Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Review: Stars and Rabbit - 'Rainbow Aisle'

Rating: 7/10

Duo yang berganti personil pasti mengalami perubahan bermusik signifikan, Stars and Rabbit adalah contoh primernya. Tak mendadak jelek atau brilian, melainkan jelas terdengar masih mencari "tempat" baru.

Semenjak gitaris Adi Wibowo mengundurkan diri karena disibukkan profesi, posisinya di Stars and Rabbit diisi oleh musisi dengan jam terbang tinggi, Didit Saad. Gitaris-produser serba bisa ini sebetulnya sudah mengisi porsi belakang layar di Constellation (2015), tapi baru sekarang perannya di Stars and Rabbit benar-benar nyaring.

Semenjak duo ini rajin mengisi berbagai panggung lokal dan “Man Upon the Hill” meledak tujuh tahun lalu, Stars and Rabbit dikenal sebagai band folk. Di arus yang sempat kencang lima tahun belakangan itu, mereka berdiri hampir sendiri dengan kombinasi vokal enerjik Elda Suryani dan petikan halus Adi. Inilah duo yang mengkristal di ingatan banyak telinga.

Mendengarkan kenyamanan berisi lirik quirky, musik halus mengawang dan amplifikasi vokal Elda membesitkan bahwa formula inilah bentuk akhir Stars and Rabbit. Namun, life happens, dan tak butuh waktu lama duo ini (hampir) berganti total.

Menempatkan mereka di satu spektrum, jika dulu Elda dan Adi ada di lembah dan gunung, maka Elda dan Didit kini tengah hidup di kota. Tetap bermotor emosi intens dan delivery quirky, Rainbow Aisle terdengar lebih happy-go-lucky, dan mungkin, optimis.

Mode Stars and Rabbit yang tadinya melenturkan struktur pop ke arah kontemplatif, berkelok menuju hingar bingar eksplosif. Arah ini digambarkan dengan tepat di klip “Little Mischievous” yang disambung “Any Day in the Park”. Penuh warna, cerah, upbeat, enerjik, seperti band lain.

Paket audio-visual tersebut tentu jauh berbeda dari klip “The House” dan “Man Upon the Hill”, kesamaannya hanya keberadaan Elda di sana. Sebagai band yang cukup artikulatif di sisi visual, klip single pembuka Rainbow Aisle menjadi penanda pergantian Stars and Rabbit.

Menjadi tak mengagetkan jika seluruh materi album ini lebih tajam, tepat, pop rock tepat sasaran yang tak lagi wara-wiri. Kemalasan mendengarkan adalah menyimpulkan bahwa Stars and Rabbit sudah jadi EVO 2.0. Namun ada beberapa marka dan elemen sound yang membedakan duo ini dengan band bentukan kompetisi tersebut.

Eksplorasi segala arah di Constellation, berbuah menjadi pendekatan tepat di Rainbow Aisle, terutama di sektor penulisan materi dan produksi. Produksi clean dan terkoridor secara baik jadi poin plus keseluruhan album ini. Tak ketinggalan juga tema kisah lirik tuturan Elda yang kini semakin variatif walaupun tetap mempertahankan persepektif innocence saat melihat dunia.

Tepat menyebut Rainbow Aisle sebagai titik tertinggi penulisan lirik Elda. Berganti dari kisah-kisah intim dan universe tertutup Constellation ke dongeng sehari-hari mengenai dunia bukanlah usaha mudah. Membosankan? Tak imajinatif? Untuk siapa? Bagi warga kota dan pinggirannya yang kerap butuh rekan telinga di hari-hari melelahkan, cerita-cerita ini adalah soda kalengan dingin.

Dua lagu centerpiece Rainbow Aisle, “Naked King” dan “Blue Boat Lovers” adalah ekspresi tepat sebagai perwakilan keseluruhan mood dan sound baru Stars and Rabbit. Pendekatan pop rock apa adanya, mudah ditangkap telinga dan kepala going full-force di “Naked King”. Sementara  di “Blue Bot Lovers”, cellist Alvin Witarsa bertamu di jejak petikan gitar Didit. Patut dicurigai bahwa energi penuh presisi keduanya adalah jejak eksekusi mantan gitaris Plastik tersebut.

Sementara, “Attic No. 7” dan “St. Ann” adalah dua lagu lain yang menguatkan rute pop rock Stars and Rabbit. Nomor downtempo penuh bebunyian ethereal, “Attic No. 7” jadi pembuktian kecil bahwa duo ini sanggup menyerap berbagai mode dan identitas sound pop kurun 2000-an. Bagi pemamah lirik, Elda mengisahkan suatu pertemuan magis antara dua perempuan di, “St. Ann”, ini sulit temui di Constellation.

Jika keadaannya always hard to make a change, just like how to stay the same, maka agaknya Elda dan Didit memilih yang pertama di album ini. Kesempatan baru ini mereka manfaatkan dengan baik, karena berpura-pura tak berubah bukanlah pilihan. Di kesederhanaan album ini, mereka justru bisa menghidupi moto Stars and Rabbit di laman Bancamp: “Two people who desperately need a partner to interprets each other's minds into music.”

ARTICLE TERKINI

Tags:

#stars and rabbit #elda suryani #didit saad #album terbaru #pop #pop rock #review #ulasan album #musik baru lokal

Article Category : Super Buzz

Article Date : 15/03/2020

Supermusic
Supermusic
Admin Music
Penulis artikel dan penggila musik rock/metal yang setiap hari ngulik rilisan baru, liputan gig, dan cerita di balik panggung band legendaris. Gue percaya musik keras itu bukan cuma suara, tapi energi dan gaya hidup. Konten gue disajikan dengan detail dan semangat yang sama garangnya sama musik yang gue bahas. Superfriends yang hidupnya nggak bisa lepas dari riff gitar dan gebukan drum pasti betah nongkrong di sini. Tiap artikel gue bikin biar lo ngerasa kayak lagi ada di depan panggung.

13 Comments

Comment
Smard man

Smard man

12/01/2025 at 13:31 PM

Stars and Rabbit
WARNO WARNO

WARNO WARNO

14/02/2025 at 11:31 AM

Stars and Rabbit Memulai Babak Baru dengan Rainbow Aisle
DENNY ADHY NUGROHO

DENNY ADHY NUGROHO

22/02/2025 at 08:57 AM

Stars and Rabbit Memulai Babak Baru dengan Rainbow Aisle
RAHAYU YAYUK

RAHAYU YAYUK

27/02/2025 at 14:11 PM

Eksplorasi segala arah di Constellation, berbuah menjadi pendekatan tepat di Rainbow Aisle, terutama di sektor penulisan materi dan produksi. Produksi clean dan terkoridor secara baik jadi poin plus keseluruhan album ini. Tak ketinggalan juga tema kisah lirik tuturan Elda yang kini semakin variatif walaupun tetap mempertahankan persepektif innocence saat melihat dunia.
Musdalifa

Musdalifa

11/03/2025 at 15:13 PM

mantap
Maoreen Lokito

Maoreen Lokito

13/03/2025 at 08:29 AM

Bagus
Brawijaya Hutabarat

Brawijaya Hutabarat

15/04/2025 at 23:55 PM

Cool
YUSIA KRISTANTO

YUSIA KRISTANTO

20/04/2025 at 19:23 PM

Stars and Rabbit Memulai Babak Baru dengan Rainbow Aisle
FITA RUSMAWATI

FITA RUSMAWATI

29/04/2025 at 21:49 PM

Stars and Rabbit Memulai Babak Baru dengan Rainbow Aisle
ERI MARDIANSYAH

ERI MARDIANSYAH

27/05/2025 at 19:11 PM

Sementara, “Attic No. 7” dan “St. Ann” adalah dua lagu lain yang menguatkan rute pop rock Stars and Rabbit. Nomor downtempo penuh bebunyian ethereal, “Attic No. 7” jadi pembuktian kecil bahwa duo ini sanggup menyerap berbagai mode dan identitas sound pop kurun 2000-an. Bagi pemamah lirik, Elda mengisahkan suatu pertemuan magis antara dua perempuan di, “St. Ann”, ini sulit temui di Constellation.
Charlie Hutabarat

Charlie Hutabarat

18/06/2025 at 21:25 PM

Like
Vivi

Vivi

29/07/2025 at 19:24 PM

Nice artikel
A. Kun

A. Kun

28/08/2025 at 21:03 PM

Done
Other Related Article
1 / 10

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive