Beberapa waktu lalu, ada kabar yang digemborkan oleh banyak media sosial terkait harga wisata ke Taman Nasional Komodo jadi Rp 14 juta. Tentu hal ini menjadi kejutan bagi para traveler. Kenapa bisa seperti itu ya? Usut punya usut, ini terkait juga dengan isu wisata premium.
Wisata premium adalah istilah yang cukup baru di dunia wisata Indonesia. Hal ini ternyata berhubungan erat dengan pemerintahan sekarang yang mengusung beberapa tempat yang akan dibuat menjadi Bali Baru. Setidaknya ada 10 destinasi wisata dan salah satunya adalah TN Komodo.
[readalso url=21037]
Alasannya adanya wisata premium ini tentu untuk menarik lebih banyak perhatian para traveler baik mereka yang berasal dari dalam negeri sendiri atau juga mancanegara. Membuat adanya wisata premium mungkin bisa jadi salah satu cara mengantisipasi overtourism.
Namun, tentu dibalik ‘penetapan’ ini ada pro dan kontranya. Salah satu alasan yang mendukung wisata premium ini benar-benar ada adalah tentu pemasukan uang ke negara dengan jumlah yang bertambah besar. Tapi, tentu tidak semua kalangan bisa mengeluarkan budget besar hanya untuk traveling.
Untuk harga wisata ke Taman Nasional Komodo yang diprediksi bisa mencapai Rp 14 juta (kurang-lebih) tentu membuat para backpacker terheran-heran. Walau masih banyak destinasi wisata di sekitarnya yang bisa dikunjungi, namun dengan harga seperti itu, apakah jadi ‘larangan’ untuk masuk ke sana?
Banyak yang berkomentar kalau ‘penetapan’ ini memiliki unsur pilih-pilih. Hal ini terkait dengan harga wisata yang seperti itu, tentu hanya untuk sebagian kalangan saja yang bisa. Walau dari pemerintah sendiri sudah memberikan penjelasan soal dampak positifnya.
Wisata premium, walau belum ditetapkan secara resmi, namun sudah memberikan banyak komentar yang kontra. Mau bagaimana lagi? Dari istilahnya saja sudah mengerucut sebagai tempat wisata yang eksklusif, dan jelas punya harga yang beda dari destinasi lainnya.
Bagaimana menurut lo bro soal wisata premium ini? Apakah lo setuju kalau ada ‘penetapan’ seperti ini di beberapa destinasi yang ada di Indonesia? Sila taruh opini lo di kolom komentar di bawah ini ya!
Jika ditelisik lebih dalam – dilansir juga dari artikel Gloria Fransisca Katharina yang luar biasa, Gloria sebagai wartawan mempunyai sudut pandang yang cukup apik dalam menyikapi wisata premium ini. Bahkan, setidaknya ada 5 hal yang diangkat sebagai bahan pertimbangan sebelum menetapkan label tersebut.
Penasaran apa saja hal-hal yang perlu dipertimbangkan dengan cermat sebelum melabeli sebuah destinasi menjadi wisata yang premium? Daripada makin penasaran, sila simak bahasan kali ini sampai habis ya bro!
Wisata Premium: Soal Infrastruktur dan Retribusi

Mengenal Istilah Wisata Premium dan 5 Hal yang Mesti Dipertimbangkannya - credit: komodoshuttle.com
Gloria menyatakan kalau kawasan Labuan Bajo memang mempunyai perkembangan infrastruktur yang cukup agresif dari waktu ke waktu. Resort mewah, kedai kopi bintang lima dan berbagai hal di sana cukup membuat suasana Seminyak Bali – pindah ke sana.
Namun begitu – ada hal yang mesti diperhatikan dari pembangunan yang begitu masif di sana. Pengawasan infrastruktur adalah salah satunya. Semisalnya di dermaga yang masih saja tidak ada pendataan kapal masuk-keluar yang optimal.
Hal ini jelas mempengaruhi ke bagian retribusi yang tidak maksimal untuk pendapatan daerah. Kalau mau dijadikan wisata premium, jelas warga setempat dan sekitar juga mesti mendapatkan dampak yang bagus. Dan itu dimulai dari retribusi yang lancar dan baik serta sistematis.
Wisata Premium: Sumber Daya Manusia
Menghargai kearifan lokal atau local wisdom biasanya masih belum tercapai dengan maksimal bro. Hal ini sepertinya perlu diperhatikan.
Tidak dihilangkan, tapi dikembangkan dengan baik. Wisata premium adalah sebuah label yang membuat siapapun yang mampu membayarnya mendapatkan fasilitas, sarana dan prasaran serta layanan nomor satu. Termasuk pelayanan yang dilakukan oleh SDM setempat.
Pelatihan, kursus dan sebagainya menjadi hal-hal yang mesti diperhatikan. Segala pembangunan yang ada mesti melibatkan warga setempat agar satu visi dan misi, bro.
Wisata Premium: Konflik Agraria

Mengenal Istilah Wisata Premium dan 5 Hal yang Mesti Dipertimbangkannya - credit: goodnewsfromindonesia.id
Percaya atau tidak – kalau rencana penetapan wisata premium di Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo membuat praktik jual beli tanah penuh dengan konflik. Masih ada yang sengketa lah dan sebagainya.
Hal ini diceritakan oleh Gloria yang pada saat itu dia menemukan banyak sekali papan-papan kayu klaim pemilik lahan yang terhampar di bukit-bukit saat perjalanan ke Pantai Waecicu di Labuan Bajo. See? Masih banyak yang mesti diperhatikan, sih.
Wisata Premium: Air Bersih?
Kemudian hal lainnya yang mesti diperhatikan juga adalah ketersediaan air bersih di sana. Percaya atau tidak bro kalau Labuan Bajo mempunyai suhu udara yang umumnya panas sekali. Oleh karena itu, jika ketersediaan air bersih untuk minum masih terbatas, sebaiknya jangan dulu dibuat wisata premium.
Wisata Premium: Ketersediaan Buah Tangan

Mengenal Istilah Wisata Premium dan 5 Hal yang Mesti Dipertimbangkannya - credit: travel.kompas.com
Salah satu cara promosi terbaik untuk sebuah destinasi adalah buah tangan. Orang akan semakin penasaran jika melihat uniknya buah tangan yang berasal dari sebuah destinasi. Lalu, hal yang mesti diperhatikan dari wisata premium adalah buah tangan yang seperti apa? Cakar dari Komodo? Big No.
[readalso url=21032]
Oleh karena itu, mesti dipikirkan sekali nih berbagai hal di atas terkait dengan rencana penetapan ‘label wisata premium’ di sebuah destinasi, contohnya di Labuan Bajo atau TN Komodo ini.
Source – Qureta.com
Feature Image – lifestyle.okezone.com
ARTICLE TERKINI
Article Category : Trending
Article Date : 20/01/2020
4 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Yohanes Hariono
10/03/2025 at 08:54 AM
Ricko Pratama Putra
24/05/2025 at 22:19 PM
Charlie Hutabarat
01/06/2025 at 14:54 PM
Vivi
12/08/2025 at 13:56 PM