Bogor —yang dijuluki sebagai ‘kota hujan’—memiliki sejumlah nama band yang tak lagi bisa dipandang sebelah mata. Beberapa unit telah moncer dalam hal karier bermusiknya yang berasal dari kota hujan ini. Dan kini, geliat musik dari kota hujan tersebut semakin panas dan ramai diperbincangkan. Salah satu namanya adalah Hadson.
Hadson yang bergerak bersama label independen asal Bogor, Buddhies Records, kembali unjuk gigi. Unit yang solid dengan Djaling di vokal, Kuncus sebagai penggebuk drum, Reza mengisi gitar, dan Fitra pada bass ini semakin mantap untuk serius bermusik di tanah air. Kuartet rock ini pun menghadirkan sebuah single baru berjudul Hi Thanks, Pardon Me.
Single baru berjudul Hi Thanks, Pardon Me ini bisa dibilang meluncur sebagai respons atas berbagai tindakan atau kejadian yang dialami masyarakat secara umum belakang ini, antara lain kecurangan, penindasan, dan pengambilan hak yang tidak semestinya.
Jika disederhanakan, lagu terbaru dari Hadson ini merupakan bentuk kemarahan yang dirangkum dalam musik rock dengan beat yang cukup ngebut.
“Nggak berlebihan kalau musiknya cukup dark, misterius, tapi tetep bikin pendengar semangat”
tutur sang pentolan, Rizky Djaling. Lagu yang diproduksi oleh Hadson ini ditulis oleh Rizky Djaling yang juga menggarap proses mixing dan mastering-nya.
Kekacauannya dibuktikan melalui lirik dengan gaya sindiran ala masyarakat yang tidak memiliki cukup kekuatan untuk mengungkapkannya, berlindung di balik kencangnya musik yang dibawakan. Single kedua dari Hadson, Hi Thanks Pardon Me, sudah bisa didengarkan di berbagai layanan streaming mulai 5 Mei 2023 lalu, Superfriends.
Sebelumnya, Hadson telah merilis single pada Februari lalu berjudul It’s Mine. Kuartet rock ini muncul ke permukaan untuk menyapa pendengar musik tanah air sembari memperkenalkan single tersebut dalam formasinya yang sekarang.
Single ini meluncur setelah Hadson sempat melalui fase bongkar pasang personel dan berada diambang hiatus atau lanjut. Di awal tahun 2023 lalu, akhirnya formasi Hadson solid beranggotakan Rizki Djaling, Rega Zulkarnain, Reza Septianto, dan Fitra.
Saat itu, Djaling mengungkapkan, “Ganti personel basically kita enggak hiatus. Kita tetap jalan terus selama setahun kemarin. Nama band pun ganti-ganti karena ganti personel, tapi kita anggap itu sebuah tes karena kalau kita mau menuju suatu level maka biasanya ada beberapa tes.”
Djaling juga menambahkan bahwa hadirnya single It’s Mine menjadi buah kesabaran dari berbagai hal yang Hadson lalui sebagai sebuah unit musik dengan empat kepala di dalamnya. Ia kembali menerangkan, “Sekarang adalah buah dari kesabaran kita dari menghadapi tes tersebut, karena tujuan kita juga ingin agar Hadson bisa didengar internationally. And we ain’t gonna stop that, even when we did, we ain’t gonna stop, we’ll stop when we are too old like 90 years old man.”
Single It’s Mine menjadi sebuah awalan baru bagi Hadson di dalam diskografinya. Sebuah single yang tema besarnya berputar pada persoalan interaksi antar manusia yang beragam.
Dalam siaran pers waktu itu, Fitra juga mengatakan, “It’s Mine is about a fundamental aspect of human interactions. It involves treating others with dignity, courtesy, and consideration. Showing respect to others means listening to them, valuing their opinions, and treating them with kindness and empathy.”
Setelah dirilisnya single It’s Mine, Hadson tengah menatap cerita lainnya dengan mempersiapkan perilisan dari berbagai materi yang sudah digodok sejak lama. Mereka menutup pernyataan dengan menyatakan bahwa mereka menginginkan dirilisnya sebuah album. Soalnya, menurut mereka, materi-materi yang sudah disiapkan sudah selesai semua. Jadi, ada kemungkinan Hadson akan merilis album dalam tempo dekat, mungkin tahun ini. Kita tungguin aja ya, Superfriends.
Single It’s Mine sendiri sudah bisa didengarkan di berbagai layanan streaming mulai 24 Februari 2023 lalu. Jangan sampe kelewatan materi-materi yang asik dari Hadson ini nih, Superfriends.
Image source: https://www.instagram.com/hadsonlity/
PERSONAL ARTICLE





Please choose one of our links :