Berkat kejelianya, The Gunners menjelma menjadi raja bola mati di Premier League musim ini dengan catatan 19 gol mengejutkan dari skema set piece.
Dibalik performa apik Arsenal musim ini ada satu nama yang menjadi alasan banyaknya gol The Gunners yang lahir dari situasi bola mati. Hal ini membuat pemain seperti Gabriel dan William Saliba telah menjadi ancaman di kotak penalti lawan sepanjang musim, dengan penghitungan The Gunners menjadi yang paling banyak mencetak gol dari situasi Set Piece musim ini.
Dan orang di balik dominasi bola mati Arsenal adalah Nicolas Jover, senjata rahasia yang diharapkan Mikel Arteta dapat membantu membimbing klub meraih gelar Premier League pertama mereka sejak 2004.
Siapakah Nicolas Jover?
Jover telah menjadi pelatih bola mati Arsenal sejak Arteta mengajaknya bergabung dari mantan klubnya Manchester City pada musim panas 2021. Pria Prancis berusia 42 tahun itu bergabung dengan City pada Juli 2019, menghabiskan enam bulan bekerja bersama Arteta di Etihad sebelum Arsenal merekrut pemain Spanyol itu pada Desember tahun itu.
Berbicara tentang keputusan untuk membawa Jover ke Emirates, Arteta berkata pada saat itu:
“Setelah mempertimbangkan solusi terbaiknya, seseorang yang saya tahu ada di pasaran telah tersedia.
“Dia adalah seseorang yang keahliannya sangat berguna dan berharga bagi kami. Dia bergabung dengan kita. Namanya Nicolas Jover dan saya pernah bekerja dengannya sebelumnya di City.”
Semenjak kedatangannya ke klub asal London Utara tersebut, Jover telah memberikan pengaruh instan di London utara dengan klub tersebut berubah dari tim dengan pencetak gol bola mati terendah ketiga di Premier League pada musim 2020/21 menjadi tim dengan gol terbanyak dari situasi bola mati dalam tiga bulan pertama musim berikutnya.
Disisi lain, sebelum bergabung dengan Manchester City, Jover meniti karirnya di Brentford di bawah bimbingan Dean Smith antara tahun 2016 dan 2019, setelah sebelumnya bekerja di Montpellier sebagai analis video dari tahun 2009 hingga 2016. Jover juga sempat menjadi analis pertandingan Kroasia pada tahun 2013.
Sebelum cukup banyak dikenal orang seperti saat ini, ada hal unik yang dialami Jover, yaitu saat menjelang Piala Dunia 2018, Gareth Southgate manajer Timnas Inggris mengirimkan salah satu asistennya ke tempat latihan Brentford untuk mempelajari taktik bola mati yang diterapkan oleh The Bees, yang telah diasah Jover selama berada di Université de Sherbrooke. Dan insting Southgate jelas membuahkan hasil, dengan apa yang disebut taktik ‘kereta cinta’ membantu Inggris mencapai empat besar di Rusia.
Sementara itu, Jover juga pernah berbicara tentang keinginannya untuk membangun gaya permainan yang berbeda dari bola mati yang akan dikaitkan langsung dengannya.
“Saya bermimpi mengembangkan gaya bola mati yang dapat dikenali, sama seperti gaya bermain,” kata Jover kepada Christoph Biermann dalam bukunya Football Hackers: The Science and Art of a Data Revolution.
Please choose one of our links :