5 Band Indie Indonesia yang Masuk Kancah Internasional

Belakangan ini dunia permusikan Tanah Air tengah diramaikan dengan munculnya musisi-musisi atau band indie Indonesia. Begitu ramainya diperbincangkan, istilah indie bahkan dikait-kaitkan sebagai salah satu aliran musik atau genre bermusik

Band indie Indonesia juga kerap dikaitkan dengan grup musik yang menampilkan musik minimalis, sederhana, syahdu yang didengarkan dalam suasana sore hari sambil ditemani kopi. Apakah betul musik indie memiliki penjabaran seperti itu?

Baca Juga: Schecter Blackjack ATX Solo-II

Nyatanya keliru jika mengartikan indie sebagai sebuah genre musik karena istilah indie diambil dari kata independent. Artinya sebuah band indie Indonesia itu merdeka, bebas, mandiri, dan tidak bergantung.

Jadi, anggapan bahwa band indie Indonesia yang mengambil jalur indie merupakan aliran musik sama seperti pop, jazz, rock, metal, hip hop atau sebagainya adalah salah.

Band indie Indonesia dikatakan mandiri karena musisi-musisi atau band yang mengambil jalan ini tidak bergantung kepada sebuah label rekaman atau perusahaan. Dengan kondisi ini, band indie biasanya lebih bebas menciptakan lagu yang mereka sukai atau sesuai dengan ciri khas mereka.

Meski tidak bergabung dengan perusahaan label rekaman (recording company), tak lantas membuat band indie kesulitan dalam proses membuat lagu, rekaman, pemasaran lagu, hingga mendapat panggilan manggung atau konser.

Band indie Indonesia juga tidak kalah berprestasi dari band-band yang berada di bawah naungan perusahaan rekaman besar. Tak sedikit band indie Indonesia yang juga bisa menancapkan kiprah mereka hingga dunia internasional. Siapa saja? Simak ulasannya di bawah ini.

• Band Indie Indonesia- Stars and Rabbit

  Daftar band indie Indonesia yang sudah manggung hingga mancanegara adalah Stars and Rabbit. Perjalanan bermusik duo folk asal Yogyakarta ini telah dimulai pada tahun 2011, namun pada tahun 2015, barulah keduanya merilis album perdananya, Constellation.

  Tak butuh waktu lama hingga Stars and Rabbit menggelar konser tunggalnya. Stars and Rabbit telah naik panggung di kancah internasional dan menggemakan karya musik Indonesia di sana. Salah satunya Laneway Festival Singapore, lalu tur albumnya di Asia yang meliputi Hong Kong, Guangzhou, Manila, hingga mengisi salah satu soundtrack untuk film pendek garapan Inggris, Wander, untuk track yang berjudul The House.

• Band Indie Indonesia- Diskoria

  Diskoria masuk ke dalam list band indie Indonesia yang manggung hingga ke luar negeri. Duo DJ disco ini sukses menggaungkan namanya di scene musik indie berkat caranya dalam menghidupkan musik pop infusi disco Indonesia era 80an.

  Lewat single perdana yang berjudul Balada Insan Muda, Diskoria juga lantas melanjutkan performanya sebagai duo DJ hingga ke Tokyo sampai Seoul. Pada 2020 ini, Diskoria sebagai band indie Indonesia menggandeng aktris ternama Tanah Air, Dian Sastrowardoyo, untuk single berjudul Serenata Jiwa Lara.

• Band Indie Indonesia- Scaller

  Band indie Indonesia berikutnya yang sukses melebarkan sayap ke mancanegara adalah duo alternative rock, Scaller. Beranggotakan Stella Gareth dan Reney Karamoy, Scaller telah melepas dua album yaitu Senses dan The Unknown.

  Sesuatu yang spesial ada di album Senses karena telah melalui proses mastering oleh peraih delapan kali Grammy Awards, Brian Lucey. Brian tertarik oleh kiriman mixing Scaller via email dan bersedia melakukan mastering bahkan dengan biaya produksi yang jauh dari harga normal.

  Melalui album perdana mereka, musik Scaller lantas bergema di panggung internasional, mulai dari Music Matter di Singapura sampai SUBstore di Tokyo yang mereka lakukan pada 2019.

• Band Indie Indonesia- Grrl Gang

  Grll Gang masuk sebagai band indie Indonesia yang juga sukses manggung hingga ke luar negeri. Trio yang berkuliah di Yogyakarta ini telah terdengar namanya di industri musik indie Indonesia sejak tahun 2017.

  Satu tahun berselang, mini album bertajuk Not Sad, Not Fulfilled dari Grrll Gang pun dirilis. Dengan hits Bathroom dan Thrills yang menjadi populer, band indie Indonesia ini lantas memulai tur di berbagai negara di Asia Tenggara mulai dari Singapura, Malaysia, Filipina, bahkan albumnya pun dijual di Nong Taprachan, Thailand, hingga di To’morrow Records, Jepang.

• Band Indie Indonesia- Mocca

  Band indie Indonesia berikutnya yang juga sukses meraih sukses hingga ke luar negeri adalah Mocca. Terbentuk pada 1997, band asal Bandung ini beranggotakan Arina Ephipania Simangunsong, Riko Prayitno, Achmad "Toma" Pratama, dan Indra Massad.

  Sebagai band indie, Mocca langsung menggebrak dunia musik Indonesia saat mengeluarkan album pertama pada 2002 bertajuk My Diary. Lagu-lagu seperti Secret Admirer dan Me and My Boyfriend menjadi hits di mana-mana.

  Pada 2003, Mocca menandatangani kontrak dengan salah satu indie records di Jepang, Excellent Records, untuk mengisi satu lagu dalam album yang format rilisannya adalah kompilasi book set (3 Set) yang berjudul "Pop Renaisance".

  Ada 3 disc yang diedarkan di Jepang dan Mocca berada di disc no. 2 dengan lagu "Twist Me Around". Lagu-lagu Mocca sendiri menggunakan bahasa Inggris dengan alasan memudahkan penulisan syair serta kesesuaian dengan warna lagu pop dengan sentuhan swing jazz, twee pop, dan suasana ala 60-an.

  Kesuksesan Mocca sebagai band indie Indonesia terus diraih dengan menjadi salah satu pengisi soundtrack dari film catatan akhir sekolah pada 2005. Selama berkarier lebih dari dua dekade sebagai band indie, Mocca telah merilis lima album yakni My Diary (2002), Friends (2004), Colours (2007), Home (2014), dan Lima (2018).

  Dengan musiknya, Mocca sukses memperoleh popularitas di luar negeri khususnya di wilayah Asia seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Korea, dan Jepang. Mocca pun juga pernah menggelar konser di Singapura dan pada tahun 2005 dan Korea pada 2017 di ajang Asia Song Festival.