Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Dirilisnya album terbaru Metallica ‘Hardwired…To Self Destruct’ November nanti adalah bukti kalau darah dalam dunia Thrash Metal terus terpompa dengan sempurna. Tidak hanya melalui regenerasi, deretan nama old-school juga masih produktif melepas album demi album sejak awal eksistensi mereka. Sebutlah Death Angel yang baru saja merilis The Evil Divide bulan Mei lalu. Megadeth melepas album Dystopia di bulan Januari, dilanjutkan Anthrax dengan album For All Kings sebulan kemudian. Slayer juga kembali menggempur dengan album Repentless September 2015 lalu.

Band-band Thrash Metal di atas membuktikan kalau perjalanan karir mereka tidak mengenal jaman walaupun di era milenium ini trend musik berganti setiap 15 menit sekali. Di tengah bergantinya haluan industri musik global, para punggawa Metal ini justru setia dengan formula yang sudah mereka sajikan sejak awal karir mereka dimulai di area San Fransisco bernama Bay Area.

Awal dekade 80an memang jadi lembaran awal sejarah Thrash Metal di mana banyak band dari seputar kota San Fransisco bermigrasi untuk mencoba keberuntungan mereka tampil di sirkuit live music seputaran bar dan klub kecil yang tersebar di penjuru Bay Area. Metallica dan Slayer misalnya, sebenarnya berasal dari Los Angeles. Exodus berangkat dari kota kecil Richmond di California. Sedangkan Testament dan Death Angel berawal di Berkeley dan Daly City, Californa. Semua band ini mengawali karir mereka dengan pindah lokasi ke Bay Area, San Fransisco karena pergerakan agresif scene Metal yang terjadi saat itu.

Walaupun lingkup nya kecil dan sangat underground, tapi network antar musisi dan komunitas sudah terjalin erat. Terkadang terlalu erat hingga sering terjadi pertukaran personil antar band. Setiap akhir minggu selalu ada pertunjukan all-ages matinee show (pertunjukkan siang hari) yang membuat jaringan penggemar fanatik mereka meluas ke remaja semua umur. Lalu terjadi pula pertukaran kaset demo antar musisi dan fans (tape trading) serta dibantu dokumentasi fanzine lokal seperti Flipside dan Slash. Belum lagi eksistensi berbagai perusahaan rekaman indie kecil yang merilis album debutan band-band tadi. Pada akhirnya jaringan komunitas kecil ini membuat gaung yang lebih besar dan terdengar oleh industri musik mainstream Amerika.

Pertengahan hingga akhir dekade 80an menjadi era keemasan band Bay Area. Album demi album klasik dilepas dan menyebarkan virus ganas global, termasuk Indonesia yang dilanda demam Thrash Metal di akhir dekade 80. Thrash Metal juga berhasi melahirkan mutasi baru yang lebih brutal dan agresif menjadi Death Metal (dengan karakter vokal  menggeram/ growl) dan Crossover (Thrash dengan pengaruh Punk kental). Band-band berawal dari scene kecil di area San Fransico menjelma menjadi raksasa yang mendominasi tur stadium dan arena ke berbagai kota penjuru dunia,

Tapi sayangnya era itu tidak berlangsung lama. Trend industri musik berubah ketika Grunge mulai mengambil alih. Banyak band Bay Area yang kehilangan identitas dan produktifitas lalu akhirnya bubar (Exodus, Vio-Lence, Possessed, Laaz Rockit). Yang bertahan, harus merombak strategi di album terbarunya dengan bermain Metal yang lebih radio friendly (Metallica album ‘Load’ atau Megadeth dengan ‘Youthanasia’ misalnya), atau membentuk band baru dengan konsep mengikuti trend. Venue di mana band biasa tampil harus gulung tikar karena harga sewa meninggi dan sepi pengunjung. Pada akhirnya eksistensi komunitas ini menguap beserta para pelakunya. Walaupun pada akhirnya memasuki dekade 2000an terjadi kebangkitan kembali genre Heavy Metal dan mendorong band-band lama untuk reuni serta membuat babak baru dalam karir mereka, titik awal sejarah di Bay Area merupakan era yang tidak akan terlupakan untuk penggemar Thrash Metal.

10 Album terbaik dari era Bay Area Thrash Metal

  1. Laaz Rockit – City’s Gona Burn
  2. Attitude Adjustment – American Paranoia
  3. Sacrilege BC – Party With God
  4. Vio-Lence – Eternal Nightmare
  5. Testament – The New Order
  6. Death Angel – The Ultra Violence
  7. Possessed – Seven Churches
  8. Forbidden – Forbidden Evil
  9. Exodus – Bonded By Blood
  10. Metallica – Ride The Lightning

ImageKreepin Deth

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Thrash Metal #Super Features

Article Category : Super Buzz

Article Date : 19/09/2016

Supermusic
Supermusic
Admin Music
Penulis artikel dan penggila musik rock/metal yang setiap hari ngulik rilisan baru, liputan gig, dan cerita di balik panggung band legendaris. Gue percaya musik keras itu bukan cuma suara, tapi energi dan gaya hidup. Konten gue disajikan dengan detail dan semangat yang sama garangnya sama musik yang gue bahas. Superfriends yang hidupnya nggak bisa lepas dari riff gitar dan gebukan drum pasti betah nongkrong di sini. Tiap artikel gue bikin biar lo ngerasa kayak lagi ada di depan panggung.

0 Comments

Comment
Other Related Article
1 / 10

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive