Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Profil Band yang Jadi Line Up Gudskul Event, Siapa Mereka?

Supermusic x Aula Gudskul menyelenggarakan sebuah event musik pada 8 November 2022 mendatang. Acara ini diinisiasi oleh Gudskul Ekosistem dan menggunakan Aula Gudskul sebagai venue-nya, di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Gudskul event kali ini menampilkan band asal Yogyakarta, Melancholic Bitch, sehingga gelaran kali ini bertajuk Melancholic Bitch: Live at Gudskul.

Sebelum Melancholic Bitch mentas, panggung akan dipanaskan dengan penampilan dari Sillas, band indie pop asal Cirebon. Supermusic akan membahas profil dari masing-masing band yang akan tampil di Aula Gudskul pada 8 November mendatang. Simak ulasannya berikut ini, Superfriends.

Siapa Melancholic Bitch?

Melancholic Bitch, yang biasa disingkat sebagai Melbi, merupakan salah satu grup band legendaris asal Yogyakarta. Melancholic Bitch dibentuk tahun 1999 silam oleh Yosef Herman Susilo dan Ugoran Prasad merupakan dua seniman yang terlibat dalam proyek kesenian Performance Fucktory. 

Melancholic Bitch menempatkan diri mereka sebagai sebuah keluarga. Mereka sering mengutip kalimat pembuka novel karya Leo Tolstoy, Anna Karenina, yang berbunyi: “Seluruh keluarga bahagia selalu sama; keluarga tidak bahagia selalu tidak bahagia dengan caranya masing-masing.”

Itulah yang menjadi ciri khas serta keunikan Melancholic Bitch dalam perjalanan karier bermusik mereka. Kekeluargaan dalam band ini juga menjadi daya tarik utama dalam eksistensi Melbi sejauh ini.

Dalam hal bermusik, Melancholic Bitch telah menunjukkan kualitas musiknya lewat sejumlah album yang telah mereka rilis. Di ntaranya adalah Anamnesis (2005), Balada Joni dan Susi (2009), Lagu-lagu yang Tidak Bisa Dipecaya (2011). Melbi juga sempat merilis ulang album debut mereka, Anamnesis, yang muncul dengan judul baru, Re-Anamnesis (2013).

Dari pencapaian-pencapaian itu, Melancholic Bitch terus mendapat pengakuan terhadap karya-karya musiknya. Pengakuan itu dibuktikan oleh Melancholic Bitch yang kemudian memboyong penghargaan sebagai satu dari 20 Album Indonesia Terbaik 2009 versi Rolling Stone Indonesia untuk albumnya yang bertajuk Balada Joni dan Susi. Semua karyanya punya tempat spesial di pengikut garis kerasnya.

Melancholic Bitch memiliki intensitas yang tinggi dalam mengisi panggung lokal. Mereka bermain dari panggung ke panggung di luar kota, termasuk memeriahkan musik teater dan film. Meski disibukkan dengan agenda bermusik mereka yang padat, Melancholic Bitch pun tetap menyempatkan diri untuk duduk bersama dan bercanda.

Melancholic Bitch dikenal sebagai entitas musik yang kerap “menghilang” dari peredaran karena kesibukan masing-masing personel, mulai dari Teater Garasi Yogyakarta, membuat musik latar fil, hingga sejumlah proyek seni lainnya. Bagi penggemarnya, band satu ini mirip sebuah mitos yang selalu dinanti karya-karyanya. Mengapa begitu?

Vokalis Melancholic Bitch, Ugoran Prasad, kini berdomisili di Australia. Itulah yang menjadi salah satu penyebab kenapa Melbi tidak bisa sering-sering tampil live. Hal yang sama juga terjadi pada Yennu Arienda, salah satu gitarisnya yang juga dikenal sebagai salah satu band elektronik super cult, Rajakirik. Gitarisnya yang satu lagi, Yossy Herman Susilo, punya reputasi sebagai salah satu sound engineer terdepan negeri ini.

Ketiga core members Melancholic Bitch ini punya isu penting dengan penjadwalan waktu. Itu pula yang membuat Melancholic Bitch semakin lama semakin melanggengkan status mereka sebagai “band mitos.” 

Saat ini, penampilan panggung Melancholic Bitch didukung oleh sembilan orang musisi. Panggungnya padat, rapat, dan sudah pasti penuh keringat. Penampilan panjang Melancholic Bitch akan terjadi di Aula Gudskul adalah pertama kalinya mereka main panjang di Jakarta dalam lima tahun terakhir. Penampilan panjang terakhir sebelumnya terjadi pada 2017. Dalam kurun waktu itu, mereka hanya tampil di set festival, sesuatu pengalaman yang selalu berstatus kentang untuk para penggemar berat.

Nikmati dahysatnya materi-materi dari Melancholic Bitch berikut ini, Superfriends.

Siapa Sillas?

Superfriends, buat kalian yang belum mengenal nama Sillas, mereka adalah sebuah grup band asal Cirebon, Jawa Barat. Band ini memiliki ciri khasnya sendiri yang unik. Sillas didirikan oleh Zaimmuddin Mukarrom (vokal, gitar) beserta rekan sebandnya, Obeth (gitar), Dani (drum), dan Athar (bass), Band ini dibentuk di tahun awal pandemi, 2020 lalu.

Semenjak terbentuk, Sillas mengambil jalur yang sedikit berbeda dari band-band tanah air lainnya. Zaim, sang vokalis, telah membuat beberapa materi lagu, yang kebetulan berbeda dengan di band sebelumnya. Ia pun merekamnya bersama teman-temannya. Mereka pun sempat merilis single berjudul Mamlaka.

Mamlaka merupakan single Sillas yang menggunakan bahasa Arab. Tentang mengapa Sillas menggunakan bahasa Arab dalam lirik lagunya, Zaim menuturkan, Eki manajer mereka berserta Ghori melihat banyaknya pola kehidupan Zaim dan keluarganya yang secara tidak langsung ditunjukan dalam kesehariannya. Dari situ tercetuslah, “bagaimana kalau kita gunakan bahasa Arab untuk lagu kita?” 

Metode penulisannya pun berdasarkan penglihatan dari Zaim langsung, sehingga akan lebih objektif dan tidak hanya menjadi sekedar gimmick. Zaim mengamini berdasarkan pengalaman dia hidup dan terlahir sebagai orang yang kebetulan keturunan arab dan muslim tidak selalu menyenangkan seperti anggapan orang pada umumnya.

Sillas menyoroti geliat musik pinggir arus utama di jazirah Arab. Khususnya genre musik keras seperti metal, seperti Haram asal Amerika Serikat atau Kimaera asal Lebanon, dan masih banyak lagi. Bahkan ada kompilasi Arab Punk (ARAB Records) yg tentunya bahasa arab liriknya. Tentunya lintas batas dan bahasa, apa pun itu. Ini merupakan refleksi betapa musik punya caranya tersendiri untuk tak hanya nyangkut di kuping tetapi juga pesan lirik mengena ke hati dan benak pendengar.

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Gudskul Event #Sillas #Aula Gudskul #Melancholic Bitch #jakarta

Article Category : Super Buzz

Article Date : 03/11/2022

Supermusic
Admin Music
Supermusic
Admin Music
Penulis artikel dan penggila musik rock/metal yang setiap hari ngulik rilisan baru, liputan gig, dan cerita di balik panggung band legendaris. Gue percaya musik keras itu bukan cuma suara, tapi energi dan gaya hidup. Konten gue disajikan dengan detail dan semangat yang sama garangnya sama musik yang gue bahas. Superfriends yang hidupnya nggak bisa lepas dari riff gitar dan gebukan drum pasti betah nongkrong di sini. Tiap artikel gue bikin biar lo ngerasa kayak lagi ada di depan panggung.

3 Comments

Comment
Muhamad Saifudin

Muhamad Saifudin

28/04/2025 at 22:59 PM

Nice news!
AyuRL Ningtyas

AyuRL Ningtyas

05/07/2025 at 17:22 PM

A. Kun

A. Kun

12/08/2025 at 19:03 PM

Done
Other Related Article
1 / 10

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive