Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Erupsi Lagi, Ini Fakta Gunung Anak Krakatau dan Letusannya Dahsyat 137 Tahun Lalu

Tinggi kolom abu mencapai 200 meter pada erupsi pertama. Yang kedua, kolom abu mencapai 500 meter. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan material letusan Gunung Anak Krakatau itu tak sampai Pulau Jawa dan Sumatera. Material batu dan lava hanya jatuh di sekitar tubuh Anak Krakatau.

Yang bikin heboh malam itu, selepas letusan Gunung Anak Krakatau, muncul suara dentuman misterius di sejumlah wilayah, terutama di Jakarta, Depok, hingga Bogor. Suara dentuman sempat terdengar beberapa kali dengan selang waktu. Di beberapa lokasi, dentuman berfrekuensi rendah itu mampu menggetarkan daun pintu rumah. 

Karena bikin geger, suara dentuman itu sempat dikait-kaitkan dengan letusan Anak Krakatau. Tetapi akhirnya dibantah, karena sama sekali tidak ada sangkut-pautnya antara erupsi Gunung Anak Krakatau dengan suara dentuman misterius itu. Sampai saat ini sumber suara dentuman itu juga belum terpecahkan. 

Semalam, Gunung Anak Krakatau Erupsi lagi bro. Berdasarkan informasi dari situs Magma Kementerian ESDM, letusan Gunung Anak Krakatau terjadi pada pukul 20.54 WIB, Senin (13/4). Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 54 detik. Tetapi visual letusan tidak teramati. Masyarakat dan wisatawan ketika itu juga dilarang mendekat Anak Krakatau dalam radius 2 Km.

Bisa dibilang, Gunung Anak Krakatau salah satu gunung di Indonesia yang tengah aktif. Terus seperti apa sih sejarahnya? Simak ulasannya ya bro!

[readalso url=21425]

Letusan Terbesar Tahun 1883

Gunung Api Krakatau mulai beken di telinga dunia sejak letusan terbesarnya pada 26-27 Agustus 1883. Letusan itu merupakan yang terkuat dalam sejarah, dengan level 6 skala Volcanic Explosivity Index (VEI).

Letusan Krakatau disebut berkekuatan 21.574 kali daya ledak bom atom meleburkan Hiroshima (De Neve, 1984). Selain melenyapkan Pulau Krakatau, letusan itu menghancurkan kehidupan di pesisir Banten dan Lampung. Ada yang beranggapan, letusan Gunung Api Krakatau 137 tahun yang lalu sebagai kiamat kecil. Pasalnya erupsi itu kemudian diikuti gelombang tsunami dengan ketinggian hingga 30 meter di atas permukaan laut Selat Sunda. 

Di pantai selatan Sumatera ketinggian gelombang mencapai 4 meter, di pantai utara dan selatan Jawa 2 sampai 2,5 meter. Kejadian ini pun menewaskan 36.400 jiwa. 

[readalso url=21452]

Letusannya Terdengar Sampai Singapura

Letusan yang terjadi pada pukul 10.52 pagi itu sangat mengejutkan. Bukan hanya menjadi sejarah bencana di Indonesia, letusan Gunung Api Krakatau 27 Agustus itu terdengar sampai Singapura dan Australia. Diketahui, letusan yang menewaskan puluhan jiwa itu merupakan puncak dari rangkaian ledakan yang terjadi sejak 20 Mei 1833. Abu gunung api dan uap air yang dilontarkan ke udara setinggi 11 kilometer dari Kawah Perbuatan. Suara ledakannya dahsyat, terdengar hingga 200 kilometer.

27 Agustus menjadi puncak letusan Gunung Api Krakatau. Batu dan abu halus yang terlontar mencapai 70-80 kilometer ke angkasa. Terangnya sinar matahari tak mampu menembus abu gunung api. Suasananya mencekam saat itu, bagian selatan Pulau Sumatera dan Jawa gelap gulita.

Singkat cerita, Gunung Api Krakatau masuk dalam masa tenangnya selama 44 tahun. Sampai akhirnya muncul Anak Krakatau baru pada Agustus 1930.

[readalso url=21370]

Membelah Pulau Jawa dan Ciptakan Sumatera

Seorang arkeolog dan koresponden koran The Independent London, David Keys, meluncurkan sebuah buku berjudul 'Catastrophe: An Investigation into the Origins of the Modern World' (1999). Menariknya, dalam buku yang dia tulis itu, ada kesimpulan yang menyebutkan Krakatau pernah meletus tahun 416 masehi atau 535 masehi. Dampaknya terjadi secara global.

Selain itu, dalam kitab Jawa kuno berjudul 'Book of Kings' (Pustaka Radja) mencatat pada tahun 416 ada beberapa kali erupsi dari Gunung Api yang menyebabkan naiknya gelombang laut dan menggenangi daratan hingga memisahkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Gunung Kapi ini diyakini sebagai Gunung api Krakatau saat ini.

Namun, penelitian selanjutnya tidak mencatat adanya bukti-bukti geologi yang cukup akan adanya letusan besar tahun 416. Nah begitu bro, sejarah dan fakta singkat soal Gunung Krakatau. So, balik lagi ke awal, jadi pada dengar dentuman minggu lalu nggak bro?

 

Source: https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/11/100320065/sejarah-gunung-anak-krakatau-dan-letusan-terdahsyat-1833-yang-menewaskan?page=3 / https://news.detik.com/berita/d-4356485/letusan-krakatau-1883-picu-tsunami-hingga-amerika-selatan

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Beginner #Extreme #solo-traveling

Article Category : Trending

Article Date : 20/04/2020

Superadventure
Superadventure
Admin Adventure
Penulis artikel petualangan outdoor dan ekstrem yang bawain kisah mendaki tebing, arung jeram, sampai menjelajah jalur off-road. Buat gue, petualangan itu lebih dari sekadar jalan-jalan, ini soal uji mental dan fisik. Tiap cerita gue kemas biar Superfriends kebawa sensasinya. Gue pengen lo yang baca ngerasa termotivasi buat keluar dari zona nyaman. Kalau lo suka tantangan alam, artikel di sini bakal bikin lo pengen langsung berangkat.

0 Comments

Comment
Other Related Article
1 / 10

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive