima kematian, hingga tak kenal takut akan akhirat. Semuanya dirangkum dalam sebuah memorandum.
Album baru ini memuat 10 trek dengan masing-masing trek yang tidak bercerita tentang kisah yang lengkap seperti dalam sebuah novel. Sebaliknya, denisa menyuguhkan bagian-bagian kecil yang membuatnya merasa besar.
Di samping itu, denisa juga mengungkapkan bahwa ia telah menerima hal itu. Dengan nada yang gelap, denisa menyatakan belum menggali kuburannya, ia berbaring diam di dalamnya dan berendam dalam kesuraman, penebusan dosa, sambil menungguk sepercik cahaya di ujung lorong.
denisa juga memilih Request For Penance sebagai single utama album ini, karena seperti itulah gambaran untuk keseluruhan album ini. 10 jejak penderitaan. Simak single utama berjudul Request for Penance dari denisa berikut, Superfriends.
Album penuh kedua ini diproduseri oleh Haecal Benarivo dari Morgensoll dan denisa sendiri. Ada juga deretan nama lain yang membantu denisa dalam penggarapan album ini seperti Adam Bagaskara dari Pelteras pada lagu Spoiled dan This is a song about revelation.
Mereka mencampur berbagai referensi ke dalam album St. Bernadette. Mulai dari pendekatan vokal a la pop, hingga pusaran bunyi gitar yang berat pula depresif. Semua itu menghasilkan album yang muram namun tetap terdengar kaya.
denisa melanjutkan, penamaan judul album ini diambil dari St. Bernadette Soubirous, sosok perempuan yang kuat dan hebat. Ia meninggal dalam penderitaan di usia muda, tetapi menemukan pencerahan melalui pengakuan dan penebusan dosa.
Untuk pemberian judul album ini, denisa mengaku sudah memikirkannya, meski awalnya ingin memberi judul album dengan self-title sejak lama. Tapi, lanjutnya, nampaknya kurang menarik kalau ‘denisa’ saja. Jadi, ia menambahkan Bernadette, nama baptisnya yang dirasa cocok.
Ia pun merasa beresonansi dengan baik untuk konsep tersebut, karena penderitaan yang pernah ia alami sendiri dan di kemudian hari telah membawa setitik cahaya terang.
Lewat kumpulan materi baru yang berbeda jauh dari kumpulan karyanya terdahulu, denisa ingin mengajak penggemarnya memasuki sebuah ruang gelap yang di setiap sisinya meraungkan materi-materi terbarunya yang begitu emosional. Dalam imajinasinya, St. Bernadette sendiri macam taman penuh malapetaka di sudut sempit kancah musik hitam-hitam.
denisa mengungkapkan bahwa St. Bernadette merupakan hasil eksplorasi tulisan-tulisannya. Dia ingin mengejar gaya yang lebih puitis dan alkitab-iah untuk memenuhi dan mewujudkan ide-ide liarnya yang terbayangkan tentang album ini.
Menurutnya, bagian tersulit dalam penggarapan album ini adalah benar-benar mencoba menjabarkan apa yang harus dan yang tidak boleh dibagikannya.
Ia melanjutkan, “Keyakinan yang gue miliki saat bernyanyi di sini terasa berbeda dari yang sebelumnya. Tulisannya jujur, musiknya pun mendukung bagaimana emosi yang gue pendam. Gue nggak sabar untuk menunggu bagaimana album ini akan membawa gue ke berbagai kesempatan baru, baik itu di dalam maupun luar negeri.”
Superfriends, lo bisa dengerin lagu-lagu terbaru yang emosional dari denisa berikut ini:
ARTICLE TERKINI
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :