Karena cuaca yang terang juga, pemandangan jadi kelihatan lebih indah dan asyik buat dinikmati. Akhirnya perjalanan mendaki jadi lebih menyenangkan deh.
Tapi lo pada sadar nggak sih, kalau ketika puncak kemarau tiba, suhu di wilayah gunung cenderung lebih dingin dari biasanya. Kenapa ya?
[readalso url=22383]
Penyebab Angin Timuran
Image source: pendakicantik.com
Jadi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) pernah mencatat, pada tahun 2019 lalu fenomena embun es terjadi di Semeru, Bromo, dan Gunung Gede. Padahal ketika lagi puncak-puncaknya musim kemarau.
Suhu terdinginnya di Tretes bisa sampai 12,6 derajat celcius. Dan, di Ruteng itu 14,6 derajat celcius. Buat yang belum tahu, Tretes itu sebuah Desa daerah wisata pegunungan tinggi yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Sedangkan Ruteng itu sebuah Kecamatan yang juga merupakan ibu kota Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Nah, kalau dari analisis BMKG itu dinginnya suhu di pegunungan saat kemarau diakibatkan angin monsun Australia atau angin timuran. Jadi monsun Australia yang kering bertiup lebih kuat melewati laut yang juga dingin.
Makanya nggak heran kalau lagi di puncak musim kemarau, beberapa wilayah Indonesia bagian selatan itu sering banget merasakan suhu lebih dingin di malam hari. Apalagi kalau langitnya kelihatan cerah.
Pengaruh Udara Kering
Image source: northernvirginiamag.com
Tapi nggak cuma angin monsun Australia aja, suhu dingin di waktu kemarau juga karena pengaruh dry intrusion atau intrusi udara kering. Kalau melihat peta Indonesia dari citra satelit, kelihatan tuh Pulau Jawa dikelilingi sama warna cokelat.
Warna cokelat itu identik atau diartikan kering. Fenomena ini yang bisa bikin kita di Indonesia kadang kedinginan di malam hari. Meski kalau siang hari rasanya terik banget.
Langit yang cerah bisa membuat pancaran gelombang bumi lebih maksimal ketika malam hari. Kondisi bikin suhu di permukaan bumi lebih cepat turun yang akhirnya lebih dingin dari biasanya.
Makanya kadang ketika pagi hari tuh rasanya dingin banget. Nggak cuma di Jakarta atau Bandung aja, bahkan bisa ke Pulau Jawa.
[readalso url=22372]
Tips Mendaki di Musim Kemarau
Karena cuaca di malam hari lebih dingin maka lo harus persiapkan baju hangat yang cukup. Perlengkapan itu bakal berguna banget apalagi di malam hari nggak banyak bergerak. Risiko hipotermia bisa saja menyerang. Jadi, jangan lupa ya, jaket gunung, baju ganti, sampai sleeping bag.
Kalau siang hari kondisi di pegunungan cenderung lebih berdebu. Maka lo juga perlu membaca kacamata dan masker ya. Debu bakal terasa ketika lo memijak tanah yang kering dan langsung beterbangan.
Source: https://www.kompas.com/sains/read/2020/07/27/133000023/puncak-kemarau-mengapa-wilayah-gunung-lebih-dingin-sampai-muncul-embun-es-#:~:text=Dr%20Indra%20Gustari%2C%20ST.%2C,monsun%20Australia%20(angin%20timuran).
ARTICLE TERKINI
1
Memilih Striker Arsenal: Mending Mikel Merino Atau Balik Ke Viktor Gyokeres?
2
10 Stadion Terbesar di Indonesia, Udah Pernah Datang Langsung?
3
Motor Street Fighter 250cc: Pengertian, Jenis, dan Rekomendasinya
4
Panduan Gunung Batukaru: Lokasi, Jalurnya dan Harga Tiket
5
15 Rekomendasi Lagu Slow Rock Barat 80–90an Bikin Nostalgia
Article Category : Trending
Article Date : 18/04/2021
0 Comments
Other Related Article
1
/
4
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive


Please choose one of our links :