Derai dibentuk di tahun 2021 pada masa pandemi, atas dasar ide-ide kreatif dari Danang Prihantoro, Riyanto Rachmat, dan Yoga Pratama yang berinisiatif untuk membuat sebuah band baru yang musiknya jauh berbeda dengan band mereka sebelumnya.
Untuk kalian ketahui masing masing dari personel sudah memiliki band sebelum mereka tergabung dalam Derai. Danang bermain di Speedkill, Petaka, dan DJSAA. Sedangkan Yoga di Petaka, dan Riyanto bersama Armada Racun serta Narapazu. Derai lebih memilih genre musik post-punk, darkwave, dan sejenisnya untuk mereka usung, dengan banyak penggunaan suara dari synthesizer.
Kurang lebih setahun sejak dibentuknya Derai, akhirnya mereka merilis sebuah debut album yang diberi judul Ataraxia. Album ini dirilis dalam bentuk kaset, yang berisikan delapan lagu, bekerja sama dengan Dsstr Records sebagai label rekaman yang merilisnya.
Penggunaan kata “Ataraxia” sebagai judul album bukan tanpa alasan, kata ini memiliki arti ketenangan atau rasa bebas dari kegelisahan. Dan, lagu-lagu di album ini banyak menceritakan bentuk terima kasih mereka terhadap kucing peliharaannya. Di album ini Derai juga mengkover lagu dari Kelelawar Malam yaitu "Ordo Vampir" dan juga lagu dari Blitz "New Age".
Sementara, untuk proses produksi pembuatan album Ataraxia memakan waktu sekitar kurang lebih setahun dengan mengambil lokasi rekaman di beberapa tempat. Untuk vokal dilakukan di dua tempat, Venom Studio dan Studio Teras Belakang. Sesi rekam drum mengambil lokasi di Studio Teras Belakang. Sedangkan untuk sesi gitar, bass, dan synthesizer direkam di rumah Yoga.
Sebelum merilis album Ataraxia, Derai telah merilis dua buah single yang berjudul “Stellar” dan “Serpihan Bintang” via digital streaming platform, sebagai perkenalan dan jembatan menuju album yang baru saja dirilis ini.
Tracklist:
- Stellar
- Kevlar
- Siempre
- Amaranta
- Ataraxis
- Ordo Vampir
- Serpihan Bintang
- New Age
PERSONAL ARTICLE





Please choose one of our links :