Secara umum, gunung berapi aktif adalah gunung yang saat ini meletus atau pernah meletus dalam kurun waktu 10.000 tahun terakhir. Sedangkan, gunung berapi nggak aktif adalah gunung yang masih “tidur” dan bisa terbangun di masa depan, seperti Gunung Rainier di Amerika dan Gunung Fuji di Jepang.
Gunung yang sangat lama beristirahat ini diperkirakan nggak akan pernah meletus lagi dan biasanya dianggap mati. Namun, hampir selalu ada potensi ketika gunung yang dianggap mati, kemudian meletus lagi.
Beberapa ahli gunung api menganggap bahwa gunung api nggak aktif yang masih memiliki akses ke sumber magma, dapat memicu letusan di masa depan. Yuk, simak beberapa gunung berapi yang aktif setelah "tidur" lama di Indonesia berikut ini, Superfriends!
Gunung Sindoro
Image source: instagram.com/7hilmy7
Yang pertama, ada Gunung Sindoro yang jadi salah satu spot favorit para pendaki di Jawa Tengah nih, Superfriends. Gunung ini pertama kali mengeluarkan letusan abu pada 1818 dan nggak pernah beraktivitas lagi selama kurang lebih 60 tahun.
Setelah itu, letusan terjadi lagi pada 1882, 1903 dan 1906 kemudian berhenti selama 63 tahun. Sampai pada akhirnya Gunung Sindoro bergeliat pada 1970 dan istirahat panjang setelahnya.
Meski berkali-kali menunjukkan peningkatan aktivitas, Gunung Sindoro dikatakan benar-benar meletus pada tahun 1910. Pada November 2011 kembali beraktivitas dan memunculkan kawah baru, Superfriends.
Gunung Sinabung, Sumatera Utara
Image source: instagram.com/rianumk
Selanjutnya, ada Gunung Sinabung di Sumatera Utara nih, Superfriends. Mulai tahun 2010 hingga 2019, aktivitas gunung ini memang sempat membuat gempar masyarakat di sekitarnya.
Gimana nggak? Sebelum 2010, gunung ini nggak pernah meletus lagi dalam kurun waktu 400 tahun, Superfriends.
Gunung Sinabung terakhir meletus pada tahun 1600. Kemudian, secara mendadak menjadi aktif dan meletus pada 2010. Erupsi terus terjadi tanpa mengenal waktu sampai akhir 2013 dan awal 2014.
Meski statusnya diturunkan menjadi Siaga, letusan-letusan disertai lava di puncak gunung membuat statusnya kembali menjadi “Awas”. Sejak Januari 2014, rentetan gempa, letusan, dan awan panas terus berlangsung.
Pada 2016, letusannya menghasilkan awan panas yang menyelimuti Desa Gember, Kabupaten Karo. Letusan terakhirnya pada Juni 2019 menciptakan kolom abu setinggi 7.000 m berwarna hitam dengan intensitas tebal, Superfriends.
Gunung Guntur
Image source: instagram.com/iki_andria
Pada tahun 1800'an, Gunung Guntur masuk dalam kategori gunung paling aktif di Pulau Jawa, mengalahkan Gunung Merapi. Ketika meletus pada 1841, letusan gunung ini berdentum sangat dahsyat.
Setelah letusan terakhir 1840 - 1847 gunung ini nggak beraktivitas, hingga dinyatakan aktif kembali pada 2013.
Meski berstatus aktif normal, Gunung Guntur diprediksi masih bisa meletus meski beristirahat cukup lama. Dinyatakan aktif, Gunung Guntur memang belum meletus, tetapi jika meletus, diprediksi akan menimbulkan letusan dahsyat karena istirahatnya yang lama.
Gunung Ibu
Image source: instagram.com/jung.claudio
Nggak melakukan aktivitas dalam waktu cukup lama, sekujur tubuh Gunung Ibu mulai dari bawah hingga ke dalam kawahnya dipenuhi tumbuhan lebat. Kawasan kaldera di Gunung Ibu memang nggak menunjukkan aktivitas magma sekitar 15.000 tahun terakhir.
Gunung ini mendadak meletus pada Desember 1998 menyusul terbentuknya kawah baru pada Januari 1999. Letusannya pada Januari 2019 melontarkan abu vulkanik ke udara setinggi 800 meter dari puncak kawah.
Sebelum mencapai puncak letusannya, Gunung ibu hampir setiap hari meletus sejak tiga bulan terakhir lho, Superfriends.
ARTICLE TERKINI
Source:https://www.manusialembah.com/2020/02/gunung-mati-kembali-aktif.html
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :