Sektor kiper Manchester United kerap menjadi sasaran kritik, sampai dua pemain yang dipercaya kesulitan untuk memberikan kemampuan terbaik.
Hal itu dialami oleh Andre Onana, yang datang ke Manchester United dengan medali runner up Liga Champions bersama Inter Milan. Pemain berkebangsaan Kamerun itu kerap melakukan aksi blunder hingga jadi bulan-bulanan kritik publik.
Harapan besar kemudian disematkan kepada Altay Bayindir selaku kiper kedua. Setelah sempat tampil gemilang, Bayindir pun turut menjadi sasaran kritik juga karena aksi blunder. Khususnya pada pertandingan melawan Burnley baru-baru ini.
Pria berumur 27 tahun tersebut dianggap sebagai biang kerok di balik gol kedua Burnley oleh Jaidon Anthony pada menit ke-66. Untungnya, Manchester United masih bisa meraih tiga poin usai menang dengan skor tipis 3-2.
Sulitnya Jadi Kiper MU
Blunder tersebut membuat gelombang kritik kepada Bayindir jadi semakin besar. Apalagi, ini bukan kali pertamanya. Sebab ia juga dianggap melakukan blunder fatal ketika Manchester United kalah dari Arsenal pada pekan perdana.
Ini menunjukkan betapa sulitnya menjadi kiper The Red Devils. Ruben Amorim selaku pelatih pun sampai harus memberikan pembelaan. “Mereka adalah manusia. Di Manchester United, semuanya dianalisa,” katanya, dikutip Goal International.
“Semua orang bicara soal kiper. Dan anda bisa lihat, saya bisa mengganti kiper dan situasi semacam ini terus terjadi. Kami ada dalam momen seperti itu. Saya pikir berat untuk menjadi kiper Manchester United pada saat ini.”
“Tapi kalau anda lihat gol pertama, kami seharusnya mampu bertahan lebih baik. Kami kebobolan gol yang cukup serupa saat menghadapi Fulham, sebab kami tidak melakukan rotasi penuh di tim ketika bola berada di sisi lain,” lanjutnya.
Masalah Satu Tim
Aksi blunder yang kerap menjadi pusat perhatian membuat publik lebih mudah menyalahkan penjaga gawang. Beberapa seruan yang meminta klub untuk mencari kiper lain pun terus terdengar selama bursa transfer musim panas ini.
Namun menurut Amorim, masalah ini tidak hanya berasal dari penjaga gawang semata. Mata yang tajam mengarah ke para pemain membuat mereka kesulitan untuk memberikan yang terbaik saat di atas lapangan.
“Hal kecil semacam ini tidak ada hubungannya dengan kiper. Para pemain sedikit kesulitan dengan semua hal yang terjadi di dalam klub. Itu wajar. Jadi bukan cuma kiper. Saya pikir semua pemain harus berkembang,” pungkasnya.
Manchester United harus berbenah, dan sebisa mungkin dalam waktu cepat. Sebab mereka ditunggu oleh dua klub papan atas Inggris lainnya, Manchester City dan Chelsea, yang akan dihadapi pada bulan September mendatang.
ARTICLE TERKINI
Article Category : News
Article Date : 31/08/2025
10 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Lukman Hakim
31/08/2025 at 20:39 PM
Vivi
31/08/2025 at 20:48 PM
Heri Suprapto
01/09/2025 at 09:28 AM
YC SOENARDI
01/09/2025 at 09:35 AM
Ald /
01/09/2025 at 18:49 PM
Desy Osmon
01/09/2025 at 23:36 PM
AyuRL Ningtyas
02/09/2025 at 12:52 PM
Imam Ciptarjo
05/09/2025 at 10:15 AM
uca aa
14/09/2025 at 18:43 PM
MA Roz
26/09/2025 at 19:06 PM