Apa Itu Travel Bubble? Begini Penjelasannya!

Sudah tahu belum apa itu travel bubble? Bagi lo yang suka traveling luar negeri, istilah yang satu ini penting untuk lo tahu. Travel bubble belakangan menjadi bahasan di beberapa negara di dunia. Seperti Australian, Estonia, Selandia Baru, dan lainnya.

Dengan adanya travel bubble, negara-negara bisa mulai lagi perjalanan lintas negara di tengah pandemi virus covid-19. Lo pasti tahu, sejak covid 19 melanda sangat tidak mungkin bagi para pelancong untuk berwisata ke luar negeri karena ada pembatasan kontak bukan?

Travel bubble ini menjadi solusi supaya wisatawan tetap bisa melancong dengan aman. Menariknya bukan hanya negara-negara di atas tadi yang berminat untuk mencoba Travel Bubble ini, Indonesia pun demikian.

Tentang Travel Bubble

Image source: elements.envato.com/nd3000

Sebenarnya apa itu travel bubble? Wajar jika lo masih cukup asing dengan istilah ini. Berdasarkan pengertian, travel bubble adalah sistem koordinasi perjalanan. Tujuannya yaitu membagi peserta perjalanan ke dalam kelompok (bubble) yang berbeda.

Jadi, akan ada pengelompokan peserta perjalanan berdasarkan siapa yang memiliki riwayat kontak atau riwayat bepergian ke wilayah yang telah terjadi transmisi komunitas. Pemisahan ini pun nantinya akan mengarah pada pembatasan interaksi. Hal ini sebagai langkah untuk meminimalisir risiko penyebaran.

Di Indonesia sejak tahun 2022 silam sudah memulai travel bubble untuk Kawasan Batam dan Bintan dengan Singapura. Walaupun begitu, pengguna travel bubble tetap harus senantiasa menaati protokol kesehatan yang berlaku.

Rangkaian Protokol Travel Bubble

Image source: shutterstock.com/Yingyaipumi

Dalam Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 di Indonesia menyebutkan pembukaan lagi sektor pariwisata nantinya akan menggunakan mekanisme travel bubble untuk Kawasan Batam dan Bintan dengan Singapura. Sebagai langkah mengantisipasi penyebaran virus covid-19.

Pelaku Perjalanan Luar Negeri yang akan mengikuti mekanisme travel bubble di Batam dan Bintan dengan Singapura adalah mereka para WNI atau WNA yang akan melaksanakan kegiatan wisata ke kedua wilayah itu. Dengan catatan asal kedatangannya hanya dari Singapura dan sudah menetap di sana selama 14 hari.

Mekanisme Travel Bubble Batam-Bintan

Image source: instagram.com/youngh23

Para pelaku perjalanan luar negeri yang akan menggunakan mekanisme travel bubble, nantinya bakal memasuki Kawasan Batam dan Bintan via 2 pintu masuk. Pertama bisa melalui Terminal Feri Internasional Nongsa Pura.

Nantinya, jika masuk dari sini akan mengarah pada Kawasan travel bubble Nongsa Sensation, Batam. Sedangkan untuk pintu masuk lainnya bisa dari Terminal Feri batam Bintan Telani yang mengarahkan pelaku perjalanan ke Kawasan Travel Bubble Lagoi Bintan Resort.

Ketentuan Memasuki Kawasan Travel Bubble Batam-Bintan

Setelah bisa masuk para pelaku perjalanan dengan travel bubble harus mengikuti serangkaian protocol kesehatan. Protokol yang utama adalah mampu menunjukkan sertifikat telah menerima vaksin covid 19 dosis lengkap.

Sertifikat vaksin ini minimal memiliki umur 14 hari sebelum keberangkatan. Selain itu penulisan sertifikat vaksin pun harus menggunakan bahasa Inggris selain bahasa negara asal kedatangan. Pelaku perjalanan travel bubble pun harus memastikan sertifikatnya sudah terverifikasi di website Kementerian Kesehatan RO atau e-HAC Internasional Indonesia.

Bukan hanya itu saja, serangkaian protocol kesehatan pun perlu pelaku perjalanan travel bubble lalui. Mulai dari melampirkan hasil negatif RT-PCR, menunjukkan visa kunjungan wisata atau izin masuk, memperlihatkan bukti konfirmasi pelaksanaan dan pembayaran paket wisata travel bubble, bukti kepemilikan asuransi dan lainnya.

Sekarang Lo sudah mengetahui apa itu travel bubble. Jadi sebetulnya sudah mulai berlaku sejak tahun lalu. Tujuannya untuk meminimalisir penyebaran covid-19, di tengah usaha pemerintah untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata di era pandemi saat itu.