Coldiac Rilis Single Terbaru Berjudul Mendekat Menjauh

Use your email address, user id, or Phone Number* Please Insert the correct Email Address

Insert Password*

Please Insert the correct Email Address

Keep me Logged In

Forgot Password ?

Or use

Insert Email*

Name* Please Insert the correct Name

Gender* Please Select the gender

Date of Birth*

Phone Number* Please Insert the correct Phone Number

User ID Please Insert the correct User ID

Password*

Contain at least one Uppercase
Contain at least two Numbers
Contain 8 Alphanumeric

Please Insert the correct Email Address

Confirm Password*

Please Insert the correct Email Address

Referral Code

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Go Back Home Check My Profile

Reset Password

Please choose one of our links :

Band pop alternatif asal Malang, Coldiac, melepas single terbaru yang berjudul “Mendekat Menjauh”. Lagu ini menjadi single terakhir mereka jelang peluncuran album ketiga. Para personel Coldiac mengatakan bahwa lirik lagu “Mendekat Menjauh “mengangkat isu yang jarang dibicarakan oleh banyak orang yakni sisi rapuh seorang laki-laki.

Menurut mereka, stereotipe yang mengakar di masyarakat yaitu seseorang lelaki harus selalu kuat dan tidak boleh menampilkan sisi lemah. “Lagu ini adalah monolog seorang laki-laki yang sedang berada di titik rendah dan kehilangan sesuatu yang berarti dalam hidupnya," kata Sambadha sang vokalis dalam siaran persnya.

Single baru "Mendekat Menjauh" diciptakan dan diproduseri oleh Coldiac. Official musik video memiliki konsep yang unik dengan menggunakan ilustrasi bergerak dan terinspirasi dari kisah nyata seorang kakek yang menunggu kekasihnya hingga meninggal dunia.

Naskah dan ilustrasi musik video dibuat oleh Aji Saputra, produser Revindo Prasetyo Utomo, dan sutradara Bhima Bagaskara. Musik videonya bercerita tentang bagaimana seorang laki-laki yang hancur menghadapi kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya dan tidak bisa menerima kenyataan yang ada.

"Di sisi lain, dari sudut pandang orang terkasihnya, kesetiaan dan penerimaan adalah bentuk cintanya yang ditunjukkan untuk pasangannya. Di sini harapannya kita bisa memhami dan menyadari bahwa laki-laki juga terkadang bisa rapuh," kata Bhima, sang pencabik bass.