Jika berbicara mengenai sejarah musik, Indonesia dikenal memiliki budaya yang beragam. Banyak tradisi yang juga memiliki perkembangan sejarah musiknya di masing-masing daerah. Namun, tidak bisa dipungkiri jika musik modern jadi aspek seni musik yang cukup digemari oleh masyarakat kebanyakan. Oleh karena itu, tampaknya sejarah musik modern di Indonesia jadi suatu hal yang menarik untuk diketahui secara mendasar.
Menurut pemaparan dari Museum Musik Indonesia yang ada di Malang, salah satu alasan mengapa musik modern lebih digemari masyarakat adalah berkat komposisinya. Sejarah musik modern identik dengan komposisi musik yang lebih jelas sehingga lebih mudah dipahami dan diikuti, dibandingkan dengan seni musik klasik maupun seni musik tradisional. Dengan digemari oleh masyarakat secara luas, maka tidak aneh jika musik modern mengalami perkembangan yang sangat pesat dari tahun ke tahunnya.
Sejarah musik modern di Indonesia juga berkaitan dengan para pendatang yang membawa alat musik modern, seperti ukulele, biola, gitar, cello, dan lainnya sebagai alat pengenalan tradisi dan budaya yang dibawa ke Indonesia. Para pendatang dari negara lain ini juga memperkenalkan penggunaan solmisasi dalam menggunakan alat musik modern tersebut. Ketertarikan masyarakat Indonesia kala itu pun akhirnya membantu pengenmbangan sejarah musik modern, hingga akhirnya memperkenalkan musik keroncong yang dinilai sebagai musik modern pertama yang diciptakan oleh para musisi Indonesia.
Musik keroncong sebagai bagian dari sejarah musik modern Indonesia ini didasari oleh para musisi yang melakukan eksplorasi dengan penggabungan musik khas Indonesia dengan elemen musik dari negara Barat. Perkembangan musik keroncong dalam sejarah musik modern di Indonesia dimulai saat bangsa Portugis datang ke kawasan Indonesia TImur. Bangsa Portugis mengenalkan seni musik mereka yang bernama fado. Fado dibawa oleh bangsa Portugis di Indonesia sekitar abad ke-16.
Seni musik fado itu yang jadi salah satu akar perkembangan musik keroncong sebagai bagian awal dari sejarah musik modern di Indonesia. Musik keroncong sendiri sebagai bagian dari sejarah musik modern di Indonesia mulai dikenal sekitar tahun 1880-an. Ketika bangsa Portugis meninggalkan Indonesia, budaya musik yang dibawa oleh mereka pun sudah terserap dan tersebar luas oleh masyarakat sekitar. Banyak dari masyarakat Indonesia Timur yang mulai mengasimilasikan fado dengan aspek tradisi musik di daerahnya. Perbedaan yang mendasar dari fado dan keroncong sebagai bagian dari sejarah musik modern di Indonesia adalah penggunaan nadanya.
Untuk nada dari fado, komposisi musiknya didominasi oleh penggunaan nada yang minor. Dominasi nada minor dalam komposisi musik fado tersebut didasari pengaruh budaya Arab yang punya keterkaitan sejarah dengan bangsa Portugis. Sedangkan, ketika masuk ke Indonesia nada minor yang digunakan pada komposisi musik fado ini berubah menjadi mayor. Perubahaan nada tersebut terjadi karena di Indonesia, musik fado juga digunakan sebagai pengiring musik religi, sehingga penyesuaian pun harus dilakukan agar musik tersebut dapat digunakan. Selain dari fado, musik keroncong juga cukup dipengaruhi oleh budaya musik yang berkembang dari kepulauan pasifik.
Dari satu daerah ke daerah lainnya, akar musik keroncong tersebut mendapatkan perkembangan dengan bertambahnya elemen alat musik lainnya, seperti gamelan dan suling. Hadirnya alat musik khas Indonesia ini juga yang membuat keroncong dikenal sebagai musik modern khas Indonesia. Akhirnya musik keroncong pun bisa tersebar dan dinikmati di hampir seluruh daratan Indonesia. Meskipun begitu, popularitas musik keroncong sebagai akar dari musik modern Indonesia mulai pudar di sekitar tahun 1960-an. Terbukanya Indonesia terhadap perkembangan media di zaman tersebut membuat masyarakatnya juga mulai mengenal jenis-jenis musik modern lainnya yang sudah lama berkembang dan populer di belantara dunia lainnya.
Meskipun pudar, sebetulnya keroncong sebagai akar dari sejarah musik modern di Indonesia ini sudah mengalami 4 kali fase pengembangan. 4 fase pengembangan tersebut diantaranya adalah keroncong tempo doeloe (1880 – 1920), Keroncong abadi (1920 – 1960), keroncong modern (1960 – 2000) dan keroncong millennium (2000 – saat ini). Dalam perkembangan tersebut, diketahui juga beberapa nama musisi yang ikut berperan dalam mengembangkan musik keroncong sebagai bagian dari sejarah musik Indonesia. Musisi tersebut di antaranya adalah Gesang, Waldjinah, Mus Mulyadi, Hetty Koes Endang, Emilia Contessa, Indra Utami Tamsir, Sundari Soekotjo, serta Bondan Prakoso. Hingga saat ini, musisi masih bersemangat untuk tetap mencoba kembali mempopulerkan atau sekadar membuat keroncong tetap hidup.
Perkembangan media jadi salah satu faktor juga yang membuat sejarah musik modern di Indonesia jadi berkembang dengan pesat. Kehadiran media massa, mengenalkan masyarakat Indonesia dengan musik modern seperti, jazz, rock, pop, R&B, dan masih banyak lagi. Selain dari negara Barat, tradisi musik yang datang dari India juga cukup memengaruhi perkembangan sejarah musik modern di Indonesia. Tradisi musik dari India tersebut diperkenalkan melalui film-film yang didistribusikan untuk dapat diputar di Indonesia. Para musisi yang tertarik dengan musik dari India dari film tersebut akhirnya mencoba untuk menggabungkan elemennya dengan musik Melayu yang kini dikenal dengan dangdut.
Dengan mulai banyaknya genre yang mewarnai sejarah musik modern di Indonesia, dominasi musik rock dan pop jadi dua genre yang cukup digemari oleh banyak masyarakat Indonesia di masa perkembangannya di Tanah Air. Untuk musik rock sendiri, sejarah musik modern di Indonesia sangat dipengaruhi oleh popularitas The Beatles. Band legendaris asal Inggris tersebut dianggap sebagai sebuah fenomena dalam sejarah musik modern di dunia. Pasalnya, nama The Beatles
Image courtesy of NDARI KUSMINTASIH/Shutterstock
ARTICLE TERKINI
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :