Di masa kejayaan musik rock di era 1960-an, ada dua nama besar yang cukup memikat perhatian banyak orang di dunia. Dua nama tersebut juga sama-sama datang dari daratan Inggris Raya. Mereka adalah The Rolling Stones dan The Beatles. Di awal-awal kemunculannya, The Rolling Stones dan The Beatles saling disandingkan satu dan lainnya karena gaya berpakaiannya yang identik. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka pun menemukan gayanya masing-masing. Kontras dengan gaya The Beatles yang kalem, The Rolling Stones memilih untuk memaksimalkan gaya rock and roll yang flamboyan dan glamor.
Baca Juga: ROBOTIC TUNER: Cara Mudah ‘Tuning’ Gitar
Gaya penampilan panggung ala rockstar yang flamboyan nyatanya berpengaruh ke dalam kepribadian masing-masing anggota The Rolling Stones. Tidak sedikit pemberitaan miring dari awak media internasional kala itu terkait gaya hidup bebas yang menempel pada citra The Rolling Stones. Berdiri di tahun 1962, The Rolling Stones merupakan hasil kreatif dari buah pikir antara Keith Richards dan Mick Jagger. Mereka merupakan sahabat sejak kecil yang sempat terpisah dan dipertemukan kembali ketika remaja. Keduanya memiliki ketertarikan terhadap genre musik yang sama seperti Chuck Berry dan Muddy Waters akhirnya membuat Keith Richards dan Mick Jagger memutuskan untuk berkolaborasi dalam membuat kelompok musik rock legendaris hingga saat ini The Rolling Stones bersama Charlie Watts dan Ronnie Wood.
Sebagai founder di dalam tubuh The Rolling Stones, Mick Jagger kerap kali mendapatkan sorotan lebih daripada Keith Richards. Meskipun demikian, kehidupan yang dijalani Keith Richards pun masuk ke dalam kategori yang tidak kalah liar dari sang pentolan The Rolling Stones. Berikut adalah 4 fakta tentang Keith Richards, gitaris sekaligus pendiri The Rolling Stones.
-
Pernah mengancam Donald Trump
Di tahun 1989, Keith Richards tidak lagi terhitung sebagai musisi yang masih muda. Meskipun begitu, gitaris The Rolling Stones tersebut masih tetap vokal mengutarakan hal-hal yang dirinya tidak suka. Salah satunya adalah pandangan dirinya terhadap Donald Trump. Preferensi personal tersebut bukanlah rahasia umum lagi di dalam tubuh The Rolling Stones.
Kala itu, The Rolling Stones sedang mempersiapkan penutup rangkaian tur Steel Wheels di Amerika Serikat. Pihak manajemen band sedang berusaha untuk mengusahakan agar konser tersebut terjadi dalam format pay-per-view sebagai salah satu strategi meraup keuntungan yang signifikan. Namun, di saat yang bersamaan, hanya Trump Plaza Hotel & Casino venue yang tersedia untuk penyelenggaraan konser tersebut di Atlantic City.
Mengingat ketidak sukaan Keith Richards terhadap Donald Trump, sang manajer Michael Cohl membuat perjanjian kepada manajemen Trump Hotel agar sang pemilik tidak dapat menghadiri konser tersebut. Sifat Donald Trump yang juga gemar mencari sensasi, membuat dirinya merasa harus datang ke konser The Rolling Stones yang terselenggara di hotelnya tersebut. Kabar kedatangannya pun akhirnya sampai ke telinga Keith Richards. Keith yang geram kembali memanggil manajernya untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Ia pun tidak segan-segan mengeluarkan pisau untuk mengusir Donald Trump dari venue konser The Rolling Stones.
-
Dibebaskan dari penjara oleh fans yang buta
Narkoba merupakan sebuah hal yang identik dekat dengan keberadaan para rockstar. Tidak terkecuali Keith Richards. Gaya hidup yang glamor dan flamboyan seakan memaksa dirinya untuk ketergantungan obat-obatan terlarang. Citra musisi rock yang dekat dengan narkoba juga sebenarnya jadi salah satu penentuan target operasi kepolisian untuk memberantas peredaran narkoba.
Di tahun 1977, nama sang gitaris di tubuh The Rolling Stones tersebut masuk ke dalam operasi kepolisian Kanada. Keith Richards masuk ke dalam daftar tersebut karena pihak kepolisian sudah mencurigai adanya kepemilikan narkoba sesaat sang gitaris mendarat di bandara. Sesampainya di penginapan, kepolisian Kanada langsung melakukan penangkapan kepada Keith Richards saat itu.
Saat hendak dijatuhkan hukuman beberapa hari kemudian, seorang penggemar fanatik The Rolling Stones bernama Rita datang menghampiri pengadilan sekaligus membawa rombongan penggemar lainnya. Di meja hijau, Rita seorang tuna netra, mengajukan banding agar Keith Richards bisa mendapatkan keringanan. Rita mengajukan sang gitaris agar patuh mengikuti proses rehabilitasi serta mengadakan konser amal bersama The Rolling Stones untuk institusi nasional bagi orang buta, Ajuan banding tersebut akhirnya disetujui oleh hakim dan Keith Richards pun bebas dari tuntutan untuk mendekam di penjara.
-
Menjadi pengasuh anak di Australia
Perjalanan hidup unik lainnya kerap kali menghampiri sang gitaris The Rolling Stones tersebut. Kali ini, Keith Richards sempat menghabiskan waktunya untuk menjadi pengasuh anak di Australia. Kejadian ini bermula di saat The Rolling Stones sedang melangsungkan rehat dari tur konsernya di negara tersebut. Richards memutuskan untuk bertemu kenalannya yang merupakan seorang ibu beranak satu dan sama-sama pengguna kokain.
Menjalani kehidupan yang santai, hanya mengurus kebutuhan rumahan di pinggiran kota, membuat Keith Richards merasa nyaman dengan keadaan tersebut. Akhirnya, gitaris The Rolling Stones tersebut secara sukarela merawat anak dari perempuan tersebut, ketika pasangannya pergi untuk bekerja.
-
Begadang selama 9 hari penuh
Begadang bukanlah sebuah hal yang aneh dilakukan oleh para musisi. Keperluan begadang kerap kali hadir di saat-saat krusial seperti proses rekaman. Namun, kejadian tersebut biasanya hanya memakan waktu satu hingga dua hari. Selanjutnya, para musisi membutuhkan istirahat untuk kembali dapat beraktivitas secara optimal. Namun tidak bagi sang gitaris The Rolling Stones ini.
Semasa hidupnya, Keith Richards pernah terus begadang selama 9 hari penuh. Bersama anggota band The Rolling Stones lainnya, sang gitaris memilih untuk tetap terbangun demi menyelesaikan rekaman album Some Girls di tahun 1978. Menurut The Rolling Stones, pengerjaan album ini cukup memakan waktu, sehingga mereka harus tetap fokus untuk menyelesaikan target. Keberhasilan mereka untuk tetap membuka mata selama 9 hari penuh tidak lain dan tidak bukan juga dibantu dengan konsumsi narkoba.
ARTICLE TERKINI
1
Kata Mourinho Soal Tottenham vs Man United: Pengaruhnya Besar!
2
10 Petarung Featherweight Terbaik UFC Sepanjang Masa
3
Lirik Lagu Dewa 19 - Kangen, Chord, dan Maknanya
4
Arsenal Lempar Proposal Untuk Viktor Gyokeres, Segini Nilainya
5
Gokil! Aldi Satya Mahendra Bikin Heboh World Supersport 2025! Start Posisi 11, Finish Posisi 5 Besar!
Author :
Article Date : 28/10/2020
Article Category : Super Buzz
1 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
SAWI TRI
11/03/2025 at 14:50 PM