Trio post punk/new wave asal Malang, re:NAN, akhirnya berhasil mewujudkan impian mereka untuk merilis album mini. Album mini perdana mereka berjudul 4:1. EP terbaru re:NAN ini menjadi tindak lanjut mereka setelah trio ini merilis single Leave pada 31 Desember 2022 lalu. Selain itu, re:NAN juga telah merilis tiga single laainnya sebagai pengantar pada pertengahan 2022 lalu.
re:NAN sendiri pertama kali dibentuk pada tahun 2020 lalu. re:NAN merupakan sebuah proyek bentukan NAN, Rifki Rahman dan Rizky Adha di bawah naungan Olsen Rekords. Mereka bertiga mengeluarkan sebuah debut EP yang bertajuk 4:1 yang ternyata judulnya diambil dari topik dalam lima buah trek di dalam album tersebut.
Hasil eksplorasi musik tiga musisi asal Malang ini adalah ramuan mantap antara electronic pop yang bersanding dengan pengaruh gelombang baru post-punk serta new wave synthesizer era 1980-an. Lo bisa dengerin deh materi-materi re:NAN yang asik banget, Superfriends.
Album mini baru mereka ini terkesan subliminal, namun memiliki emosi narasi yang spesifik. Setiap potongan materi dalam EP ditata secara delicate dengan cerita yang terpisah-pisah. Lo bakal ngerasain perasaan terbaik maupun terburuk dengan termin kultur after quarter life menjadi EP yang memuat lima buah trek dalam durasi 18 menit.
re:NAN memasukkan tema-tema yang variatif di dalamnya, mulai dari keluarga lewat trek Did U, percintaan lewat trek She’s Not Perfect, pertemanan lewat trek Leave, pekerjaan lewat trek Smile, dan ditutup dengan sebuah trek tentang bagaimana mereka menghadapi keempat realita tadi lewat trek berjudul Grateful. re:NAN nggak ragu-ragu untuk merapatkan semuanya ke dalam satu ikatan hingga tersajilah cerita kehidupan yang utuh.
Tetap mengusung pakem konsep post-punk/new wave pulang kerja—julukan yang mereka sematkan sendiri—re:NAN tak sekadar menawarkan perihal chorus dan soundscape-nya doang, Superfriends. Ketiga anggota re:NAN merupakan entitas yang bekerja di dalam ekosistem industri kreatif. Mereka memiliki segala luap-lelah yang digubah menjadi rentetan musik new wave dengan elemen bebunyian gembira sekaligus redup. Materi-materi mereka pun tergolong lolos uji kelayakan untuk diputar di lantai dansa.
Proses pembuatan EP ini bisa dikatakan tergolong cukup giat. “Template dasarnya adalah ke-relefanan kondisi kami yang mencoba banyak hal baru dengan output ruang bereksperimen pada EP ini, membuat lagu berdasar spontanitas terpaan problema” ucap Rifki.
“Karena salah satu ihwal yang menyenangkan adalah membuat karya dengan sekumpulan kawan yang sangat berhasrat, dengan segala keterbatasan bisa dijadikan upaya rekreasional yang menarik di tengah rutin, sehingga dari segi musik pun, kelimanya memiliki rona yang berbeda,” lanjutnya.
“Ini merupakan karya terjujur gue, dengan mengemas berbagai tema secara instan seolah merangkum kehidupan dalam jurnal,” kata Nan.
Untuk menggali dengan mendengar ragam musik, berpegang pada filosofi omnivora—pelahap segala—mereka terbiasa menikmati musik bukan cuma didasari perkara suka atau tidak suka atau enak atau tidak enak. Sebaliknya, mereka mencoba memahami nilai-nilainya. Rizky menjelaskan materi yang coba dimanifestasikan menjadi konsentrasi re:NAN.
“Tidak seragamnya telinga di antara kita membuat hambatan perlahan muncul, mulai dari sound dan teknik peramuan karena kebetulan guee yang mengerjakan. Tiap harinya selalu ada yang diubah, entah hal minor atau sampai ekstrem, mengaransemen ulang tanpa sepengetahuan yang lain,” ungkapnya.
Pada akhirnya, mereka menegaskan bahwa materi yang terbungkus adalah hasil ngotot-ngototan antar personel.
EP 4:1 ini diharapkan dapat menemukan pendengar baru dan menemani pendengarnya di tengah rutinitas sehari-hari mereka. Mereka ingin menemukan segmen baru dari ep ini, juga meminta ke pada para pendengar untuk mengambil alih kehidupan dan merasakan segal hal tadi, bahwa segenap perkara yang terjadi dalam hidup merupakan babak yang kudu dilakoni dengan gembira.
re:NAN sejatinya ingin para pendengarnya untuk melepas malu dan berdansa politis bersama mereka.
Di akhir tahun 2022 lalu, re:NAN melepas single dan video musik baru untuk Leave. Lagu ini bercerita tentang kekesalan seseorang kepada sahabatnya karena masalah yang terus terjadi berulang-ulang yang ujung-ujungnya adalah perpisahan.
Lagu ini merupakan cara re:NAN untuk meluapkan amarah karena memang tak dapat dibendung lagi. Seperti halnya sebuah hubungan pertemanan, ada kalanya kita harus memutuskan ujung dari perselisihan karena amarah yang tak dapat terbendung itu.
Dalam lagu ini, re:NAN mengemas musik pilihan mereka dari hasil eksplorasi trio ini selama setahun terakhir. Lagu ini menjadi awal baru dari EP pembuka trio ini. Mereka mengadaptasikan musik-musik dekade 1980-an dari New Order, Depeche Mode, hingga Sister of Mercy yang membuat warna dari album mini re:NAN nak akan jauh-jauh dari referensi mereka itu.
Single Leave sendiri dikerjakan dalam proses kreatif yang cepat. Lagu ini diawali dengan riff-riff racauan Rizky. Mereka bahkan hanya butuh waktu satu malam saja untuk menyelesaikan lagu dan liriknya.
Image source: https://www.instagram.com/renan____________________/
ARTICLE TERKINI
6 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Muhamad Saifudin
23/11/2024 at 13:23 PM
pujanadi
11/02/2025 at 10:51 AM
Lukman Hakim
05/03/2025 at 17:58 PM
RAHARDJO TEONOVI
06/03/2025 at 17:45 PM
AGUSTIN DWI CHRISTANTI
06/03/2025 at 17:50 PM
SRI YAYA ASTUTI
07/03/2025 at 17:22 PM