KNVB Resmi Jatuhkan Hukuman Potongan Poin Kepada Vitesse Arnhem Yang Membuat Mereka Harus Terdegradasi Musim ini.

Hukuman tersebut terjadi setelah terungkapnya dokumen yang menyatakan bahwa Roman Abramovich diam-diam membiayai klub sepak bola Belanda tersebut.

Asosiasi sepak bola Belanda telah mengurangi 18 poin dari Vitesse Arnhem, yang secara resmi mengonfirmasi klub tersebut terdegradasi, setelah penyelidikan yang dilakukan oleh Guardian dan Biro Jurnalisme Investigasi (TBIJ) yang mengungkap hubungan keuangan yang nyata antara klub dan oligarki Rusia dan mantan pemainnya. Pemilik Chelsea Roman Abramovich.

KNVB, badan sepak bola Belanda, mengatakan telah menjatuhkan sanksi tertinggi karena klub, yang secara resmi dikenal sebagai SBV Vitesse, gagal memenuhi persyaratan peraturan perizinan. Sanksi tersebut akan mengurangi perolehan poin Vitesse menjadi -1, sekaligus memastikan degradasi ke divisi dua dari Eredivisie, tempat klub tersebut telah bermain selama 35 tahun. Klub yang berada di tengah krisis finansial ini sudah berada di posisi terbawah Eredivisie dengan empat pertandingan tersisa.

KNVB mengatakan skala hukuman yang belum pernah terjadi sebelumnya disebabkan oleh “keseriusan dan tingkat yang luar biasa” pelanggaran yang dilakukan Vitesse terhadap sistem perizinan sepak bola Belanda.

Dikatakan bahwa Vitesse telah memberikan “informasi yang salah” yang terkait dengan bahan penyelidikan forensik mengenai apakah mereka telah melanggar undang-undang sanksi bahkan dikatakan Vitesse juga menyembunyikan informasi penting. Kementerian Urusan Ekonomi dan Perubahan Iklim Belanda masih menyelidiki hubungan apa pun dengan Abramovich, mengingat sanksi UE yang dijatuhkan terhadap oligarki Rusia pada tahun 2022, yang merupakan bagian dari upaya internasional untuk menargetkan sekutu Kremlin yang kaya dan berkuasa sebagai tanggapan terhadap invasi ke Ukraina. .

Komite perizinan KNVB mengatakan mereka telah menyimpulkan bahwa ada “indikasi” bahwa Abramovich telah mengendalikan, atau masih mengendalikan Vitesse, dan ada “risiko” bahwa sanksi telah dilanggar. Dikatakan pihaknya akan menunggu hasil penyelidikan kementerian.

Dalam sebuah pernyataan di situs web mereka, Vitesse mengatakan pemotongan tersebut “tidak dapat dihindari”, dengan menyebutkan sejumlah faktor termasuk penyampaian angka keuangan setengah tahunan yang salah dan ketidakmampuan mereka untuk menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan Abramovich.

“Meskipun ini adalah hari kelam bagi segalanya dan semua orang yang peduli terhadap Vitesse, ini adalah kenyataan pahit,” kata Edwin Reijntjes, CEO klub.

Klub dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut tetapi kabar terbaru dari sumber internal klub, mereka tidak akan melakukannya dan akan fokus mempertahankan lisensi sepak bola mereka. Komite perizinan KNVB juga akan mempertimbangkan sanksi lebih lanjut,

tergantung apakah klub memberikan informasi lebih lanjut, termasuk rencana restrukturisasi keuangan.

Sebelumnya, hal ini terjadi setelah Guardian dan TBIJ menemukan dokumen, yang berasal dari kebocoran yang dikenal sebagai Oligarch Files, yang tampaknya menunjukkan bahwa Abramovich diam-diam menggelontorkan lebih dari €100 juta ke Vitesse. Meski Chelsea dan Vitesse diketahui memiliki hubungan dekat, dengan klub asal London tersebut kerap meminjamkan pemainnya ke mitra asal Belanda tersebut, kedua tim sebelumnya membantah bahwa sang oligarki terlibat dalam pendanaan Vitesse.

Pengungkapan ini mendorong penyelidikan ketiga oleh KNVB terhadap pendanaan Vitesse dan hubungannya dengan Abramovich, setelah penyelidikan dilakukan pada tahun 2010 dan 2014-2015. Abramovich, yang mendapat sanksi dari Inggris dan UE atas invasi Rusia ke Ukraina, sebelumnya menolak berkomentar mengenai masalah ini. The Guardian telah menghubungi perwakilan Abramovich untuk memberikan komentar lebih lanjut.

Sementara itu, Premier League masih menyelidiki tuduhan, yang juga diungkapkan oleh Guardian dan TBIJ, bahwa perusahaan milik Abramovich menggunakan kendaraan lepas pantai untuk membayar biaya yang seharusnya ditanggung oleh Chelsea FC. Chelsea sebelumnya mengatakan bahwa tuduhan tersebut sudah ada sebelum masa jabatan pemilik saat ini, sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Todd Boehly yang membeli klub tersebut setelah aset Abramovich dibekukan.