Musisi dan pelatih vokal Indra Aziz baru saja merilis single terbarunya yang berjudul Be Alright. Single barunya ini dirilis pada 22 April 2022. Penyanyi yang kerap menemani penyanyi-penyanyi seperti Afgan, Rossa, Raisa hingga Agnez Mo ini membawa sebuah pesan moral dalam single barunya. Sebuah pesan yang akan bertindak sebagai pengingat tentang menjadi diri sendiri tanpa perlu membandingkan semua yang kita punya dengan apa yang dimiliki oleh orang lain.
“Agar kita bisa menjadi diri sendiri dan memanfaatkan potensi yang ada di dalam diri tanpa perlu membandingkan dengan kelebihan yang dimiliki orang lain,” ungkap Indra Aziz dalam rilisan persnya.
Pesan tersebut disampaikan oleh Indra Aziz dalam sebuah balutan lirik penuh optimisme, diiringi dengan dentingan instrumen piano yang mendominasi di sepanjang lagu. Petikan liriknya berbunyi, “Nothin’ else matters to me but to be here, take your time, and love yourself.”
Indra Aziz sendiri bertindak sebagai orang yang menggarap hampir keseluruhan di balik layarnya. Indra Aziz membuat penulisan lagu hingga proses produksi. Sementara untuk urusan mixing dan mastering, dirinya dibantu oleh Danny Ardiono.
Di penghujung tahun 2020 lalu, Indra Aziz juga sempat merilis sebuah single yang berjudul Tiba Tiba Tua. Sementara album studio terakhirnya, For Good, dirilis di tahun 2018. For Good merupakan sebuah album yang membawa delapan nomor di dalamnya, berisi lagu-lagu jazz dan soul yang ia tulis sendiri. Ia juga membuat aransemen dan produseri sendiri lagu-lagunya.
Lagu-lagu dalam album ini berbicara tentang dua tema favorit Indra Aziz,yaitu tentang cinta dan kehidupan. Masing-masing lagu dikemas dengan menghadirkan berbagai nuansa, mulai dari Brazilian, jazz tradisional, soul, blues. Untuk single pertamanya, nuansa sedikit reggae dihadirkan lewat lagu Livin It Up.
Proses penggarapan album perdana Indra Aziz terbilang “sebentar”, hanya membutuhkan waktu lebih dari 15 tahun pengerjaan. Oleh karena itu, Indra Aziz menambah daftar panjang musisi yang perlu waktu belasan tahun sampai akhirnya bisa merilis album penuh perdananya. Akan tetapi, Indra memiliki alasan tersendiri yang menyenangkan dan mengapa albumnya dicetak setelah belasan tahun aktif di dunia musik jazz tanah air.
Seperti diketahui, Indra Aziz selalu disibukkan dengan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan vokal. Sebagai pelatih vokal selebritas dan program TV populer seperti Indonesian Idol dan The Voice Indonesia, Indra Aziz juga memiliki sebuah kanal YouTube yang dibuat khusus untuk belajar vokal yang subscriber-nya mencapai hampir 400.000. Channel YouTube-nya tak lain bernama VokalPlus.
Bagi Indra Aziz, mengelola dan membuat konten-konten untuk channel YouTube-nya adalah sebuah distraksi yang sangat menyenangkan. Meskipun begitu diakui menulis lagu dan tampil di atas panggung adalah passion Indra yang sesungguhnya.
Sebelumnya Indra telah merilis beberapa singel seperti Jakarta City Blues tahun 2006, Pembohong tahun 2013, Times of Yesterday tahun 2014, dan terlibat di beberapa featuring di proyek lainnya seperti duet dengan Danilla dalam kompilasi Tiga Dara – Aransemen Ulang Lagu Film tahun 2016, dan sebuah versi big band dari lagu Ismail Marzuki, Sabda Alam, dalam album Senandung Indonesia milik komposer Ricky Lionardi.
Indra Aziz adalah pria kelahiran 3 Oktober 1978. Ia adalah seorang musisi, aktor, dan pelatih vokal berkebangsaan Indonesia. Ia lulusan S1 di Fakultas Seni Rupa Dan Desain Trisakti.
Indra Aziz adalah pelatih vokal untuk artis ternama di Indonesia seperti Afgan, Raisa, Rossa, dan masih banyak lagi. Ia juga menjadi pelatih vokal resmi dari berbagai program kompetisi bakat seperti Indonesian Idol, X Factor Indonesia, Rising Star Indonesia, Indonesia Mencari Bakat, Nez Academy, The Voice Indonesia, Sunsilk Hijab Hunt, serta Idola Cilik.
Indra Aziz merupakan pendiri dari VokalPlus, sebuah entitas pembuat konten di media sosial yang membagikan tips bernyanyi gratis di Twitter, Instagram, dan YouTube. Saat ini kanal YouTube VokalPlus adalah kanal terbesar untuk topik tutorial, tips, dan segala hal yang berhubungan dengan bernyanyi di Indonesia dengan pelanggan dari berbagai negara.
Indra Aziz mulai bermusik sejak kecil. Alat musik pertama yang ia mainkan adalah drum. Ketertarikannya pada drum muncul setelah melihat Jelly Tobing bermain. Dalam bernyanyi, ibu Indra yang sejak kecil melatihnya, dan selalu memberikan kesempatan untuk tampil di setiap acara.
Setelah lulus SMU, Indra Aziz fokus bermain saxophone yang kemudian ia pelajari di sekolah musik binaan komposer Dwiki Dharmawan, Farabi, di bawah bimbingan pemain Oboe Indonesia, Juhad Ansyari. Pada tahun 2000 Indra meneruskan studi musik jazz-nya dengan Profesor musik Tjut Nyak Deviana Daudsjah di Institut Musik Daya hingga tahun 2004. Sejak itu Ia terus berkecimpung di dunia musik jazz tanah air.
Indra pernah bergabung dengan grup jazz Idang Rasjidi, Indra Lesmana Quintet, juga Benny Likumahuwa Jazz Connections bersama Barry Likumahuwa.
Sebagai guru musik dan pelatih vokal, Indra pernah mengajar di sekolah Islam Al-Falah, mengajar musik untuk kelas TK hingga SMU. Pada tahun 2007 Indra bergabung dengan Fakultas Ilmu Seni Universitas Pelita Harapan sebagai dosen di jurusan performance vokal non-klasik. Pada 2009, Indra juga menjadi dosen dan koordinator instrumen vokal di Institut Musik Indonesia. Pada 2014 Indra Aziz berhenti mengajar di perguruan tinggi dan fokus menjalankan sekolah vokalnya sendiri, Indra Aziz Vocal Studio.
Image source: Pop Hari ini
ARTICLE TERKINI
1
Intimate Sessions Purbalingga Jadi Penutup Kota di Regional Jawa Tengah
2
Trailer Terbaru Resmi Dirilis! Ini Bocoran Mekanik Baru di GTA 6? Evolusi Gameplay Menuju Realisme Maksimal!
3
New Welterweight Champion! Jack Della Maddalena! Kalahkan Belal Muhammad dan Rebut Gelar Welterweight!
4
The Kick, The Jeblogs, Sampai Rumahsakit Ramaikan Intimate Sessions Yogyakarta!
5
5 Lisensi Selam Terbaik yang Harus Lo Punya untuk Menyelam
0 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :