Sigmun menambah satu titik landmark lagi untuk karir musik mereka: sebuah album debut. Pengembangan konsep, bertambah luasnya pandangan dan perspektif menghasilkan sebuah karya bernama Crimson Eyes. Mereka tidak sepenuhnya menumpahkan ego pada album ini. Sigmun justru dengan cerdasnya mengambil jarak dengan musik mereka dan menilik segala kemungkinan adanya cela pada karya mereka.
Kepada tim SuperMusic ID, Sigmun menyampaikan proses kreatif, perkembangan musikalitas, rilisan kolektibel dan persiapan showcase album debut Crimson Eyes (2015), In The Wake of the Crimson Eyes.
Kenapa Sigmun memutuskan merilis Ozymandias sebagai single pertama? Saya juga pernah membaca dalam berita di sebuah situs, kalian menyebutkan dalam press release kalau single ini akan menjadi track pertama, ternyata enggak begitu.
Rasa-rasanya kami tidak pernah mengeluarkan statement kalau Ozymandias itu track pertama hahaha. Statement kami waktu itu Ozymandias sebagai pembuka, dalam artian Ozymandias itu lagu yang dirilis paling pertama sebagai single. Mungkin beberapa ada yang salah memahaminya, ya, hahaha. Kenapa kami memilih Ozymandias sebagai single, seperti yang sudah disebutkan di press release, kami merasa lagu ini cukup representatif untuk dijadikan lagu pembuka dan perkenalan dari album ini.
Kalian tipe musisi yang mana: mengerjakan album sambil mengisolasi telinga dari musik musisi-musisi lain atau mengerjakan album sambil mendengarkan musisi yang menginspirasi. Alasannya?
Tipe ke-dua, karena menurut kami justru semakin banyak referensi semakin mempertajam juga sensibilitas kita dalam menulis lagu. Good artists copy, great artist steal, lah haha. Sekaligus supaya bisa ambil jarak juga sama musik kita sendiri, ada kalanya kalau terlalu intens dan asyik sendiri malah ada celah-celah yang jadi tidak terlihat. Dengan tetap mendengarkan referensi-referensi lain kita jadi bisa introspeksi dan membandingkan juga.
Good artists copy, great artist steal, lah haha. Sekaligus supaya bisa ambil jarak juga sama musik kita sendiri, ada kalanya kalau terlalu intens dan asyik sendiri malah ada celah-celah yang jadi tidak terlihat.
Beberapa teman mengatakan album ini lebih kalem dan berkarakter dari EP dan single yang sebelumnya Sigmun rilis. Terkadang ada kecenderungan band terbentuk sebelum konsep, musikalitas dan skill mereka matang. Saya rasa dari segi skill dan musikalitas kini kalian sudah mumpuni. Bagaimana dengan konsep, apakah hal yang satu ini memang terus berkembang?
Soal kecenderungan sebuah band terbentuk sebelum konsep, musikalitas dan skill mereka matang saya rasa itu sudah pasti sih, apalagi bagi sebagian besar dari kami, Sigmun ini pertama kalinya kami berkarya musik secara serius, jadi proses pematangan itu jelas ada. Baik skill, musikalitas maupun wawasan konsep, semuanya berkembang seiring semakin bertambahnya referensi dan semakin bertambahnya jam terbang. Cara pandang kami terhadap musik pun juga terus berkembang, ada perspektif-perspektif baru lah, perihal-perihal itu baik secara sadar maupun tidak sadar pasti mempengaruhi proses berkarya Sigmun.
Mengenai showcase, apakah hanya akan diselenggerakan di Bandung atau bakal dilanjutkan ke kota-kota lain?
Rencana untuk tur sudah ada, tapi untuk membawa konsep showcase penuh ke luar kota kita belum bisa menjanjikan apa-apa, di Jakarta mungkin masih masuk akal tapi kalau di kota-kota lain yang kita belum familiar dengan dinamikanya sepertinya perlu dipertimbangkan lagi.
[pagebreak]
Saya rasa penting bagi band-band asal Bandung untuk tidak terlalu nyaman bermain dan melebarkan sayap di seputaran Bandung dan Jakarta saja. Menurut kalian sendiri, apa hal yang mesti dilakukan untuk menyebarluaskan musik berkualitas - kayak musik kalian ini. Kalau terdistribusi dengan baik ke kota-kota besar lain di Indonesia, mungkin bakal jadi trigger untuk scene musik mereka di sana.
Hal pertama adalah memastikan terdapat akses untuk mendapatkan musik/CD kami di kota tersebut. Hal kedua ya hadir ke kota tersebut untuk manggung dan berinteraksi secara langsung dengan crowd di kota tersebut. Keduanya sebenarnya sudah bukan lagi hal yang sulit karena sekarang komunikasi sudah amat dipermudah dengan kehadiran internet. Perlu dicatat juga bahwa sebenarnya tanpa kehadiran kita pun scene di kota-kota luar Jakarta-Bandung-Jogjakarta pun sudah hidup dan sudah ga perlu di-trigger lagi, kadang justru kita yang dari Bandung atau Jakarta aja yang belum sadar dengan pergerakan di kota-kota lain. Jalur-jalurnya sudah ada semua tinggal kita approach saja.
Kalian cukup gencar juga menawarkan berbagai merchandise dan barang kolektibel lainnya untuk showcase nanti. Apa pentingnya bagi seorang musisi merilis barang kolektibel untuk para penikmatnya?
Tujuan utamanya jelas sih, untuk memastikan band tersebut tetap mendapat pemasukan sehingga bisa bertahan secara finansial. Selain itu keberadaan merchandise dan barang kolektibel juga membantu menambah dan mempertahankan awareness public terhadap band tersebut. Walau ada juga beberapa merch dan kolektibel yang kami rilis semata-mata karena rasa penasaran dan iseng aja haha.
"Perlu dicatat juga bahwa sebenarnya tanpa kehadiran kita pun scene di kota-kota luar Jakarta-Bandung-Jogjakarta pun sudah hidup dan sudah ga perlu di-trigger lagi, kadang justru kita yang dari Bandung atau Jakarta aja yang belum sadar dengan pergerakan di kota-kota lain."
Siapa saja pihak yang terlibat dalam persiapan showcase ini?
Pertama ada Orange Cliff Records sebagai label yang merilis Crimson Eyes, lalu kedua ada Suaka Suar, mereka ini kolektif yang memang siap membantu band-band yang mau membuat show atau konser, mereka sudah paham pola kerjanya gimana kalau mau buat show, gimana menjual tiket, mencari media partner dan sebagainya. Suaka Suar membantu banget sih, kita keteteran kalau enggak ada mereka.
[bacajuga]
Musik dan artwork Crimson Eyes merupakan perpaduan yang sangat cocok adanya. Apakah kedua hal ini akan penonton dapatkan juga ketika showcase nanti? Kalian mesti mempertanggungjawabkan ekspektasi kami yang sangat wah! ;)
Tentu kami mempersiapkan juga materi visual khusus untuk showcase ini, tapi jangan lupa juga kalau expectation kills ya, hahaha. Kita lihat saja nanti.
Terakhir, ada pesan untuk calon penonton showcase tanggal 12 nanti?
Jaga kesehatan, jangan sampai tumbang sebelum pertandingan. Siapkan kas lebih kalau mau berburu merch dan rilisan, dan untuk yang datang dari luar Bandung, waspadai arus lalu lintas di akhir pekan. Sampai bertemu!
Foto: dok. Sigmun
ARTICLE TERKINI
1
For A While X Elienmen Resmi Rilis Lyric Video “Frekuensi Dari Langit”
2
Peringatan Toni Kroos untuk Barcelona: Kalian Bisa Tersingkir dari Liga Champions!
3
UFC 320: Pereira Comeback, Dvalishvili Masih Tanpa Lawan! Siapa yang Bakal Naik Ring Selanjutnya?
4
Setelah 15 Tahun, The Smashing Pumpkins Bikin Penonton Puas Maksimal!
5
Booth Supermusic Sukses Memukau Pengunjung Art Jakarta 2025!
Article Category : Super Buzz
Article Date : 10/12/2015
0 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :