Berpetualang di Jawa Berat memang mengasyikan bro. Provinsi ini seolah tidak ada habisnya memberi tantangan-tantangan baru untuk ditaklukan. Selain itu, pemandangan alamnya juga yang tidak berkesudahan indahnya, terus saja menghipnotis banyak traveller dan petualang yang main ke sini.
Hal tersebut dilengkapi dengan kebudayaannya yang juga luar biasa indahnya. Nah bro, berbicara tentang kebudayaan, bahasan kali ini akan mengulas tentang 5 jenis rumah adat sunda, nih. Hal ini akan menambah untuk insight lo saat berpetualang di daerah Jawa Barat.
[readalso url=17593]
Sama dengan prinsip rumah pada umumnya, yaitu melindungi penghuninya dari terik panas dan dinginnya hujan. Namun, suku sunda Jawa Barat mempunyai jenis-jenis tersendiri dari bentukan rumah mereka.
Jenis rumah adat suku Sunda yang pertama adalah Rumah Adat Jolopong.
Rumah Adat Jolopong
Rumah Adat Suku Sunda - Jolopong. credit photo: desain rumah minimalis
Bro, perlu lo ketahui nih, rumah adat Jolopong adalah rumah adat suku Sunda yang paling banyak ditemui di pedesaan. Hal ini dikarenakan rumah adat Jolopong adalah rumah adat yang paling sederhana bentukannya.
Karena desainnya yang sederhana, bahkan untuk atapnya, rumah adat jolopong ini bentuknya seperti pelana dan memanjang. Tidak ada lekukan rumit yang membutuhkan material atau pernak-pernik berlebihan untuk rumah adat Jolopong ini.
Umumnya, rumah adat Jolopong ini terdiri dari beberapa ruangan, seperti ruang depan yang suka disebut emper atau teras. Lalu tengah imah, atau ruang tengah, dan pangkeng atau kamar. Dan terakhir adalah dapur yang suka disebut dengan pawon.
Nah, bro, kalau lo main ke daerah Garut, tepatnya di Kampung Dukuh, lo akan masih sering menemukan rumah Jolopong ini di sana.
Oke, lalu lanjut ke Rumah Adat Parahu Kumureb.
Rumah Adat Parahu Kumureb
Rumah Adat Suku Sunda - Parahu Kumureb. credit photo: Panduan Rumah
Sedikit lebih rumit di banding rumah suku adat Sunda sebelumnya, Parahu Kumureb ini mempunyai empat bagian utama di atapnya. Dua bagian di depan dan belakang yang berbentuk trapesium, dan dua bagian lagi di sisi kanan kiri yang berbentuk segitiga sama sisi.
Pada bentukan atap ini, ada dua batang kayu yang menghubungkan sisi dan sisi lainnya, lalu terbentuklah satu atap yang terlihat berbentuk segitiga dari depan. Nah, hal ini berkaitan dengan arti dari parahu kumureb, bro.
Parahu kumureb mempunyai arti perahu yang terbalik, oleh karena itu atap dari rumah adat suku Sunda ini memang terlihat seperti perahu yang terbalik. Namun, karena banyak sambungan yang ada di atap ini, kelemahannya adalah saat musim penghujan, yaitu mudah bocor.
Walau begitu, rumah adat suku Sunda ini harus terus dilestarikan nih, bro. Kalau lo sedang main ke daerah Kabupaten Ciamis, tepatnya di Kampung Kuta, masih banyak masyarakat yang menggunakan jenis rumah ini bro.
Oke, jenis rumah adat suku Sunda yang ketiga adalah rumah adat Badak Heuay.
Rumah Adat Badak Heuay
Rumah Adat Suku Sunda. Badak Heuay. credit photo: Panduan Rumah
Wah, kalau yang ini memang terdengar sedikit aneh nih bro. Seperti arti harfiah ke Bahasa Indonesia, rumah adat Sunda ini mempunyai arti Badak menguap. Wah, seperti apa ya?
Nah, ternyata rumah adat suku Sunda ini mempunyai dua atap besar dan kecil, bro. Atap bagian besar menaungi rumah bagian belakang, dan atap kecil ini ada di depan. Bro, kalau lo main ke Sukabumi, masih banyak nih masyarakat sana yang menggunakan rumah adat Sunda jenis ini.
Kemudian, berlanjut ke rumah adat Sunda yang juga masih sering digunakan adalah Tagog Anjing.
Rumah Adat Tagog Anjing
Rumah Adat Suku Sunda - Tagog Anjing. credit photo: ekspektasia
Bro, arti dari nama rumah adat ini adalah Anjing duduk. Hal ini dimaksudkan dari bentuk rumah adat suku Sunda ini memang seperti Anjing yang sedang duduk. Hal ini terlihat dari bentukan atapnya yang berbentuk segitiga dan atap satunya lagi menghadap ke depan.
Desain atap seperti ini akan banyak lo temukan jika lo sedang berpetualang ke daerah Garut nih bro. Selain itu, banyak juga bungalow, dan hotel di sekitar Puncak yang masih menggunakan atap jenis ini.
Dan rumah adat suku Sunda yang terakhir adalah rumah Julang Ngapak.
Rumah Adat Julang Ngapak
Rumah Adat Suku Sunda - Julang Ngapak. credit photo: referensirumah.com
Nah, kalau yang ini, jika diartikan ke Bahasa Indonesia akan menjadi seekor burung yang sedang mengepakan sayapnya. Dinamakan seperti ini karena desain atapnya yang melebar ke samping kanan dan kirinya.
Oleh karena itu, jika dilihat dari bagian depan, seperti burung yang sedang mengepakan atau melebarkan sayapnya. Desain atap ini biasanya dilengkapi dengan cagak gunting pada bubungannya agar lebih kuat dan tidak mudah untuk bocor.
Sampai saat ini, rumah suku adat Sunda ini masih banyak ditemukan di Kampung Dukuh Kuningan dan Kampung Naga di Tasikmalaya.
Wah banyak macamnya ya bro untuk desain rumah bagi suku Sunda di Jawa Barat ini. Masing-masing dari jenis dan bentukannya punya keunikan, fungsi, serta ceritanya masing-masing bro. Jadi, lo jangan heran kalau main ke daerah Jawa Barat dan bentukan rumahnya yang bermacam-macam.
Bagaimana bro, lo ada keinginan untuk mengambil salah satu jenis rumah adat dari suku Sunda untuk dijadikan desain rumah lo? Kalau iya, langsung saja lo main dan jalan-jalan ke daerah-daerah yang ada di Jawa Barat untuk menemukan mana yang pas untuk lo jadikan referensi.
[readalso url=17595]
Oh iya bro, walau aslinya mereka masih menggunakan bahan yang masih sederhana atau bahkan dari alam, lo bisa sedikit memodifikasi hal tersebut agar menjadi lebih kuat untuk ditinggali sebagai rumah ya bro!
Feature Image - beautiful-indonesia.umm.ac.id
ARTICLE TERKINI
Author :
Article Date : 03/03/2018
Article Category : Wilderness
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :