Barcelona menjalani persiapan untuk menyongsong musim 2025/26 dengan menggunakan jersey yang bermasalah.
Sumber: fcbarcelona.com
Saat ini, pasukan Hansi Flick sedang berkunjung ke dua negara di Asia: Jepang dan Korea Selatan. Tujuan dari kedatangan ini untuk menjalani beberapa pertandingan uji coba sebagai bentuk persiapan menyambut musim baru.
Ada tiga pertandingan yang harus dilewati oleh klub berjuluk Blaugrana tersebut dalam rangkaian tur pramusim ini. Masing-masing menghadapi Vissel Kobe di Jepang dan FC Seoul serta Daegu FC di Korea Selatan.
Satu laga telah dijalani, yakni melawan Vissel Kobe. Di mana Lamine Yamal dkk berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor 3-1. Dan pada akhir pertandingan ini, sejumlah keluhan terlontar dari mulut para pemain yang membuat Hansi Flick harus turun tangan.
Keluhan dari Raphinha
Sumber: fcbarcelona.com
Pada pertandingan melawan Vissel Kobe, Barcelona menggunakan home jersey dengan identitas utamanya: Warna biru dan garnet. Dengan desain terbaru dari Nike selaku sponsor jersey yang bakal dipakai selama musim 2025/26.
Ketika dirilis, desain jersey ini mengundang reaksi yang beragam dari para penggemar. Beberapa memberikan pujian karena desain unik, tapi tidak sedikit yang memberikan kritik pedas dan menyebutnya sebagai desain terburuk.
Masalah ini diperburuk dengan kualitas jersey. Seperti yang dilaporkan MD, beberapa pemain Barcelona memberikan komplain. Mereka merasa mendapatkan beban tambahan karena mengalami penumpukan keringat.
Salah satu pemain yang cukup vokal menyuarakan komplain terkait ini adalah Raphinha. Tidak heran, sebab pemain berumur 28 tahun itu juga memiliki keluhan soal jersey Timnas Brasil yang juga diproduksi oleh Nike.
Hansi Flick Turun Tangan
Sumber: fcbarcelona.com
Sederet masalah terkait jersey ini akhirnya sampai ke telinga Flick. Pelatih berkebangsaan Jerman itu kemudian turun tangan dengan cara berkomunikasi dan meminta jersey baru yang lebih ringan untuk dipakai para pemainnya.
Kualitas jersey memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan bisa memberikan pengaruh terhadap performa pemain jika dibuat dengan asal-asalan. Sebab, pemain harus merasakan kenyamanan ketika sedang bertanding.
Penumpukan keringat yang terjadi bisa membuat pergerakan pemain jadi lebih berat, dan tentunya akan mempengaruhi performa secara keseluruhan. Barcelona berharap bisa segera menemukan solusi dari permasalahan ini secepatnya.
ARTICLE TERKINI
Article Category : News
Article Date : 31/07/2025
17 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Maoreen Lokito
31/07/2025 at 18:38 PM
Ricko Pratama Putra
31/07/2025 at 19:31 PM
Sofi .
31/07/2025 at 21:42 PM
Cands
31/07/2025 at 21:58 PM
Enggi Januar
01/08/2025 at 00:41 AM
Budi Nurcahyo
01/08/2025 at 09:15 AM
Leli Mustika Krisliani
01/08/2025 at 09:18 AM
GRACE JELIA PUTRI TADETE
01/08/2025 at 09:34 AM
Garindratama Harashta
01/08/2025 at 09:39 AM
Agus Sungkawa
01/08/2025 at 18:07 PM
Ald /
02/08/2025 at 07:47 AM
zakief Nazmudin
03/08/2025 at 10:59 AM
A. Kun n
03/08/2025 at 21:51 PM
Ricka Dwi Ayu Ningtyas
03/08/2025 at 23:32 PM
Nicolas Filbert Tandun
04/08/2025 at 23:57 PM
Hermawan Hermawan
07/08/2025 at 13:45 PM
uca aa
20/09/2025 at 21:09 PM