Selain dirayakan di negara asalnya, ternyata Festival Cap Go Meh juga digelar secara meriah di salah satu kota besar di Indonesia. Singkawang selalu menjadi tuan rumah perayaan Festival Cap Go Meh yang mampu menarik minat wisatawan nusantara hingga mancanegara.
Nggak hanya diisi dengan berbagai macam acara, perayaan Festival Cap Go Meh yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya ini selalu menampilkan sesuatu yang berbeda. Supaya bisa mengetahui tentang festival ini lebih lanjut, berikut ini beberapa fakta menarik perayaan Festival Cap Go Meh.
[readalso url=22665]
Penanda Berakhirnya Imlek
Image source: wikimedia.org
Dalam kepercayaan etnis Tionghoa, masing-masing hari sebelum perayaan festival Cap Go Meh punya makna tersendiri. Hari pertama merupakan momen terpenting, layaknya perayaan Hari Lebaran bagi umat muslim. Saudara tertua akan menjadi tuan rumah keluarga besarnya.
Mereka akan berkumpul bersama untuk saling mengucapkan selamat tahun baru sambil membagikan angpao.
Hari ke-5 misalnya, terdapat festival Po Wu yang diyakini sebagai ulang tahun Dewa Keberuntungan. Kebanyakan orang akan mengadakan jamuan besar dan menyalasan petasan. Mereka juga membuka pintu atau jendela sebagai syarat menyambut Dewa.
Sebisa mungkin mereka akan menarik perhatian Dewa Keberuntungan, sehingga memastikan kebaikan dan keberuntungan di masa depan.
Hari ke-9, dalam kepercayaan Tionghoa dan Taoisme, menjadi momen penting untuk merayakan ulang tahun Kaisar Giok atau Yu Huang Da Di. Mereka adalah sosok penting yang menjadi penguasa surga dan semua alam lain di bawahnya.
Tibalah pada hari ke-15 yang menjadi hari penutupan euforia Tahun Baru Imlek. Umumnya, mereka akan merayakannya dengan festival lampion. Bagi para laki-laki dan perempuan lajang, momen ini menjadi sangat spesial, bro.
Cap Go Meh Hanya Populer di Indonesia
Image source: pariwisataindonesia.id
Setiap negara memiliki nama tersendiri dalam memaknai hari ke-15 setelah Imlek. Di Tiongkok sendiri perayaan ini disebut Yuan Xiao atau Shang Yuan. Sedangkan di negara Barat disebut dengan Lantern Festival.
Di Indonesia sendiri, masyarakat menyebutnya dengan perayaan Festival Cap Go Meh. Secara harfiah, nama ini berasal dari dialek Hokkien (cap=10, go=5, dan meh=malam).
Sejarah Cap Go Meh
Image source: suarakalbar.co.id
Perayaan ini sudah dilakukan sejak 206 Sebelum Masehi, menjadi sebuah bentuk penghormatan kepada Tahi Yi yang dianggap sebagai Dewa tertinggi pada Dinasti Han. Kala itu, para biksu harus membawa lentera untuk melakukan ritual.
Mereka menerbangkannya sebagai simbol melepas nasib buruk di masa lalu dan menyambut nasib baik di masa depan. Kemudian, masing-masing negara mengadaptasinya tanpa merusak tujuan di dalamnya.
[readalso url=21065]
Akhir dari Hal Tabu di Perayaan Imlek
Image source: fin.co.id
Saat perayaan Imlek ada banyak hal tabu yang nggak boleh dilakukan atau dibeli. Bagi keturunan Tionghoa yang masih mempraktikkan tradisi tertentu, seperti nggak menyapu, keramas, mencuci baju, hingga menangis ketika Imlek, pantangan tersebut baru akan berakhir setelah Cap Go Meh usai.
Nggak heran jika perayaan Cap Go Meh dilakukan dengan meriah, mulai dari menghidangkan lontong cap go meh yang khas, pertunjukan barongsai, lampion merah menghias jalan, hingga festival megah dan meriah setiap tahunnya. Sama seperti yang dilakukan oleh penduduk Singkawang, Kalimantan Barat.
Atraksi Tatung
Image source: pontianak.tribunnews.com
Perayaan Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang memiliki ciri khas sendiri, yaitu adanya pawai dan atraksi Tatung. Tatung adalah orang-orang terpilih yang dirasuki oleh roh halus, dan kebal terhadap benda-benda tajam.
Pawai serta atraksi dari tatung ini dimaksudkan untuk menangkal roh jahat yang hendak mengganggu keharmonisan hidup masyarakat, dan peniadaan kesialan.
Saat para tatung diarak keliling Singkawang, mereka biasanya dalam keadaan nggak sadar dan melakukan berbagai atraksi yang di luar nalar, yang dipenuhi hal mistis dan menegangkan. Seperti menusukkan senjata tajam ke tubuh sendiri tanpa terlihat kesakitan atau berdarah.
Namun di masa pandemi yang masih belum usai ini, Festival Cap Go Meh terancam ditiadakan karena bisa menimbulkan kerumunan yang mana sangat dihindari di masa seperti sekarang ini. Mungkin lo tertarik untuk menyaksikannya di tahun depan, bro?
Source:
https://www.idntimes.com/travel/destination/reza-iqbal/fakta-unik-tentang-cap-go-meh/5
https://kumparan.com/kumparantravel/5-fakta-menarik-perayaan-festival-cap-go-meh-di-singkawang-1showUZw2rI/full
ARTICLE TERKINI
Author :
Article Date : 09/02/2021
Article Category : Trending
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :